Karakteristik Pasien dan Gambaran Klinis Dermatitis Kontak Iritan
Abstract
Abstract. Irritant Contact Dermatitis (ICD) is a skin condition that arises due to contact with chemical substances. It is one of the most common skin diseases in society as a result of daily activities, especially in the workplace. Contact dermatitis is categorized into irritant contact dermatitis (ICD) and allergic contact dermatitis (ACD). Irritant Contact Dermatitis is a local inflammatory response that occurs when chemicals or physical factors directly cause cytotoxic damage to the skin. It is influenced by two risk factors: endogenous factors such as age, gender, skin location, history of atopy, genetics, and exogenous factors such as occupation. This study aims to analyze the characteristics of patients and the clinical presentation of irritant contact dermatitis. This descriptive retrospective study was conducted at RSAl Islam Bandung from 2019-2024 with a sample of 63 patients. Data were obtained from medical records including characteristics such as age, gender, occupation, predilection sites, and subjective and objective complaints. The data were analyzed using univariate analysis. The results showed that the majority of patients were in the Late Adult group (36-45 years) (32%), females (65%), housewives (35%), with hands being the most affected area (42%), subjective complaints of itching (83%), and objective complaints of erythema (45%).
Abstrak. Le Dermatitis kontak (DK) adalah suatu kondisi kulit yang timbul akibat kontak dengan zat kimia. Dermatitis juga merupakan salah satu jenis penyakit kulit yang umum terjadi dalam masyarakat sebagai dampak dari kegiatan sehari-hari, terutama di lingkungan kerja. Kategori DK terbagi menjadi dermatitis kontak iritan (DKI) dan dermatitis kontak alergi (DKA). Dermatitis Kontak Iritan merupakan respon inflamasi lokal yang terjadi ketika zat kimia atau faktor fisik menyebabkan kerusakan sitotoksik secara langsung pada kulit. Dipengaruhi oleh 2 faktor risiko yaitu faktor endogen seperti usia, jenis kelamin, lokasi kulit, riwayat atopi, genetik dan faktor eksogen seperti pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik pasien dan gambaran klinis dermatitis kontak iritan. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif retrospektif, yang dilakukan di RSAl Islam Bandung tahun 2019–2024 dengan jumlah sampel 63 pasien. Data diperoleh dari rekam medis berupa karakteristik yaitu usia, jenis kelamin, pekerjaan, predileksi dan keluhan subjektif dan keluhan objektif. Data dianalisis dengan uji univariat. Hasil Penelitian menunjukan pasien terbanyak pada kelompok Dewasa Akhir (36-45) (32%), perempuan (65%), Ibu Rumah Tangga (IRT) (35%), tangan (42%), keluhan subjektif berupa gatal gatal (83%) dan keluhan objektif berupa eritema (45%).
References
[2] Isro H, Erlinawati, Rizky RL. Hubungan Pengetahuan Masyarakat Tentang Dermatitis Kontak Dengan Kejadian Dermatitis Kontak Di Desa Pantai Raja Wilayah Kerja Puskesmas Perhentian Raja. 2020;1(4):11-6.
[3] Wijaya MA, Habibi J, Ida S, Darmawansyah. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dermatitis kontak iritan pada pekerja steam di Kota Bengkulu. Buletin Kedokteran dan Kesehatan Prima. 2022;1(2):57-61.
[4] E. Ginting, D. Damayanti, D. Fetarayani, and A. N. Hidayati, “Contact Dermatitis in Tertiary Hospital: A 2-year Retrospective Study,” Berk. Ilmu Kesehat. Kulit dan Kelamin, 2021;129(3):88-92.
[5] Almaida P, Adha MZ, Bahri S. Hubungan Personal Hygiene, Lama Kontak Dan Frekuensi Kontak Dengan Keluhan Dermatitis Kontak Pada Pekerja Cuci Mobil Di Kecamatan Bojongsari. 2022 Agu;6(2):1757-62.
[6] Cheyri LE. Irritant Contact Dermatitis:Mechanisms to Repair. J Clin Exp Dermatol Res. 2014;5(6):2-8.
