Korelasi Tingkat Pengetahuan Pasien dan Perspektif Pasien terhadap Peran Pengawas Menelan Obat dengan Kepatuhan Minum Obat Pasien TB di RS Muhammadiyah Bandung Tahun 2024

  • Qonita Hazma Mardhiyya Djajalaga Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia.
  • Santun Bhekti Rahimah Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia
  • Miranti Kania Dewi Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia
Keywords: Kepatuhan Minum Obat, Pengetahuan Pasien, Peran Pengawas Menelan Obat (PMO)

Abstract

Abstract. The incidence of tuberculosis (TB) in Indonesia remains high, with treatment success influenced by patient factors, drug supervisors, and medication. This study analyzed the correlation between patients’ knowledge and their perceptions of Directly Observed Treatment (DOT) supervisors' roles in medication adherence. Using an observational analytic method with a cross-sectional design, the study involved 46 TB patients at Muhammadiyah Hospital Bandung who met inclusion criteria. Data were collected via questionnaires and analyzed using the Spearman test. Results showed that 58.7% of patients had adequate TB knowledge, 78.2% perceived DOT supervisors as supportive, and 74% exhibited high medication adherence. Among those with high adherence, 77.8% had adequate knowledge, and 75.7% viewed DOT supervisors’ roles positively. However, statistical analysis revealed no significant correlation between knowledge and adherence (p > 0.05, r = -0.076) or between perceptions of DOT supervisors and adherence (p > 0.05, r = -0.042).These findings suggest that adherence is influenced by factors beyond knowledge and DOT supervisor perceptions, such as psychological state, family support, and intrinsic motivation. This highlights the need for a more comprehensive approach to understanding and improving TB medication adherence.

Abstrak. Angka kejadian TB di Indonesia masih tinggi, diduga terkait rendahnya keberhasilan pengobatan TB. Keberhasilan pengobatan TB dipengaruhi oleh faktor pasien, pengawas menelan obat, obat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis korelasi tingkat pengetahuan pasien dan perspektif pasien mengenai peran pengawas menelan obat terhadap kepatuhan minum obat pasien TB. Penelitian dilakukan menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan kuantitatif desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 46 orang pasien TB di RS Muhammadiyah Bandung, data penelitian didapatkan melalui kuesioner dan analisis data dilakukan menggunakan uji Spearman. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar pasien TB paru di RS Muhammadiyah memiliki tingkat pengetahuan yang cukup mengenai TB (58,7%), memiliki perspektif bahwa peran PMO mendukung pengobatan TB (78,2%) dan memiliki tingkat kepatuhan minum obat TB yang tinggi (74%). Sebagian besar pasien TB paru di RS dengan tingkat kepatuhan minum obat yang tinggi memiliki tingkat pengetahuan yang yang cukup yaitu sebanyak 21 orang (77,8%) dan sebagian besar pasien dengan tingkat kepatuhan minum obat yang tinggi juga memiliki perspektif bahwa peran PMO mendukung pengobatan TB yaitu sebanyak 28 orang (75,7%). Hasil uji statistik menunjukan tidak terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan dan kepatuhan minum obat (p>0,05) dengan nilai korelasi r = -0,076 dan tidak terdapat hubungan bermakna antara perspektif pasien terhadap peran PMO dengan tingkat kepatuhan minum obat (p>0,05) dengan nilai korelasi r= -0,042. Hasil ini mengindikasikan bahwa tingkat kepatuhan pasien dipengaruhi oleh faktor lain, seperti kondisi psikologis, dukungan keluarga, atau motivasi intrinsik pasien. Ketiadaan hubungan ini menyoroti perlunya pendekatan yang lebih komprehensif dalam memahami faktor yang memengaruhi kepatuhan pasien.

References

1. Harrison R. Harrison’S principles of internal medicine. Peptic ulcer dis relat disord. 2022;15164.
2. World Health Organitation. Report 20-23. Vol. t/malaria/. 2023.
3. Direktorat Jenderal Pencegahan. Laporan program penanggulangan tuberkulosis tahun 2022. Kemenkes RI [Internet]. 2023;1–156.
4. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Tuberkulosis: Pedoman diagnosis dan penatalaksanaan di Indonesia. Vol. 001. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia; 2021. p. 1–78.
5. Agatha AALCP, Bratadiredja MA. Faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien dalam pengobatan TBC paru: Review. Farmaka. 2019;17(2):385–9.
6. Sandha LMH, Sari KAK. Tingkat pengetahuan dan kategori persepsi masyarakat terhadap penyakit tuberkulosis (TB) di Desa Kecicang Islam Kecamatan Bebandem Karangasem-Bali. E-Jurnal Med Udayana [Internet]. 2017;6(12):131–9. Tersedia dari: https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/download/35715/21542
7. Prima S, Bukittinggi N, Fadhila A, Gustin RK. Kepatuhan penderita tuberculosis paru dalam menjalani pengobatan. J Kesehat. 2019;1:47–52. Tersedia dari: http://ejurnal.stikesprimanusantara.ac.id/
8. Mahyani. Hubungan pengetahuan pasien TB paru dengan kepatuhan minum obat anti tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Bebesen Kabupaten Aceh Tengah tahun 2023. 2024;6:134–49.
9. Dadang AM, Febriani E, Mamlukah M. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan melakukan pengobatan secara teratur pada anak penderita tuberkulosis di Kota Tasikmalaya tahun 2022. J Heal Res Sci. 2023;3(1):1– 12.
10. Sanusi GN, Karso I. Hubungan tingkat ekonomi dengan kepatuhan minum obat penderita TB paru BTA positif di wilayah kerja Puskesmas Cukir Kabupaten Jombang. J Ilm Keperawatan [Internet]. 2017;3(1):71–8
11. Anggiani S, Safariyah E, Novryanthi D. Hubungan Pengawas Menelan Obat (PMO) dengan kepatuhan minum obat pada pasien tuberkulosis paru di Puskesmas Kayu Manis Kota Bogor. Journal of Public Health Innovation. 2023;4(1):84–92.
12. Syahrina NA, Pandanwangi S, Susanti NP, Utami T. Hubungan efek samping obat anti tuberkulosis (OAT) terhadap kepatuhan minum obat pada pasien TB paru di Puskesmas Ketanggungan. Pharmacoscript. 2024;7(2):297–311.
13. Hanna T, Nababan B, Fajri DN, Santosa PR. Hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan motivasi penyembuhan pada pasien TB paru sensitif obat di Puskesmas Bakauheni Lamsel Tahun 2023. J Medicare. 2021;2(3).
Published
2025-02-01