Gambaran Persepsi Proses Tutorial Problem Based Learning dan Nilai Ujian Lisan
Abstract
Abstract. Problem Based Learning (PBL) is a problem-oriented learning approach to help students integrate practice, theory, and the development of critical thinking skills. The Faculty of Medicine, Islamic University of Bandung implements PBL in tutorial packaging and then evaluates it using the Student Objective Oral Case Analysis (SOOCA) exam. This study aims to determine the perception of the PBL tutorial process and SOOCA exam scores in students of the Faculty of Medicine, Islamic University of Bandung, using an observational analytical method with a cross sectional approach. Data was taken from research subjects who are FK Unisba Level 1-3 students for the 2023/2024 academic year who are included in the inclusion criteria. Based on data obtained from 125 subjects, 22 subjects (17.6%) had a perception of "Good", 85 subjects (68%) were "Adequate", and 18 subjects (14.4%) were "Lacking". The subjects with a SOOCA score of "Very Good" were 72 subjects (57.6%), "Good" as many as 36 subjects (28.8%), "Adequate" as many as 11 subjects (8.8%), and "Below the Minimum Standard" as many as 6 subjects (4.8%). The study also describes the distribution of subject characteristics from level, age, gender and regional origin.
Abstrak. Problem Based Learning (PBL) adalah pendekatan pembelajaran yang mengdepankan masalah guna membantu mahasiswa mengintegrasikan praktik, teori, serta pengembangan kemampuan berpikir kritis. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung menerapkan PBL dalam kemasan tutorial lalu mengevaluasinya menggunakan ujian Student Objective Oral Case Analysis (SOOCA). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi terhadap proses tutorial PBL dan nilai ujian SOOCA pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung, menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Data diambil dari subjek penelitian yang merupakan mahasiswa FK Unisba Tingkat 1-3 tahun ajaran 2023/2024 yang termasuk dalam kriteria inklusi. Berdasarkan data yang diperoleh dari 125 subjek, didapatkan subjek yang memiliki persepsi “Baik” sebanyak 22 subjek (17.6%), “Cukup” sebanyak 85 subjek (68%), dan “Kurang” sebanyak 18 subjek (14.4%). Subjek yang memiliki nilai SOOCA “Sangat Baik” sebanyak 72 subjek (57.6%), “Baik” sebanyak 36 subjek (28.8%), “Cukup” sebanyak 11 subjek (8.8%), dan “Di Bawah Standar Minimum” sebanyak 6 subjek (4.8%). Penelitian juga menjabarkan mengenai distribusi karakteristik subjek dari tingkat, usia, jenis kelamin dan asal daerah.
References
[2] Wood DF. ABC of learning and teaching in medicine: Problem based learning. BMJ. 2003 Feb 8;326(7384):328–30.
[3] Min Swe KM, Bhardwaj A, Nagandla K, Bin Lutf Abas A, Kumar Sinha N. The perception and usefulness of problem based learning among medical students. Int Arch Med. 2015;8(229):1-8.
[4] Dewi AM, Kusmiati M, Dharmika S. Hubungan persepsi mahasiswa terhadap proses pembelajaran dengan pencapaian IPK Mahasiswa FK Unisba Tahun Akademik 2019/2020. Pros Pend Ked. 2021;7(1):560–6.
[5] Stujanna EN, Pandhita G, Putranti RA, Lakshmi BS, Sukarya WS. Online student oral case analysis during Covid-19 pandemic: a case study. Indones J Med Educ. 2021 Jun 21;10(2):133.
[6] Monika L, Wahyuni S. Persepsi mahasiswa terhadap peran tutor pada tutorial problem based learning di Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah. J Ilm Profesi Pendidik. 2022 Dec 27;7(4):2412–20.
[7] Pedoman Program Studi Pendidikan Dokter. Bandung; 2023.
[8] Keliwar S, Nurcahyo A. Motivasi dan persepsi pengunjung terhadap obyek wisata desa budaya pampang di Samarinda. Jur Manaj Res and Leis. 2015 Oktober;12(2):1-18.
[9] Rare MA, Surdin. Identifikasi potensi obyek wisata Pantai Tanjung Kayu Angin Di Desa Liku Kecamatan Samaturu Kabupaten Kolaka. 2024 Nov;1(1):1-17.
[10] Novinggi V. Sensasi dan persepsi pada psikologi komunikasi. Al-Hikmah Media Dakwah Komun Sos Dan Kebud. 2019 Jun 25;10(1):40–51.
[11] Lisiswanti R, Sari MI, Oktaria D, Sukohar A. Korelasi Nilai Multiple Choice Questions (MCQ) dengan Nilai Ujian Lisan, Esai dan Diskusi Problem-Based Learning (PBL) Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.
[12] Atik N. Correlation between academic evaluation scores within the undergraduate medical education: a cross-sectional study. Indian J Pharm Educ Res. 2020 Aug 11;54(3):567–73.
[13] Dawenan FR, Nurikhwan PW, Husin GMI. Hubungan gaya belajar terhadap indeks prestasi kumulatif (ipk) mahasiswa pskps FKIK Ulm.2024 April;7(1):73-84.
[14] Almigbal TH. Relationship between the learning style preferences of medical students and academic achievement. Saudi Med J. 2015 Mar;36(3):349–55.
[15] Anesthesia RM, Alie IR, Tresnasari C. Hubungan antara tingkat kecemasan dengan konsentrasi menjelang SOOCA pada mahasiswa laki-laki tingkat satu Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Pros Pendidik Dr. 2016;2(2):531–8.
[16] Lalita TV. Hubungan antara self efficacy dengan kecemasan pada remaja yang putus sekolah. 2014 Aug;03(2):60-66.
[17] Yani MA, Rahmah NA, Agustina CF, Arifandi F. the influence of anxiety levels facing medical exams to urinary incontinence in YARSI University Medical students class of 2019 and 2020, and a review through islamic perspectives. Jr Med J. 2023 Jul 18;1(7):784–94.
[18] Kamelia S. Kecemasan menghadapi tes lisan pada mahasiswa. Fokus kaji bimbing konseling dalam pendidik. 2019 May 12;2(3):95.