Hubungan Status Gizi dan Aktivitas Fisik dengan Penggunaan Aplikasi Kesehatan pada Remaja di SMAN 1 Padalarang Tahun 2024
Abstract
Abstract. Adolescent health is an increasingly important issue amidst changes in lifestyle and eating patterns that are currently occurring. Currently, the number of health application users is increasing along with the needs of society and technology. This study aims to explore the relationship between nutritional status and physical activity with the use of health applications in adolescents at SMAN 1 Padalarang. The method used is observational analytic with a cross-sectional approach. A total of 132 respondents were selected as samples using a purposive sampling technique. Data were collected through a questionnaire that measured nutritional status, physical activity levels, and use of health applications. The results showed that the majority of respondents had normal nutritional status (48.5%), low physical activity levels (43.2%) and did not use health applications (63.6%). Based on the Chi-Square Test, it was found that there was a significant relationship (p = 0.02, p <0.05) between adolescent nutritional status and the use of health applications but there was no significant relationship (p = 0.08) between adolescent physical activity and the use of health applications. From the results obtained in adolescents of SMAN 1 Padalarang who have low nutritional status as many as 22%, normal as many as 48.5%, overweight as many as 17.4%, and obesity as many as 12.1%. In adolescents of SMAN 1 Padalarang with low levels of physical activity there are 43.2%, moderate as many as 28%, and high as many as 28.8%. So it takes reinforcement through comprehensive school-based education to increase awareness and readiness of adolescents in assessing nutritional status and also increasing their levels of physical activity.
Abstrak. Kesehatan remaja merupakan isu yang semakin penting di tengah perubahan gaya hidup dan pola makan yang terjadi saat ini. Pada saat ini, jumlah pengguna aplikasi kesehatan semakin meningkat seiring dengan kebutuhan masyarakat dan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara status gizi dan aktivitas fisik dengan penggunaan aplikasi kesehatan pada remaja di SMAN 1 Padalarang. Metode yang digunakan adalah observational analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sebanyak 132 responden dipilih sebagi sampel dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang mengukur status gizi, tingkat aktivitas fisik, dan penggunaan aplikasi kesehatan. Hasil menunjukkan mayoritas responden berstatus gizi normal (48,5%), tingkat aktivitas fisik termasuk rendah (43,2%) dan tidak menggunakan aplikasi kesehatan (63,6%). Berdasarkan Uji Chi-Square didapatkan bahwa terdapat hubungan signifikan (p=0,02, p<0,05) antara status gizi remaja dengan penggunaan aplikasi kesehatan tetapi tidak terdapat hubungan signifikan (p=0,08) antara aktivitas fisik remaja dengan penggunaan aplikasi kesehatan. Dari hasil tersebut didapatkan pada remaja SMAN 1 Padalarang yang memiliki status gizi rendah sebanyak 22%, normal sebanyak 48,5%, overweight sebanyak 17,4%, dan obesitas sebanyak 12,1%. Pada remaja SMAN 1 Padalarang dengan tingkat aktivitas fisik rendah terdapat 43,2%, sedang sebanyak 28%, dan tinggi sebanyak 28,8%. Sehingga dibutuhkan penguatan melalui edukasi komprehensif berbasis sekolah untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapan remaja dalam menilai status gizi dan juga meningkatkan tingkat aktivitas fisik mereka.
References
[2] World Health Organization. Coming of age: adolescent health [Internet]. Coming of age: adolescent health. 2024 [dikutip 22 Desember 2024]. Tersedia pada: https://www.who.int/news-room/spotlight/coming-of-age-adolescent-health
[3] World Health Organization Launch of the AA-HA! – Global Adolescent Health [Internet]. 2024 [dikutip 23 Desember 2024]. Tersedia pada: https://adolescentsourfuture.com/launch-of-the-aa-ha/
[4] Kementerian Kesehatan RI. Remaja [Internet]. Kesehatan Remaja. 2024 [dikutip 23 Desember 2024]. Tersedia pada: https://ayosehat.kemkes.go.id/kategori-usia/remaja
[5] Kementerian Kesehatan RI. Hasil Riskesdas 2018 [Internet]. 2018. Tersedia pada: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/3514/1/Laporan%20Riskesdas%202018%20Nasional.pdf
[6] Srivastav AK, Khadayat S, Samuel AJ. Mobile-Based Health Apps to Promote Physical Activity During COVID-19 Lockdowns. J Rehabil Med Clin Commun. 25 Februari 2021;4:1000051.
[7] Fitriani F, Mulyono S. Mobile Health Dan Eefektifitasnya Terhadap Aktivitas Fisik Remaja: Literatur Review. JRKPDB. 29 September 2023;15(2):364–72.
[8] Shah R, Hagell A. 5 International comparisons of health and wellbeing in adolescence and early adulthood. Dalam: Final Oral/Poster Number [Internet]. BMJ Publishing Group Ltd; 2019 [dikutip 23 Desember 2024]. hlm. A2.3-A3. Tersedia pada: https://bmjpaedsopen.bmj.com/lookup/doi/10.1136/bmjpo-2019-RCPCH-SAHM.5
[9] Sizer F, Whitney E. Nutrition: Concepts and Controversies. 14 ed. Boston, Massachusetts: Cengage Learning; 2016. 886 hlm.