Hubungan Faktor Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan Keparahan Stunting pada Anak di Puskesmas Sukadana Kabupaten Ciamis

  • Adinda Fatima Azzahra Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia.
  • Nurhalim Shahib Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia
  • Febriana Kurniasari Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia
Keywords: Stunting, BBLR, Balita

Abstract

Abstract. Stunting is a condition where toddlers have a body that is shorter than their age. The problem of stunting reflects inadequate nutritional status with chronic characteristics during growth and development, starting from early life. The most dominant factor contributing to child stunting is LBW, which is estimated to be the main cause of the increase in the number of stunting cases in Indonesia. The aim of this research is to analyze the relationship between low birth weight (LBW) factors and the severity of stunting in children 0-59 months. This research was conducted with a comparative cross sectional design. The sample for this study came from medical records. Data were analyzed using univariate and bivariate tests with the Chi-square test. Research shows that there is a significant relationship between low birth weight (LBW) babies and the severity of stunting in children 0-59 months at the Sukadana Community Health Center, Ciamis Regency for the 2021-2023 period, with a p-value of 0.034. The significant relationship between low birth weight (LBW) and the severity of stunting indicates that the community needs to pay attention to balanced nutrition for children and health centers to always provide education about the impact of stunting on the future.

Abstrak. Stunting adalah kondisi di mana balita memiliki tubuh yang lebih pendek daripada umur mereka. Masalah stuntingmencerminkan status gizi yang kurang memadai dengan karakteristik kronis selama masa pertumbuhan dan perkembangan, dimulai dari awal kehidupan. Faktor paling dominan yang berkontribusi pada stunting anak adalah BBLR, yang diperkirakan merupakan penyebab utama dari peningkatan jumlah kasus stunting di Indonesia. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis hubungan faktor berat bayi lahir rendah (BBLR) dan keparahan stunting pada anak 0-59 bulan. Penelitian ini dilakukan dengan desain cross sectional komparatif. Sampel penelitian ini berasal dari rekam medis. Data dianalisis dengan uji univariat dan bivariat dengan uji Chi-square. Penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara bayi berat lahir rendah (BBLR) dan keparahan stunting pada anak 0-59 bulan di Puskesmas Sukadana Kabupaten Ciamis periode 2021-2023 didapatkan nilai p-value 0,034. Adanya hubungan yang signifikan antara berat bayi lahir rendah (BBLR) dengan keparahanstunting mengindikasikan bahwa masyarakat perlu memperhatikan gizi yang seimbang kepada anak dan puskesmas agar selalu memberikan edukasi tentang dampak stunting terhadap masa depan.

References

1. Heriawita, Sulastri D. Systematik Review: Hubungan Genetik dengan Stunting Pada Balita. Jurnal Ners. 2024;8(1):41–8.
2. Martony O. Stunting di Indonesia: Tantangan dan Solusi di Era Modern. Journal of Telenursing (JOTING). 2023 Aug 23;5(2):1734–45.
3. Nurfaidah H, Nurlaela R, Refian Garis R. Strategi Komunikasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Terhadap Perangkat Daerah Dalam Mengatasi Stunting di Kabupaten Ciamis. Jurnal Aplikasi Administrasi. 2023;26(2).
4. Sri Rahayu E. Gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Desa Baregbeg Kabupaten Ciamis Tahun 2020. Journal of Midwifery and Public Health. 2020;2(2):2685–4007.
5. Sutopo B, Riza Dwi Tyas W. Penyuluhan Pencegahan Stunting dan Pendampingan Parenting bagi Masyarakat Desa Ketro. Jurnal Abdidas. 2021 Nov 28;2(6):1301–10.
6. Windra R. Hubungan Riwayat BBLR, Asupan Protein, Kalsium, Dan Seng Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Nutrition Research and Development Journal. 2021;1(2):1–12.
7. Muhammadiyah Klaten U, Noor Khayati F, Wahyuningsih T, Keperawatan I. The 1 st Conference Of Health And Social Humaniora Hubungan Riwayat Bayi Berat Lahir Rendah (Bblr) Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdowo. 2023.
8. Pada Anak Dibawah Lima Tahun Dewi Setyoningsih M, Setyoningsih D. Malnutrisi Pada Anak Dibawah Lima Tahun Dan Pemberian Suplementasi Mikronutrien. Jurnal Keperawatan GSH. 2024;13.
9. Suryanis I. Studi Kejadian Stunting pada Anak yang Ditinjau dari Aspek Biologi Molekuler: Literature Review. Health & Medical Journal. 2023;5(3).
10. Sidik MA. Science of Nutrition for Tennis Players. In: Kesehatan dan Keolahragaan dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045. Surabaya: Akademia Pustaka; 2024. p. 189–94.
11. Ponum M, Khan S, Hasan O, Mahmood MT, Abbas A, Iftikhar M, et al. Stunting diagnostic and awareness: Impact assessment study of sociodemographic factors of stunting among school-going children of Pakistan. BMC Pediatr. 2020 May 19;20(1).
12. Akombi BJ, Agho KE, Hall JJ, Merom D, Astell-Burt T, Renzaho AMN. Stunting and severe stunting among children under-5 years in Nigeria: A multilevel analysis. BMC Pediatr. 2017 Jan 13;17(1).
13. Nugroho MR, Sasongko RN, Kristiawan M. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Usia Dini di Indonesia. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. 2021 Mar 19;5(2).
14. Sudarmi. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Diwilayah Kerja Puskesmas Gaya Baru. 2022 Aug 31;
15. hmadiani I, Fibriana AI, Azam M. Low Birth Weight Is Related To Stunting Incidents: Indonesian Nutrition Status Survey Data Analysis [Internet]. 2024. Available from: http://medrxiv.org/lookup/doi/10.1101/2024.06.10.24308684
16. Hamzah StR, Alhidayah, Mokodompit KKN, Darmin. Riwayat Berat Badan Lahir Rendah Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia Dibawah Dua Tahun Di Kotamobagu. MADANI: Jurnal Ilmiah Multidisiplin. 2022;2(2):122–6.
17. Ruaida N, Soumokil O. Hubungan Status KEK Ibu Hamil Dan BBLR Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Puskesmas Tawiri Kota Ambon. Jurnal Kesehatan Terpadu (Integrated Health Journal). 2018;9(2).
18. Oktriyanto, Rahardja MB, Desi NFN, Amrullah H, Pujihasvuty R, Margareth MPN. Determinants of Low Birth Weight in Indonesia. Kemas. 2022;17(4):583–93.
19. Faturahmi F, Damayanti L. Hubungan Riwayat Berat Badan Lahir Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Desa Parungserab Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung. Temu Ilmiah Nasional Persagi. 2022;4(1):227–232.
20. Kesehatan Ibu dan Anak Revita Susanti J, Susanti R. Research Open Acces Hubungan Riwayat Berat Badan Lahir Rendah dengan Kejadian Stunting. Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). 2024 Jan;3:1.
21. Made N, Mahayati D, Gusti N, Sriasih K, Lindayani K, Dewi N. Hubungan Riwayat Berat Badan Lahir Rendah Dengan Stunting Di Kecamatan Ubud Gianyar. Vol. 3, Jurnal IMJ: Indonesia Midwifery Journal. 2020 Mar.
Published
2025-02-02