Korelasi Antara Pertambahan Berat Badan Ibu Selama Kehamilan dengan Berat Badan Bayi saat Lahir di RSUD Al-Ihsan Bandung Tahun 2023

  • Anadhira Indar Rahmani Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia
  • Sadiah Achmad Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia
  • Susan Fitriyana Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia
Keywords: Berat badan ibu, Berat badan lahir, Kehamilan

Abstract

Abstract. In Indonesia, the incidence of infant mortality attributable to low birth weight (LBW) was 22,362 cases, constituting approximately 1.32% of all infant mortalities. This position places Indonesia 76th out of 183 countries in terms of the top 50 causes of death associated with LBW. The present study aims to analyse the corellation between maternal weight gain during pregnancy and infant weight at birth at Al-Ihsan Bandung Hospital in 2023 using an analytic descriptive design and cross-sectional approach. Of the 98 pregnant women included in the study, the majority (43.9%) experienced low weight gain, with an average gain of 12.79 kg, while most babies (78.6%) were born with normal weight, averaging 2970.8 grams. The application of the Spearman rank correlation test revealed an absence of a statistically significant corellation between maternal weight gain and infant weight at birth (p = 0.939). While maternal weight gain possesses the capacity to exert an influence on infant health, it is evident that other factors, including nutritional status, diet, health services and genetics, exert a more substantial influence. The present study concludes that there is no statistically significant corellation between maternal weight gain during pregnancy and infant weight at birth, underscoring the necessity to give due consideration to other factors that may contribute to the enhancement of maternal and infant health. 

Abstrak. Kasus mortalitas akibat berat bayi lahir rendah (BBLR) di Indonesia mencapai 22.362 atau sekitar 1,32% dari keseluruhan kematian bayi, menjadikan Indonesia peringkat ke-76 dari 183 negara dalam kategori 50 teratas penyebab kematian terkait BBLR. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis korelasi antara pertambahan berat badan ibu selama kehamilan dengan berat badan bayi saat lahir di RSUD Al-Ihsan Bandung pada tahun 2023 dengan menggunakan desain deskriptif analitik dan pendekatan cross-sectional. Dari 98 ibu hamil, mayoritas (43,9%) mengalami pertambahan berat badan yang rendah dengan rata-rata kenaikan 12,79 kg, sementara sebagian besar bayi (78,6%) lahir dengan berat badan normal, rata-rata 2970,8 gram. Analisis dengan uji korelasi rank spearman menunjukkan tidak terdapat korelasi signifikan antara pertambahan berat badan ibu dan berat badan bayi saat lahir (p = 0,939). Meskipun pertambahan berat badan ibu berpotensi mempengaruhi kesehatan bayi, faktor-faktor lain seperti status gizi, pola makan, pelayanan kesehatan, dan faktor genetik lebih berperan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak ada korelasi signifikan antara pertambahan berat badan ibu selama kehamilan dengan berat badan bayi saat lahir, sehingga penting untuk mempertimbangkan faktor lain guna meningkatkan kesehatan ibu dan bayi.

