Hubungan Preeklampsia dengan BBLR di RSUD Sekarwangi Kabupaten Sukabumi Tahun 2022

  • Dwi Ulfah Rahmawati Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia.
  • Jusuf Sulaeman Effendi
  • Mira Dyani Dewi
Keywords: BBLR, Kehamilan, Preeklampsia

Abstract

Abstract. The infant mortality rate in Indonesia is still relatively high with 29 deaths per 1000 live births, the majority of these deaths are caused by LBW. The incidence of LBW can be caused by several factors, one of the main contributors being preeclampsia during their pregnancy. This study aims to examine the Relationship between Preeclampsia and the Incidence of LBW Babies at Sekarwangi Hospital, Sukabumi Regency in 2022. This study is an analytical observational study with a retrospective cohort design. Data were analyzed using univariate and bivariate tests with the chi-square test. The number of respondents was 2,176 with the characteristics of respondents who experienced preeclampsia as many as 81 pregnant women (3.72%), severe preeclampsia as many as 271 (12.46%), and no preeclampsia as many as 1,824 (83.82). Pregnant women who experienced preeclampsia had 28 LBW babies (7.41%) and pregnant women who experienced severe preeclampsia had 84 LBW babies (22.22%). The results of the analysis of the relationship between preeclampsia and the incidence of LBW obtained a P value of 0.001 with a Risk Ratio (RR) value between preeclampsia and non-preeclampsia of 2.37 and a Risk Ratio (RR) value between severe preeclampsia and non-preeclampsia of 2.12. This shows a significant relationship between preeclampsia and LBW. The significant relationship between preeclampsia and LBW indicates a higher risk for pregnant women with preeclampsia to experience LBW, so that screening and prevention processes must be carried out so that LBW does not occur and infant mortality does not increase.

Abstrak. Angka kematian bayi di Indonesia masih terbilang tinggi dengan 29 kematian per 1000 kelahiran hidup, kematian ini mayoritas disebabkan oleh BBLR. Kejadian BBLR dapat disebabkan karena beberapa faktor yang salah satu penyumbang utamanya adalah preeklampsia saat kehamilannya. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti Hubungan Preeklampsia dengan BBLR di RSUD Sekarwangi Kabupaten Sukabumi Tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cohort retrospektive. Sampel penelitian berasal dari rekam medik. Data dianalisis dengan uji univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Jumlah responden sebanyak 2.176 dengan karakteristik responden yang mengalami kejadian preeklampsia sebanyak 81 ibu hamil (3.72%), preeklampsia berat sebanyak 271 (12.46 %), dan tidak preeklampsia sebanyak 1.824 (83.82). Ibu hamil yang mengalami preeklampsia memiliki bayi BBLR sebanyak 28 bayi (7,41%) dan ibu hamil yang mengalami preeklampsia berat memiliki bayi BBLR sebanyak 84 (22.22%). Hasil analisis hubungan preeklampsia dengan kejadian BBLR didapatkan nilai P sebesar 0,001 dengan nilai Risk Ratio (RR) antara preeklampsia dengan tidak pereeklampsia sebesar 2.37 dan nilai Risk Ratio (RR) antara preeklampsia berat dengan tidak preeklampsia sebesar 2.12. Hal tersebut menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara preeklampsia dengan BBLR.Adanya hubungan yang signifikan antara preeklampsia dengan BBLR mengindikasikan lebih tingginya risiko ibu hamil dengan preeklampsia untuk mengalami kejadian BBLR, sehingga proses skrining dan pencegahan harus dilakukan agar BBLR tidak terjadi dan angka kematian bayi tidak bertambah.

