Hubungan Tingkat Stres dengan Siklus Mentsruasi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung
Abstract
Abstract. Irregular menstrual cycles in female students can be influenced by various psychological factors such as depression, anxiety, and stress. Stress experienced by female students can trigger the production of the hormone cortisol which will disrupt the hormonal balance that will affect the menstrual cycle. This study aims to analyze the relationship between stress levels and menstrual cycles in female students of the Faculty of Medicine, Bandung Islamic University (Unisba) in the 2023–2024 academic year. This study used an analytical observational method with a cross-sectional approach, so that 105 respondents were obtained who met the inclusion criteria. The data collection technique used the DASS 42 questionnaire to measure stress and questionnaires. The results of this study showed that 22 female students (21%) experienced mild stress levels and 21 female students (20.0%) experienced menstrual cycle irregularities. There is a significant relationship between stress levels and menstrual cycles (P <0.05). The significant relationship is due to psychological factors playing an important role in influencing the regularity of the menstrual cycle in female students, which indicates the need for stress management and psychological support in the higher education environment.
Abstrak. Siklus menstruasi yang tidak teratur pada mahasiswi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor psikologis seperti depresi, kecemasan, dan stres. Stres yang dialami oleh mahasiswi dapat memicu produksi hormon kortisol yang akan mengganggu ketidakseimbangan hormonal yang akan mempengaruhi siklus menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat stres dengan siklus menstruasi pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung (Unisba) tahun akademik 2023–2024. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, sehingga didapatkan 105 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner DASS 42 untuk mengukur stres dan kuesioner siklus menstruasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebanyak 22 mahasiswi (21%) mengalami tingkat stres ringan dan 21 mahasiswi (20,0%) mengalami Ketidakteraturan siklus menstruasi. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan siklus menstruasi (P<0,05). Hubungan yang signifikan disebabkan karena faktor psikologis berperan penting dalam memengaruhi keteraturan siklus menstruasi pada mahasiswi, yang menunjukkan perlunya manajemen stres dan dukungan psikologis di lingkungan pendidikan tinggi.
References
[2] Siti F, “Fatimah S, Ayu SM. Hubungan Stres dengan Gangguan Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan di Masa Pandemi Covid-19 di Yogyakarta. J Kesehat dan Pengelolaan Lingkung. 2023;4(1):22–32.” Accessed: Feb. 12, 2024. [Online]. Available: http://journal2.uad.ac.id/index.php/jkpl/article/view/6359/3463
[3] M. Arifin Ilham et al., “Gangguan Siklus Menstruasi pada Remaja : Literature Review,” Jurnal Penelitian Perawat Profesional, vol. 5, no. 1, pp. 185–192, Jan. 2023, doi: 10.37287/JPPP.V5I1.1385.
[4] Ecih Winengsih, “Hubungan Aktivitas Fisik dengan Siklus Menstruasi Pada Mahasiswa Kebidanan Univesitas Bhakti Kencana Bandung.” Accessed: Feb. 27, 2024. [Online]. Available: https://jurnal.unived.ac.id/index.php/jnph/article/view/5350/3820
[5] F. Keperawatan di Universitas Swasta di Tangerang et al., “Damayanti D, Trisus EA, Yunanti E, Ingrit BL, Panjaitan T. Hubungan Tingkat Stres dengan Siklus Menstruasi Mahasiswi Fakultas Keperawatan di Universitas Swasta di Tangerang. J Kedokt dan Kesehat. 2022;18(2):212–9.”, Accessed: Feb. 12, 2024. [Online]. Available: https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK
[6] D. M. Sopha, S. Haeriyah, and S. Yatsi Tangerang, “Hubungan Tingkat Stress dan Status Gizi dengan Ketidakteraturan Siklus Menstruasi pada Remaja Smk Kesehatan Utama Insani,” Nusantara Hasana Journal, vol. 1, no. 2, pp. 1–7, Jul. 2021, Accessed: Feb. 22, 2024. [Online]. Available: https://www.neliti.com/publications/348576/
[7] A. Riset et al., “Hubungan Antara Beban Belajar dengan Tingkat Stres Mahasiswa Fakultas Kedokteran UMI Angkatan 2020,” Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran, vol. 4, no. 2, pp. 134–140, Feb. 2024, doi: 10.33096/FMJ.V4I2.393.
[8] Y. Usfa Imami, A. Penelitian, A. Novasyra, N. Utami, I. Alamsyah Lubis, and H. A. Artikel B S T R A K, “Tingkat Stres Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Angkatan 2021 Pada Masa Pandemi Covid-19,” Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik), vol. 5, no. 2, pp. 80–86, Jul. 2022, doi: 10.30743/STM.V5I2.308.
[9] A. Mohib, A. Zafar, A. Najam, H. Tanveer, and R. Rehman, “Premenstrual Syndrome: Existence, Knowledge, and Attitude Among Female University Students in Karachi,” Cureus, vol. 10, no. 3, Mar. 2018, doi: 10.7759/CUREUS.2290.
[10] N. F. Deko Eka Putra, Hubungan Depresi, Stres Akademik dan Regulasi emosi dengan ide bunuh diri pada Mahasiswa , vol. 11 No 3 Augustus 20…. Fakultas Keperawatan, Universitas Andalas, Limau Manis, Pauh, Padang, Sumatera Barat, 2023. Accessed: Dec. 20, 2024. [Online]. Available: https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKJ/article/viewFile/12723/pdf