Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting di Desa Kertawangi Kabupaten Bandung Barat Tahun 2023
Abstract
Abstract. The prevalence of stunting in Indonesia is 24.4%, with West Java reporting 8.85% (20,461 toddlers). Exclusive breastfeeding during the first six months is crucial in preventing stunting. This study analyzes the relationship between exclusive breastfeeding and stunting incidence in Kertawangi Village, West Bandung Regency. Using an observational analytic-quantitative method with a case-control design and purposive sampling, the study involved 45 mothers with toddlers at Posyandu Anyelir 6. Primary data were collected through questionnaires, while secondary data on toddlers' weight and height were obtained from health records (KMS). The Fisher Exact and odds ratio tests were used for analysis. Results showed that among 30 stunted toddlers, only 12 received exclusive breastfeeding. A significant relationship was found between exclusive breastfeeding and stunting (p < 0.001). The odds ratio (OR = 7) indicated that toddlers without exclusive breastfeeding were seven times more likely to experience stunting. This study concludes that exclusive breastfeeding significantly reduces the risk of stunting. Based on these findings, it is recommended that mothers provide exclusive breastfeeding to minimize stunting risk. Increased awareness, education, and support from healthcare professionals and the community are essential to promoting exclusive breastfeeding practices.
Abstrak. Prevalensi stunting di Indonesia mencapai 24,4%, dengan Jawa Barat melaporkan angka sebesar 8,85% (20.461 balita). Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama sangat penting dalam mencegah stunting. Penelitian ini menganalisis hubungan antara pemberian ASI eksklusif dan kejadian stunting di Desa Kertawangi, Kabupaten Bandung Barat. Dengan menggunakan metode analitik observasional-kuantitatif, desain kasus-kontrol, dan teknik purposive sampling, penelitian ini melibatkan 45 ibu dengan balita di Posyandu Anyelir 6. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner, sedangkan data sekunder mengenai berat dan tinggi badan balita diperoleh dari catatan kesehatan (KMS). Analisis dilakukan menggunakan uji Fisher Exact dan uji rasio odds. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 balita stunting, hanya 12 yang menerima ASI eksklusif. Ditemukan hubungan yang signifikan antara pemberian ASI eksklusif dan kejadian stunting (p < 0,001). Uji rasio odds (OR = 7) menunjukkan bahwa balita yang tidak mendapatkan ASI eksklusif memiliki risiko tujuh kali lebih besar mengalami stunting. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberian ASI eksklusif secara signifikan menurunkan risiko stunting. Berdasarkan temuan ini, disarankan agar ibu memberikan ASI eksklusif untuk meminimalkan risiko stunting. Peningkatan kesadaran, edukasi, serta dukungan dari tenaga kesehatan dan masyarakat sangat penting untuk mendorong praktik pemberian ASI eksklusif.
References
[2] Hasan, S.; Naseer, S.; Zamzam, M.; Mohilldean, H.; Van Wagoner, C.; Hasan, A.; Saleh, E.S.; Uhley, V.; Kamel-ElSayed, S. Nutrient and Hormonal Effects on Long Bone Growth in Healthy and Obese Children: A Literature Review. Children 2024,11,817. https:// doi.org/10.3390/children1107081
[3] Ardian Dwi, Utami Diah.Pengaruh karakteristik demografi terhadap kejadian stunting pada balita di provinsi sulawesi barat.semnasoffstat.2020;365-131.
[4] Janah, S., Azinar, M., & Koesyanto, H. (2023). Tatanan Keluarga dengan Kejadian Stunting Balita Usia 24-59 Bulan di Dataran Tinggi dan Dataran Rendah. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 7(2), 229-243.
[5] Janah, S. U., Azinar, M., Kusyanto, H.Tatanan keluarga dengan kejadian stunting pada balita dataran tinggi dan dataran rendah.HIGEIA. 2023 Januari; (2) : 232.
[6] Canul-Medina, G., Fernandez-Mejia, C. Perubahan morfologi, hormonal, dan molekuler pada berbagai jaringan ibu selama laktasi dan pasca-laktasi. J Physiol Sci 69 , 825–835 (2019). https://doi.org/10.1007/s12576-019-00714-4
[7] Hastin D Kusumawardhani. Kandungan iodium dalam kelompok bahan makanan di daerah pegunungan dan pantai.garuda.kemendikbud.2019 November 13;8(2):79-88
[8] Had SB, Siddiqui LA, Khan KA, Sinha R, Rahman MH. Geographical altitude and stunting among children aged under 5 years in India. BMJ Nutr Prev Health. 2024 Mar 21:bmjnph-2024-000895. doi: 10.1136/bmjnph-2024-000895.
[9] Rao MR, Hediger ML, Levine RJ, Naficy AB, Vik T.2002.Effect of breastfeeding on cognitive development of infants born small for gestational age. Arch PediatrAdolesc 156: 651-655.
[10] Halli SS, Biradar RA, Prasad JB. Berat badan bayi lahir rendah. Int J Environ Res Public Health [Internet]. 22 Maret 2022 [dikutip 26 Februari 2024];19(7):3751. Tersedia pada: https://www.mdpi.com/1660-4601/19/7/3751