Gambaran Karakteristik Pasien Penyakit Ginjal Kronis di RSUD Kabupaten Indramayu Tahun 2020-2024
Abstract
Abstract. Chronic kidney failure is an incurable disease that requires lifelong hemodialysis therapy. The prevalence of CKD in Indramayu Regency is high, which can be seen from various risk factors such as lifestyle, comorbid diseases, age, and gender. Therefore, this study aims to describe the characteristics of chronic kidney patients in the Indramayu Regency General Hospital from 2020-2024 based on stage, gender, age, and frequency of dialysis. This research is a descriptive study using secondary data obtained from medical records, with a total of 201 patients. The results of the study showed that all chronic kidney patients in the Indramayu Regency General Hospital from 2020-2024 were in stage V. In addition, it was found that the majority of CKD patients were women, with 110 women (54.7%). It was also found that age is a factor influencing CKD patients, with the average CKD patient in the Indramayu Regency General Hospital being over 40 years old (75.6%). One of the CKD therapies, hemodialysis or dialysis, showed that from the total of 201 CKD patients undergoing dialysis, the average was 45 dialysis sessions, with a median of 24 sessions over four years. This study highlights the importance of early detection and management of risk factors in CKD patients to prevent further disease progression.
Abstrak. Penyakit gagal ginjal kronik merupakan salah satu penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan memerlukan terapi hemodialisa yang berlangsung seumur hidup. Prevalensi PGK di kabupaten Indramayu tinggi, dapat dilihat dari berbagai faktor risiko dari kasus PGK di kabupaten Indramayu yang masih tinggi, seperti gaya hidup, penyakit penyerta, usia, jenis kelamin. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran karakteristik pasien ginjal kronis di RSUD kabupaten Indramayu pada tahun 2020-2024 berdasarkan stadium, jenis kelamin, usia, dan frekuensi cuci darah. Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan data sekunder yang diperoleh dari rekam medis dengan jumlah total 201 pasien. Hasil penelitian menunjukan karakteristik seluruh pasien ginjal kronis di RSUD kabupaten Indramayu tahun 2020-2024 berada pada stadium V. Selain itu didapatkan juga faktor lain seperti jenis kelamin, yang terbanyak mengidap PGK adalah wanita yaitu 110 wanita (54,7%). Didapatkan juga, faktor usia yang dapat memengaruhi pasien PGK, di RSUD kabupaten Indramayu rata-rata pasien PGK berada pada rentang usia >40 tahun (75,6%). Salah satu terapi PGK yaitu hemodialisa atau cuci darah, di RSUD kabupaten Indramayu tahun 2020-2024, dari total pasien 201 pasien PGK yang melakukan cuci darah didapatkan rerata 45 kali cuci darah dengan nilai tengah 24 kali dalam kurung waktu 4 tahun. Penelitian ini menyoroti pentingnya deteksi dini dan pengelolaan faktor risiko pada pasien PGK untuk mencegah perkembangan penyakit lebih lanjut.
References
2. Gliselda K. Diagnosis dan Manajemen Penyakit Ginjal Kronis (PGK). Jurnal Medika Hutama (JMH). 2021;7(2)1135-1140.
3. Kovesdy CP. Epidemiologi Penyakit Ginjal Kronik. ScienceDirect. 2022;7(1)7-11.
4. Dewi BP, Darussalam AA, Rimbawati Y, Safitri SW. Hubungan Karakteristik Pasien Usia Lanjut dengan Penyakit Ginjal Kronik (PGK) yang Menjalani Hemodialisis Disebabkan Diabetes Melitus dan Hipertensi. Jurnal Kesehatan Terapan. 2022;9(2):96–105.
5. Tjekyan S. Prevalensi dan Faktor Risiko Penyakit Ginjal Kronik di RSUP Dr. Muhammad Hoesin Palembang Tahun 2012. MKS. 2014;46(4):276–82.
6. Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 812/Menkes/PER/VII/2010 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Dialisis Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Kemenkes RI; 2010.