[7] Nedorost ST. Iritant Dermatitis. Kang S, Amagai M, Bruckner AL, Enk AH, Margolis DJ, Mcmichael AJ ,dkk. Fitzpatrick’s dermatology edisi ke 9. New York:McGraw Hill; 2019:416-24.
[8] Dietz JB, Menne T, Meyer HW, Viskum S, Friis UA. Incidence rates of occupational contact dermatitis in Denmark between 2007 and 2018: A population-based study. 2021 Apr:421-8.
[9] Ginting E, Damayanti, Fetarayani D, Hidayati NA, Damayanti. Contact Dermatitis In Tertiary Hospital: A 2-Year Retrospective Study. Periodical of Dermatology and Venereology. 2021 Agu;33(2):88-92.
[10] Widipriyatama Gr, Damayanti, Dewanti L, Anggraeni S. Clinical Profile Of Contact Dermatitis Patients At The Allergy-Immunology Division Of Dermatology And Venereology Outpatient Clinic. Berkala Ilmu Kesehatan Kulit Dan Kelamin. 2023 Jul 31;35(2):100–6.
[11] Marwadah RA, Kalsum U. Faktor Penyebab yang Paling Dominan Kejadian Dermatitis Kontak Iritan pada Pekerja di TPA Talang Gulo Kota Jambi, 2024;24(3):2383-4.
[12] Tan Ch, Rasool S, Johnston Ga. Contact Dermatitis: Allergic And Irritant. Clin Dermatol. 2014;32(1):116–24.
[13] Novitasari D, Akbar H, Sutriyawan A, Riswan, Magdalena H. Analisis jenis kelamin, riwayat alergi, dan personal hygiene dengan kejadian dermatitis di wilayah Kerja Puskesmas Passi Barat. J Keperawatan Cikini. 2023;4(1):40–5.
[14] Nengsih SS, Alim A GA. Gambaran kejadian dermatitis (studi deskriptif dermatitis di Puskesmas Layang Kelurahan Layang Kecamatan Bontoala Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan). J Heath Community Empower. 2019;2(1):103–14.
[15] Ginting E, Damayanti, Fetarayani D, Hidayati NA, Damayanti. Contact Dermatitis In Tertiary Hospital: A 2-Year Retrospective Study. Periodical of Dermatology and Venereology. 2021 Agu;33(2):88-92.
[16] Angreini AG, Waspodo N, Arifin AF, Abdi DA. Karakteristik Pasien Dermatitis Kontak (Iritan dan Alergi) di Puskesmas Tarowang Kabupaten Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022-2023. 2024 Okt;24(3):2043-4
[17] Pratiwi NK, Saftarina F. Penatalaksanaan holistik pasien Tn.a usia 42 tahun dengan dermatitis kontak akibat kerja. Med Prof J Lampung Univ. 2023;13:416–22.
[18] Novena OD, Ariana NGP. Pruritus Dan Modalitas Terapi Terkini. 2021;12(30):696.
[19] Sholeha M, Sari RE, HidayatiF. Fakto Faktor Yang Brhunugan Dengan Dermatitis Kontak Pada Pemulung di TPA Talang Gulo Kota Jambi 2021.2021 Des;2(2):82-93.
[20] Sunaryo Y, Kapantow MG. Profil dermatitis kontak di Poliklinik Kulit Dan Kelamin RSUP Prof Dr . R . D . Kandou Manado. 2014.
[21] Jimah CT, Toruan VML, Nurgroho H. Karakteristik dan Manajemen Dermatitis Kontak Di Pelayanan Kesehatan Primer Samarinda. J Kec Mulawarman. 2020 Sep;7(2):21-9.
[22] Yanti P, Allo AA. Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Dermatitis Kontak pada Pedagang Ikan di Pasar Sentral Kota Sorong Papua Barat. 2022 Okt;1(3):82.
[23] Jannah R, Kurniawan R, Nora S. Prevalensi Penderita Dermatitis Kontak Di Poli Kulit Dan Kelamin Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa Kota Banda Aceh Periode Tahun 2018.Jurnal Abulyatama. 2020 Apr 20;2(2):1-10.