References

[1] Nasriyah N, Ediyono S. Dampak kurangnya nutrisi pada ibu hamil terhadap risiko stunting pada bayi yang dilahirkan. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan. 2023;14(1):161-70.
[2] World Health Organization. Constitution of the World Health Organization edisi ke-49. Jenewa; 2020. p. 1. ISBN 978-92-4-000051-3. [Diakses pada 15 Desember 2024].
[3] Dinas Kesehatan Jabar. Profil Kesehatan Provinsi Jabar 2022. Provinsi Jawa Barat; 2022. [Diakses pada 5 Desember 2024].
[4] Suryani L, Riski M, Sari RG, Listiono H. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kekurangan energi kronik pada ibu hamil. Jurnal Ilmiah Univ Batanghari Jambi. 2021;21(1):311-6.
[5] Srimulyawati T, Marlina MT, Agustina Y. Hubungan peningkatan berat badan ibu selama hamil dengan berat lahir bayi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukamulya Kabupaten Kuningan. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada. 2021;21(1):146-52
[6] Fatimah, S. Faktor Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 2019;3(1), 121-131.
[7] Pratiwi AM, Fatimah. Patologi Kehamilan: Memahami berbagai penyakit dan komplikasi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press; 2019.
[8] Yanti E, Apriyeni E, Rahayuningrum DC, Ibrahim I. Status gizi bayi (6-12 bulan) ditinjau dari berat badan lahir di posyandu Bougenvile I wilayah kerja Puskesmas Andalas. Jurnal Kesehatan Medika Saintika. 2022;13(1):88-93.
[9] Manurung P, Helda H. Hubungan riwayat komplikasi saat hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah (BBLR) di Indonesia. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia. 2021;4(2):51-6.
[10] Nadiya S, Fazira F. Hubungan pertambahan berat badan ibu dengan berat badan bayi lahir di wilayah kerja Puskesmas Peusangan Kabupaten Bireuen. Journal Health Technol Med. 2021;7(1):407-16.
[11] Husanah E, dkk. Hubungan pertambahan berat badan ibu hamil dengan berat lahir bayi di BPM Dince Safrina Pekanbaru. JOMIS (Journal Of Midwifery Sci). 2019;2(1):1-6.
[12] Safitri YI, Masruroh N. Hubungan kenaikan berat badan ibu dengan taksiran berat janin. Midwifery J. 2022;6(1):17.
[13] Shiddiq A, Nur Indrawaty L, Yusrawati. Hubungan pertambahan berat badan ibu hamil terhadap berat bayi lahir di Kota Pariaman. J Kesehatan Andalas. 2015;3(1).
[14] Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia 2022. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2023. [Diakses pada 10 Desember 2024].
[15] Kesuma PZ, Kurniati AM, Purnamasari S, Husin S, Yusnita H, Sari PM, et al. Edukasi gizi dan persiapan menyusui pada kelompok ibu hamil binaan Puskesmas Taman Bacaan. Jurnal Pengabdian Masyarakat: Humanity Med. 2022;3(3):202-14.
[16] Kurniawan MB, Wiwin NW. Hubungan antara diabetes melitus gestasional dan berat badan lahir dengan kejadian respiratory distress syndrome (RDS) pada neonatus di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Borneo Studies Res. 2020;1(3):1805-12.
[17] Lathifah N. Hubungan kenaikan berat badan ibu selama hamil terhadap berat badan bayi saat lahir di BPS Wirahayu Panjang Bandar Lampung. J Ilmu Kedokteran dan Kesehatan. 2019;6:274-9.
[18] Charles B. Korelasi antara berat badan ibu hamil dengan berat lahir bayi. Medica Hospitalia. 2013;2(1).
[19] Fajrina ADIB. Hubungan pertambahan berat badan selama hamil dan faktor lain dengan berat badan lahir di Rumah Bersalin Lestari Ciampea Bogor tahun 2010-2011 [tesis]. FKM UI; 2012.
[20] Candrasri A, Romadhon YA, Auliafadina FD, Firizqina AB, Marindratama H. Hubungan pertambahan berat badan ibu hamil dengan berat badan lahir bayi di Kabupaten Semarang. J Penelitian Sains dan Teknologi. 2013;13(1).
[21] Buku Pintar Kehamilan & Persalinan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2008. ISBN 9789792235852.
[22] Manuputty M, Malonda NSH, Mayulu N. Hubungan antara pertambahan berat badan ibu selama hamil dengan berat badan lahir bayi di kota Manado. J Kesmas. 2017;6(3).
[23] Catalano, P M et al. “Effect of maternal metabolism on fetal growth and body composition.” Diabetes care vol. 21 Suppl 2 (1998): B85-90.
[24] Yang, W., Han, F., Gao, X. et al. Relationship Between Gestational Weight Gain and Pregnancy Complications or Delivery Outcome. Sci Rep 7, 12531 (2017).
Published
2025-02-02