Hubungan Penghasilan Orang Tua dengan Keparahan Stunting Balita di Kecamatan Ngawen
Abstract
Abstract. Stunting is a condition where the height of children and toddlers is less than two standard deviations below the median value of child growth according to the Child Growth Standards. Parental income level is one of the factors in providing the nutritional needs of toddlers. The aim of this research is to analyze the relationship between parental income level and the severity of stunting in toddlers at the Ngawen District Health Center, Blora Regency. This type of research uses analytical observational methods, with a cross sectional approach, which was carried out in the work area of the Ngawen District Health Center, with a total of 87 respondents. Data was obtained using parental income level. Data were analyzed using the chi-square test. Based on the results of univariate analysis, it was found that the majority of parents were of low status. The cross tabulation results also show that parents with high incomes have 4 stunted toddlers (4.6%), medium incomes have 17 stunted toddlers (19.5%), while with low incomes there are 25 stunted toddlers (28 .7%). Very high income levels have no severely stunted toddlers, high incomes have 3 severely stunted toddlers (3.4%), medium incomes have 21 severely stunted toddlers (24.1%), while low incomes have severely stunted toddlers as many as 17 people (19.5%). %). Based on the results of the chi-square test, a p-value of 0.0000 was obtained with a correlation coefficient of 0.796, this shows that there is no relationship between the level of education and the severity of stunting in the Ngawen District Community Health Center, Blora Regency.
Abstrak. Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama yang sekarang menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia. Tingkat penghasilan orang tua menjadi salah satu faktor dalam pemenuhan kebutuhan gizi balita. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan tingkat penghasilan orang tua dengan tingkat keparahan stunting pada balita di Puskesmas Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora. Jenis penelitian ini menggunakan metode observasional analitik, dengan pendekatan cross sectional, yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Ngawen, dengan jumlah responden 87 orang. Data diperoleh menggunakan formulir tingkat penghasilan orang tua. Data dianalisis menggunakan chi-square test. Berdasarkan hasil analisis univariat didapatkan bahwa mayoritas orang tua berada di usia dewasa awal (20–35 tahun) dengan prosentase 91,1 %. Berdasar jenis pekerjaan ibu, hampir seluruhnya berstatus sebagai ibu bekerja yaitu 122 orang (90,4%) dan hanya 13 orang ibu sebagai ibu rumah tangga (9,6%). Hasil tabulasi silang juga menunjukkan bahwa ibu dengan pendidikan menengah dan pendidikan tinggi lebih banyak memiliki anak yang tidak stunting dan sebaliknya ibu dengan pendidikan dasar dan tidak sekolah banyak yang memiliki anak dengan stunting. Berdasar hasil uji chi-square didapatkan hasil p-value 0,0000 dengan koefisien korelasi 0,796, hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat keparahan stunting di Puskemas Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora.
References
2. 00 Kabupaten/Kota Prioritas untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting) VOLUME 1.
3. Ariani AD, Kusumastuti AC, Nuryanto N, Purwanti R. STUNTING DAN ASUPAN PROTEIN BERHUBUNGAN DENGAN FUNGSI KOGNITIF BALITA. 10:273–84. Available from: http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/
4. Dwi A, Yadika N, Berawi KN, Nasution SH. Pengaruh Stunting terhadap Perkembangan Kognitif dan Prestasi Belajar.
5. Anwar S, Winarti E, Sarjana Kesehatan Masyarakat P, Kadiri U, Selomangleng No J, Kediri K, et al. SYSTEMATIC REVIEW FAKTOR RISIKO, PENYEBAB DAN DAMPAK STUNTING PADA ANAK (SYSTEMATIC REVIEW RISK FACTORS, CAUSES AND IMPACT OF STUNTING IN CHILDREN). Jurnal Ilmu Kesehatan. 2022;11(1).
6. Ardha MA Al, Silamat E, Saputra AS. Hubungan Sosial Ekonomi dengan Kejadian Stunting di Wilayah Puskesmas Cipadung Kota Bandung. Jurnal Kesehatan Mahardika. 2023 Mar 25;10(1):35–9.
7. Sambutan K, Desa M, Tertinggal D, Transmigrasi D. Buku Saku Desa dalam Penanganan Stunting i.
8. Pengembangan Sektor Basis Ekonomi dan Potensi Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Blora Yayik Kartika Sari A, Bank Mandiri Persero Tbk P. Economics Development Analysis Journal [Internet]. Vol. 5, Economics Development Analysis Journal. 2016. Available from: http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj
9. Nasution IS, Susilawati. Analisis faktor penyebab kejadian stunting pada balita usia 0-59 bulan. FLORONA: Jurnal Ilmiah Kesehatan. 2022;1(2):56–63.
