Hubungan Cakupan Imunisasi Dasar dengan Status Gizi pada Balita
Abstract
Abstract. Immunization is an effort to prevent infectious diseases by administering vaccines to build immunity. The 2018 Basic Health Research data shows that 57.9% of toddlers in Indonesia received complete basic immunization. Incomplete basic immunization coverage increases the risk of exposure to infectious diseases, which can reduce the nutritional status of toddlers. This study was conducted in August 2024 at the Posyandu of Citalem Village, Cipongkor, West Bandung Regency, to assess the relationship between basic immunization coverage and the nutritional status of toddlers. The method used was an analytic observational approach with a cross-sectional design. Samples were selected using a purposive sampling technique from 85 toddlers aged 2–5 years. The results showed that 59 toddlers (69%) had incomplete immunization coverage, and 15 toddlers (18%) had malnutrition status. The p-value of the chi-square test was 0.027, indicating a significant relationship between basic immunization coverage and nutritional status in toddlers. The calculated r-value from the Spearman Rank test was 0.240, meaning that the strength of the relationship between basic immunization coverage and nutritional status was 24%. In conclusion, there is a significant relationship between basic immunization coverage and nutritional status among toddlers at the Citalem Village Posyandu.
Abstrak. Imunisasi adalah upaya pencegahan penyakit menular dengan memberikan vaksin untuk membentuk kekebalan tubuh. Data Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan bahwa 57,9% balita di Indonesia mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Cakupan imunisasi yang tidak lengkap meningkatkan risiko terpapar penyakit infeksi, yang dapat menurunkan status gizi balita. Penelitian ini dilakukan pada Agustus 2024 di Posyandu Desa Citalem, Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, untuk menilai hubungan antara cakupan imunisasi dasar dan status gizi balita. Metode yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling dari 85 balita usia 2–5 tahun. Hasil menunjukkan bahwa 59 balita (69%) memiliki cakupan imunisasi tidak lengkap dan 15 balita (18%) memiliki status gizi kurang. Nilai probabilitas (nilai p) hasil uji chi-square sebesar 0,027 artinya terdapat hubungan signifikan antara cakupan imunisasi dasar dan status gizi pada balita. Nilai r hitung uji Rank Spearman bernilai 0,240 berarti kekuatan hubungan cakupan imunisasi dasar dan status gizi sebesar 24%. Simpulan, penelitian ini adalah terdapat hubungan signifikan antara cakupan imunisasi dasar dan status gizi balita di Posyandu Desa Citalem.
References
2. World Health Organization. Vaccines and immunization. World Health Organization; 2024
3. Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI. Strategi komunikasi nasional imunisasi 2022-2025 [Internet]. 2022 [diunduh 20 Mar 2024]. Tersedia dari: https://www.kemkes.go.id/id/buku-strategi-komunikasi-nasional-imunisasi-2022-2025
4. Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat. Profil statistik kesehatan 2023 Volume 7. Jakarta: Badan Pusat Statistik; 2023.
5. Utami M. Berikan anak imunisasi rutin lengkap. Jakarta: Kemenkes RI;2018
6. Rahayuningrum DC, Nur SA. Hubungan status gizi dan status imunisasi dengan kejadian infeksi saluran pernafasan akut pada balita Kota Padang. 2021 J Kesehat Mesencephalon. 2021;7(1):56–62. [diunduh 14 Des 2024]. Tersedia dari https://ejournal.universitaskepanjen.ac.id/index.php/mesencephalon/article/view/247
7. World Health Organization. Upaya Indonesia mengembalikan cakupan imunisasi. Indonesia: World Health Organization; 2023.
8. Sarinda RA, Trisonjaya T, Supriyanto BE. Hubungan pemberian imunisasi dasar dengan status gizi pada anak usia 1-3 tahun. Manuju: Malahayati Nursing J. 2023 Oct 1;5(10):3541–9. [diunduh 20 Mar 2024]. Tersedia dari: https://doi.org/10.33024/mnj.v5i10.9431
9. Putra RS, Dewi BP, Ramdani. Hubungan pemberian imunisasi dasar dengan status gizi bayi di Puskesmas Sako Palembang. J Kesehat Pembangunan. 2022 Jul;12(24) [diunduh 14 Des 2024]. Tersedia dari: https://e-jurnal.stikesmitraadiguna.ac.id/index.php/jkp/article/download/198/158/1007
10. Kemenkes. Imunisasi kejar untuk lengkapi imunisasi rutin anak [Internet]. 2024 [diunduh 14 Des 2024]. Tersedia dari: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20240318/3045117/imunisasi-kejar-untuk-lengkapi-imunisasi-rutin-anak/
11. Taher SB. Hubungan status gizi dan status imunisasi dengan perkembangan anak toddler. Indones Scholar J Nursing Midwifery Sci. [diunduh 20 Mar 2024]. Tersedia dari: https://doi.org/10.54402/isjnms.v4i01
12. Siddiqui ATS POHSA. Malnutrition and liver disease in a developing country. [diunduh 15 Jan 2025]; Tersedia dari: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/34497430/
13. Citra DA, Padoli, Minarti. Hubungan asupan nutrisi, aktivitas fisik dan status gizi dengan efek samping obat anti tuberkulosis pada pasien tuberkulosis paru. Jurnal Keperawatan [Internet]. 15(3):132–8. [diunduh 15 Jan 2025]. Tersedia dari: https://nersbaya.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/nersbaya
14. Kamilla NI, Utama F, Noviani. Analisis Spasial Faktor Risiko Difteri di Provinsi Lampung Tahun 2022 dan 2023. [diunduh 15 Jan 2025]; Tersedia dari: https://scholarhub.ui.ac.id/bikfokes/vol4/iss2/3. 2024;4.
15. Hasanuddin A, Syarif J, Rosdiana, Panyiwi R, Yuswatiningsih E, Rahmawati A, dkk. Kejadian luar biasa (KLB) pertusis di Desa Tandasura Kecamatan Limboro Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Selatan. JTSCA. 2021 Okt;1(1) [diunduh 20 Mar 2024]. Tersedia dari: https://jurnal.adpertisi.or.id/index.php/JTCSA/article/view/57
16. World Health Organization. Tetanus [Internet]. World Health Organization; 2023 [diunduh 18 Mar 2024]. Tersedia dari: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/tetanus
17. Sarinda RA, Trisonjaya T, Supriyanto BE. Hubungan pemberian imunisasi dasar dengan status gizi pada anak usia 1-3 tahun. Manuju: Malahayati Nursing J. 2023 Oct 1;5(10):3541–9. [diunduh 20 Mar 2024]. Tersedia dari: https://doi.org/10.33024/mnj.v5i10.9431
18. Unsunnidhal L, Jannah R, Fihiruddin,, Inayati N, Supinganto A. Characterization and cytotoxic test formulation of plga-pcdna 3.1-sb3-hbcag nanoparticles from gel retardation assay as delivery agent for hepatitis b dna vaccine candidate. JoH. [diunduh 20 Mar 2024]. Tersedia dari: 10.30590/joh.v10n2.570 139
19. World Health Organization. Pneumonia in children [diunduh 18 Mar 2024]. Tersedia dari: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/pneumonia