References

1. Badan Pusat Statistik Jawa Tengah. Sensus Penduduk 2020. BpsGoId [Internet]. 2023;(27):1–52.Available from: https://papua.bps.go.id/pressrelease/2018/05/07/336/indeks-pembangunan-manusia-provinsi-papua-tahun-2017.html
2. Kemenkes R1. Profil kesehatan Indonesa 2019 [Internet]. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2019. 487 p. Available from: https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-indonesia-2019.pdf
3. Titisari I, Antono SD, Chumaida I. the Relationship Preeclampsia and the Incidence of Low Birth Weight Babies in Rsud Gambiran, Kediri City. J Kebidanan Kestra. 2019;2(1):61–7.
4. WHO. Global nutrition targets 2025 : low birth weight policy brief [Internet]. Available from: https://www.who.int/publications/i/item/WHO-NMH-NHD-14.5
5. Widyastuti S. Hubungan Pre Eklampsia Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Di Rs Kota Bengkulu. Poltekkes Kemenkes Bengkulu. 2022;
6. Novitasari A, Hutami MS, Pristya TYR. Pencegahan dan Pengendalian BBLR Di Indonesia: Systematic Review. Pencegah Dan Pengendali Bblr Di Indones [Internet]. 2020;2(3):175–82. Available from: http://doi.wiley.com/10.1002/14651858.CD013574
7. Jabar OD. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Jumlah Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Berdasarkan Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Available from: https://opendata.jabarprov.go.id/id/dataset/jumlah-bayi-berat-badan-lahir-rendah-bblr-berdasarkan-kabupatenkota-di-jawa-barat
8. Utama T. Meta Analisis : Hubungan Preeklampsia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). 2022;(8.5.2017):2003–5. Available from: www.aging-us.com
9. Kementerian Kesehatan RI. Riskendas 2018. Lap Nas Riskesndas 2018 [Internet]. 2018;44(8):181–222. Available from: http://www.yankes.kemkes.go.id/assets/downloads/PMK No. 57 Tahun 2013 tentang PTRM.pdf
10. Astuty L. Kejadian Berat Badan Lahir Rendah Ditinjau dari Preeklampsia. Cendekia Med [Internet]. 2020;5(2):85–8. Available from: https://doi.org/10.52235/cendekiamedika.v5i2.64
11. Nyoman Hartati N, Dewa Ayu Ketut Surinati I, Nyoman Diah Vitri Pradnyaningrum N, Keperawatan Politeknik Kesehatan Denpasar J. Preeklampsia Dengan Berat Badan Lahir Rendah (Bblr) Pada Ibu Bersalin. J Gema Keperawatan. 2018;000:1–9.
12. Primadevi I, Susanti RU. Hubungan Preeklamsia dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah. Ners Akad [Internet]. 2022;1(1):17–21. Available from: https://doi.org/10.35912/nersakademika.v1i1.1714
13. Dewi IN., Siwi AS, Utami T. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Reeklampsia. J Ilm Permas J Ilm STIKES Kendal [Internet]. 2024;14(3):75–82. Available from: https://journal2.stikeskendal.ac.id/index.php/PSKM/article/view/1979/1260
14. Hairuddin Safaat J. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Organisasi Perawat di RSUD Kabupaten Luwu. J voice midwifery. 2018;08(01):723–33.
15. Seputar J, Kesehatan I. Usia dan Paritas Sebagai Faktor Resiko Terjadinya Preeklampsia. J Bidan Srikandi. 2024;7–12.
16. Sambas EK, Nurliawati E. Overview of Preeclampsia Risk Factors on Pregnant Women at Dr. Soekardjo Hospital, Tasikmalaya, Indonesia. 2020;26:233–6.
17. Dwi Saputri, Precelia Fransiska. Karakteristik Ibu Hamil Dengan Preeklampsia. Cendekia Med J Stikes Al-Ma`arif Baturaja. 2023;8(1):132–42.
18. Marlina, Sokana Y, Selpiana. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Hamil Di Blud Rumah Sakit H.M Djafar Harun Kolaka Utara. J Ilm Forilkesuit. 2019;1(2):54–64.
19. Pattipeilohy F, Parti DD, Firdaus J, Sakinah EN, Cahyana NW, Fatmawati H. Hubungan Antara Faktor Risiko dengan Kejadian Preeklampsia di Puskesmas Kencong Jember. Jember Med J. 2023;2(1):1–13.
20. Ni’mah, Fina Zahrotun. Widyaningsih, Faricca Kusuma. Muniroh L. Hubungan Asupan Natrium, Kalium Dan Magnesium Dengan Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Hamil Di Kota Surabaya. Heal Tadulako J. 2023;9(9):7–10.
21. Syahda S, Hastuty M, Parmin J. Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (Bblr) Di Rsud Bangkinangkabupaten Kampar. J Ners Univ Pahlawan. 2024;8(23):194–7.
22. Utami R, Sartika R, Sari RS, Madani Y. Hubungan Anemia Dan Preeklampsia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah (Bblr) Di Rsud Kabupaten Tangerang. Med Nutr J Ilmu Kesehat [Internet]. 2024;7(3):51–60. Available from: https://ejournal.warunayama.org/index.php/medicnutricia/article/view/5497
23. Sri Handayani, Yulianto. FAKTOR RISIKO ANEMIA DENGAN KEJADIAN BBLR PENDAHULUAN Insiden bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR ). J ’Aisyiyah Med. 2024;9.
24. Ratnasari L, Indraswati NA, Amalia N. Hubungan Preeklampsia Dengan Kejadian BBLR Pada Bayi Di RSD. Idaman Banjarbaru. Med J Al-Qodiri J Keperawatan dan Kebidanan. 2024;108–11.
25. Sulistyoningtyas S, Nur’aisyah N. The Correlation Between Preeclampsia and the Incidence of Low Birth Weight (LBW) in Rsu PKU Muhammadiyah Bantul. Int J Heal Sci Technol. 2021;2(2):8–13.
26. Jasmiati, Iswani R, Rosyita, Eliazar. Hubungan Umur Ibu Dan Paritas Terhadap Berat Badan. 2024;7(1):31–7.
27. Makassar N, Futriani ES. Hubungan Pre Eklampsia Pada Ibu Hamil dengan Kejadian BBLR di RSUD Kelas D Pondokgede. Malahayati Nurs J. 2024;6(6):2395–405.
28. Wiguna MAP, Witari NPD, Budayasa AAGR. Hubungan antara Preeklampsia dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah ( BBLR ) di Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Gianyar. e-Journal AMJ (Aesculapius Med Journal). 2023;3(2):267–71.
29. Suwaibah S, Salmarini DD, Nito PJB. Pengaruh Preeklampsia Terhadap Kejadian Bblr Di Rsud Pangeran Jaya Sumitra. J Kebidanan Khatulistiwa. 2023;9(2):58.
30. Megawati E, Pitono AJ, Miraturrofi’ah M. Hubungan Preeklampsia Dan Anemia Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). J Asuhan Ibu dan Anak. 2023;8(2):55–62.
Published
2025-02-02