10. P2PTM KEMENKES. Stunting, Ancaman Generasi Masa Depan Indonesia. 2018 Apr 11;
11. Apriluana G, Fikawati S. Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap Kejadian Stunting pada Balita (0-59 Bulan) di Negara Berkembang dan Asia Tenggara. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2018 Dec 31;28(4):247–56.
12. World Health Organization. Global nutrition targets 2025: stunting policy brief [Internet]. Geneva: World Health Organization; 2014 [cited 2025 Jan 18]. Available from: https://iris.who.int/bitstream/handle/10665/107026/WHO_NMH_NHD_GRS_14.1_eng.pdf?sequence=1
13. Akbar H, Ramli M, Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Institut Kesehatan dan Teknologi Graha Medika P. The Indonesian Journal of Health Promotion. 2022;5(2). Available from: https://doi.org/10.31934/mppki.v2i3
14. Oktavia R, Author C, Studi Pendidikan Dokter P, Kedokteran F, Lampung U. HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN KEJADIAN STUNTING [Internet]. Available from: http://jurnalmedikahutama.com
15. Rahmawati NF, Fajar NA, Idris H. Faktor sosial, ekonomi, dan pemanfaatan posyandu dengan kejadian stunting balita keluarga miskin penerima PKH di Palembang. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 2020 Jul 25;17(1):23.
16. Wulan Sumekar Rengganis Wardani D, Wulandari M, Kedokteran F, Lampung U, Kesehatan Kota Bandar Lampung D, Lampung P. Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dan Ketahanan Pangan terhadap Kejadian Stunting pada Balita Relationship of Social Economic and Food Security Factors on Stunting Incidence in Children under Five Years [Internet]. Vol. 10, Jurnal Kesehatan. Online; 2020. Available from: http://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK
17. Sirajuddin. Ekonomi Pangan dan Gizi [Internet]. [cited 2024 Feb 24]. Available from: https://anyflip.com/umahx/ugmf/basic
18. Jaya R, Rijal AS, Mohamad IR. Karakteristik sosial ekonomi masyarakat Sub DAS Alo terhadap perilaku pemanfaatan fisik lahan. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan. [Internet]. 2022;14(2):123–35.
19. Dewi R, Intisari N. Hubungan sosial ekonomi dengan kejadian stunting pada balita di Desa Kanigoro, Saptosari, Gunung Kidul. Jurnal Medika Respati. 2015;10(2):45–50.
20. Aramico B, Sudargo T, Susilo J. Hubungan sosial ekonomi, pola asuh, pola makan dengan stunting pada siswa sekolah dasar di Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2022;14(3):67–75.
21. Pertiwi FD, Prastia TN, Nasution A. Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dan Riwayat Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Balita. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2021 Dec 1;10(04):208–16.
22. Akombi BJ, Agho KE, Hall JJ, Merom D, Astell-Burt T, Renzaho AMN. Stunting and severe stunting among children under-5 years in Nigeria: A multilevel analysis. BMC Pediatr. 2017 Jan 13;17(1).
23. Publikasi N. Hubungan faktor ibu dengan tingkat keparahan stunting pada balita stunting usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Jetis II. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2022;12(3):78–85.
24. Mulyaningrum FM, Susanti MM. Faktor-faktor yang mempengaruhi stunting pada balita di Kabupaten Grobogan. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2022;10(1):45–52.
25. Anindita P, F Kesehatan, M Undip, B Gizi, K Masyarakat. Hubungan tingkat pendidikan ibu, pendapatan keluarga, kecukupan protein & zinc dengan stunting (pendek) pada balita usia 6-35 bulan di Kecamatan Tembalang Kota Semarang [Internet]. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2012;1. Available from: http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
26. Vigawati IGM. Gambaran Faktor Orang Tua pada Kejadian Stunting pada Balita di Desa Belancan Kintamani Bangli
27. Lestari W, Samidah I, Diniarti F. Hubungan Pendapatan Orang Tua dengan Kejadian Stunting di Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau. Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Dehasen Bengkulu, Bengkulu; [2022].
28. Firmania NF, Djojosugito MA, Rosady DS. Hubungan Tingkat Penghasilan Orangtua dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 0–59 Bulan. Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia; [2019]