Gambaran Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Derajat Nyeri Dismenore Primer pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Unisba Tahun 2024

  • Farhah Shalihah Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia.
  • Mia Kusmiati Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia
  • Dony Septriana Rosady Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia
Keywords: Indeks Massa Tubuh, Derajat Nyeri, Dismenorea Primer

Abstract

Abstract. Body mass index (BMI) and the degree of primary dysmenorrhea pain are important factors that are often studied in adolescent reproductive health. This study aims to provide an overview of the distribution of BMI and the degree of primary dysmenorrhea pain in female students. This study used a cross-sectional study with a descriptive approach. A total of 150 respondents were selected using a purposive sampling technique. Data were collected through questionnaires and anthropometric measurements, then analyzed using a frequency distribution. The results showed that the majority of respondents had a BMI in the normal category, which was 68 people (45.3%), followed by respondents with an obese category of 30 people (20.0%), thin category of 27 people (18.0%), and overweight category of 25 people (16.7%). The highest degree of dysmenorrhea pain was moderate pain with 74 people (49.3%), followed by mild pain of 39 people (26%), and severe pain of 37 people (24.7%). Conclusion: Most respondents had a normal BMI with a moderate degree of primary dysmenorrhea pain. This information can be a basis for increasing education about healthy lifestyles in reducing the degree of pain in primary dysmenorrhea.

Abstrak. Indeks massa tubuh (IMT) dan derajat nyeri dismenore primer merupakan faktor penting yang sering dikaji dalam kesehatan repsroduksi remaja. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran distribusi IMT dan derajat nyeri dismenore primer pada mahasiswi. Peneltian ini menggunakan cross-sectional dengan pendekatan deskriptif. Sebanyak 150 responden dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan pengukuran antropometri, kemudian dianalisis menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki IMT dalam kategori normal, yaitu sebanyak 68 orang (45,3%), diikuti responden dengan kategori obesitas 30 orang (20,0%), kategori kurus sebanyak 27 orang (18,0%), dan kategori berat badan lebih 25 orang (16,7%). Derajat nyeri dismenorea terbanyak adalah nyeri sedang  dengan jumlah 74 orang (49,3%), lalu diikuti nyeri ringan sebanyak 39 orang (26%), dan nyeri berat sebanyak 37 orang (24,7%). Kesimpulan : Sebagian besar responden memiliki IMT normal dengan derajat nyeri dismenorea primer sedang. Informasi ini dapat menjadi dasar untuk meningkatkan edukasi mengenai pola hidup sehat dalam mengurangi derajat nyeri dismenorea primer.

References

[1] J. Natosba, “Physiological Aspect of Menstruation,” 1, vol. 1, no. 1, Art. no. 1, 2015, doi: 10.37275/arkus.v1i1.59.
[2] D. M. Gershenson, G. M. Lentz, F. A. Valea, and R. A. Lobo, Eds., Comprehensive gynecology, 8th edition. Philadelphia, PA: Elsevier, Inc, 2022.
[3] D. K. Dang, M. C. Salvo, and C. M. Polomoff, “Menstruation-Related Disorders,” in Women’s Health Across the Lifespan, 2nd ed., M. B. O’Connell and J. A. Smith, Eds., New York, NY: McGraw-Hill Education, 2019. Accessed: Feb. 25, 2024.
[4] L. Wang et al., “Prevalence and Risk Factors of Primary Dysmenorrhea in Students: A Meta-Analysis,” Value in Health, vol. 25, no. 10, pp. 1678–1684, Oct. 2022, doi: 10.1016/j.jval.2022.03.023.
[5] M. Armour et al., “The Prevalence and Academic Impact of Dysmenorrhea in 21,573 Young Women: A Systematic Review and Meta-Analysis,” Journal of Women’s Health, vol. 28, no. 8, pp. 1161–1171, Aug. 2019, doi: 10.1089/jwh.2018.7615.
[6] Y. Halitopo, “The Relationship of the Dysmenorrhea a in Students with Learning Activities,” midwifery, vol. 10, no. 5, pp. 4149–4154, Dec. 2022, doi: 10.35335/midwifery.v10i5.1000.
[7] T. Larasati and F. Alatas, “Dismenore Primer dan Faktor Risiko Dismenore Primer pada Remaja”.
[8] A. H. Harahap, J. Octaviani, E. Kusdiyah, E. I. A. Tan, A. D. Fitri, and H. Herlambang, “Hubungan Indeks Massa Tubuh (Imt) Dengan Derajatdismenore Pada Mahasiswi Kedokteran Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi,” Universitas Jambi, vol. 2, no. 1, pp. 18–24, Jun. 2021, doi: 10.22437/esehad.v2i1.13747.
[9] P. Oktorika and P. E. Sudiarti, “Research & Learning in Nursing Science
[10] “Laporan Hasil Survei,” Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan | BKPK Kemenkes. Accessed: Dec. 23, 2024.
[11] I. P. Artawan, Ik. A. A. IKetut Alit Adianta, and I. A. M. D. Ida Ayu Manik Damayanti, “Hubungan Nyeri Haid (Dismenore Primer) Dengan Kualitas Tidur Pada Mahasiswi Sarjana Keperawatan Tingkat Iv Itekes Bali Tahun 2022,” JRKN, vol. 6, no. 2, pp. 94–99, Oct. 2022, doi: 10.37294/jrkn.v6i2.412.
[12] N. L. P. K. I. S. Ardika, “Gambaran Tingkat Keparahan Dismenorea pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Pendidikan Ganesha,” undergraduate, Universitas Pendidikan Ganesha, 2023. doi: 10/1918011021-
[13] Yenny Rusli, Yohanna Angelina, and Hadiyanto Hadiyanto, “Hubungan Tingkat Stres dan Intensitas Dismenore pada Mahasiswi di sebuah Fakultas Kedokteran di Jakarta,” eJournal Kedokteran Indonesia, vol. 7, no. 2, Aug. 2019, doi: 10.23886/ejki.7.10101.
Published
2025-02-02