Pengaruh Kebugaran Fisik terhadap Kelelahan pada Pekerja Tatalaksana di Universitas Islam Bandung
Abstract
Abstract. Physical fitness is a state of the body that allows individuals to perform physical activities efficiently without excessive fatigue. However, fatigue in the work environment is a problem that is often experienced by workers. According to WHO data in 2018, the increase in mental illness in the form of severe fatigue leading to depression is the second leading cause of death after heart disease. In Indonesia, the prevalence of occupational accidents increased by 13.26% in 2022 compared to the previous year. This study aims to analyze the relationship between physical fitness and work fatigue among office boy at the Islamic University of Bandung (UNISBA) in 2024 using a cross-sectional design and simple random sampling method. Physical fitness was measured using Body Mass Index (BMI) and VO2 MAX using the Harvard Step Test (HST) method, while work fatigue was assessed using the Work Fatigue Feeling Questionnaire (KAUPK2). The results of the analysis using the Rank-Spearman test showed a very weak negative correlation (r = -0.181) and not significant (p > 0.05) between physical fitness and work fatigue. The conclusion shows that increasing physical fitness does not directly reduce work fatigue.
Abstrak. Kebugaran fisik merupakan kondisi tubuh yang memungkinkan individu melakukan aktivitas fisik secara efisien tanpa kelelahan berlebihan. Namun, kelelahan di lingkungan kerja menjadi persoalan yang sering dialami pekerja. Menurut data WHO tahun 2018, peningkatan penyakit mental berupa kelelahan parah yang berujung pada depresi menempati posisi kedua sebagai penyebab kematian setelah penyakit jantung. Di Indonesia, prevalensi kecelakaan kerja meningkat sebesar 13,26% pada tahun 2022 dibandingkan tahun sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kebugaran fisik dan kelelahan kerja pada pekerja tatalaksana di Universitas Islam Bandung (UNISBA) tahun 2024 dengan desain cross-sectional dan metode simple random sampling. Kebugaran fisik diukur menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan VO2 MAX dengan metode Harvard Step Test (HST), sedangkan kelelahan kerja dinilai menggunakan Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan Kerja (KAUPK2). Hasil analisis dengan menggunakan uji Rank-Spearman menunjukkan korelasi negatif yang sangat lemah (r = -0,181) dan tidak signifikan (p > 0,05) antara kebugaran fisik dan kelelahan kerja. Kesimpulannya menunjukkan peningkatan kebugaran fisik tidak secara langsung menurunkan kelelahan kerja.
References
2. Bidang D, Olahraga P, Pemuda K, Olahraga D. Laporan Nasional Sport Development Index 2022 Olahraga, Daya Saing, dan Kebijakan Berbasis Data Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.
3. Ma’ruf AK, Alie IR, Ekowati RR. Gambaran Kejadian Hipertensi Berdasarkan Durasi, Masa Kerja, dan Tingkat Kelelahan pada Pekerja Outsourcing di PT X Cikarang Bekasi. Bandung Conference Series: Medical Science. 2023;3(1).
4. Pratiwi SF. RI Alami 265.334 Kasus Kecelakaan Kerja Hingga November 2022 [Internet]. DataIndonesia.id. 2023. Available from: https://dataindonesia.id/tenaga-kerja/detail/ri-alami-265334-kasus-kecelakaan-kerja-hingga-november-2022
5. Reppi GC, Suoth LF, Kandou GD. Hubungan antara Beban Kerja Fisik dengan Kelelahan Kerja pada Pekerja Industri Pembuatan Mebel Kayu di Desa Leilem Satu. Vol. 1, Medical Scope Journal (MSJ). 2019.
6. Naila Fikar F, Widjasena Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja B, Kesehatan Masyarakat F. Hubungan Indeks Massa Tubuh, Durasi Kerja, dan Beban Kerja Fisik Terhadap Kebugaran Jasmani Karyawan Konstruksi di PT. X [Internet]. Vol. 5. 2017. Available from: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
7. American College of Sports Medicine. ACSM’s Guidelines for Exercise Testing and Prescription. 10th ed. Meir EJKRDLGM, editor. Wolters Kluwer Health; 2017.
8. Juniar HH, Astuti RD, Iftadi I. Analisis Sistem Kerja Shift Terhadap Tingkat Kelelahan Dan Pengukuran Beban Kerja Fisik Perawat RSUD Karanganyar. Vol. 16. 2017. p. 44–53.
9. Kurniawan MRA, Sunardi. Pengaruh Lamanya Merokok Terhadap TIngkat Kelelahan Fisik dan Mental Orang Usia Kerja Menggunakan REsponse Surface Methodology. Vol. 01, Juminten : Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi. 2020.
10. Ekawati FF, Rahayu TW, Prasetyo HJ. Level aktifitas fisik dan faktor risiko penyakit kardiovaskuler pada karyawan kantor di universitas. Jurnal Keolahragaan. 2020 Oct 28;8(2).
11. Anderson E, Durstine JL. Physical Activity, Exercise, and Chronic Diseases: A Brief Review. Sports Medicine and Health Science. 2019 Dec 1;1(1):3–10.
12. Maurasita AP, Alie IR, Hendryanny E. Karakteristik Beban Kerja Pada Pegawai Tatalaksana di Universitas Islam Bandung tahun 2023. Bandung Conference Series: Medical Science. 2024;4(1).
13. Sari RP, Susanto BNA, Komalasari E. The Correlation Between Work Shift and Level of Fatigue Among Workers. Enferm Clin. 2021;31:S450–3.
14. Marfuah N, Sumardiyono S, Fauzi RP. Hubungan Beban Kerja Mental dengan Kelelahan Kerja dan Stres Kerja pada Pegawai PT X. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2024 Apr 2;12(2):140–7.
15. Purwanto E, Hidayat H, Pranoto E. Tingkat Kelelahan (Fatigeu) Pada Pengemudi Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang dan Trans Jateng. Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan. 2018;
16. Agustin A, Ihsan T, Lestari RA. Gambaran Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kelelahan Kerja Pada Pekerja Industri Tekstil Di Indonesia. Jurnal Kesehatan Kerja dan Lingkungan (JK3L) [Internet]. 2021;2(2):138–51. Available from: http://jk3l.fkm.unand.ac.id/|
17. Alie IR, Batara T, Nafiani N, Diandra D. Calculating Blood Pressure and BMI Increase Caused by Night Shift Construction Working Using an Android-Based Application. J Phys Conf Ser. 2020;1469(1).
18. Cunningham TR, Guerin RJ, Ferguson J, Cavallari J. Work‐related Fatigue: A Hazard for Workers Experiencing Disproportionate Occupational Risks. Am J Ind Med. 2022;65(11):913–25.
19. Marfuah N, Sumardiyono S, Fauzi RP. Hubungan Beban Kerja Mental dengan Kelelahan Kerja dan Stres Kerja pada Pegawai PT X. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2024 Dec;12(2):140–7.
20. Powell-Wiley TM, Poirier P, Burke LE, Després JP, Gordon-Larsen P, Lavie CJ, et al. Obesity and Cardiovascular Disease: A Scientific Statement From the American Heart Association. Circulation. 2021;143(21).
21. Sarahfatin IN, Udijono A, Yuliawati S, Setiawan Susanto H, Epidemiologi P, Tropik P, et al. Hubungan Sosiodemografi, Status Indeks Masa Tubuh, dan Tingkat Aktivitas Fisik dengan Kebugaran Jasmani Pada Pegawai (Studi Pada Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Semarang). Jurnal Kesehatan Masyarakat [Internet]. 2021 Jul;9(4). Available from: http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
22. Etemadi M, Shameli K, Hassan NA, Zakaria Z, Khairudin NBBA, Hara H. A Review of the Importance of Physical Fitness to Company Performance and Productivity. Am J Appl Sci. 2016 Nov 2;13(11):1104–18.