Gambaran Kejadian Diare pada Balita Usia 0 - 60 Bulan di Jawa Barat Berdasarkan Analisis Data Riskesdas 2018

  • Arya Adhirajasa Pawitra Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia.
  • Fajar Awalia Yulianto
  • Nurul Romadhona
Keywords: Balita, Diare, Riskesdas 2018

Abstract

Abstract. Diarrhea remains a communicable disease that continues to be a global health issue, causing 1.9 million deaths among children under the age of 5 annually. Recent data from the 2020 Indonesian Nutrition Status Survey shows a prevalence rate of 12.3% among children under five, with a mortality rate of 4.55% in children aged 12–59 months due to diarrhea. This study aims to describe the occurrence of diarrhea among children aged 0–60 months in West Java. The research employed a descriptive observational study with a cross-sectional design. Data was obtained from the 2018 Basic Health Research (Riskesdas) analysis in West Java, focusing on diarrhea incidents among children under five. A total of 382 respondents out of 6611 children met the inclusion criteria. Statistical analysis was conducted using SPSS Statistics. The results indicated that the majority of children did not experience diarrhea, accounting for 308 children (80.6%), while a minority experienced diarrhea, totaling 74 children (19.4%), with a 95% confidence interval (CI) of 1.8461–1.7665.

Abstrak. Diare merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan global, terjadi 1,9 juta kematian anak di bawah usia 5 tahun setiap tahun. Data terbaru dari hasil Survei Status Gizi Indonesia tahun 2020. Angka prevalensi untuk balita sebesar 12,3%,  Pada kelompok anak balita usia 12 – 59 bulan mengalami kematian akibat diare sebesar 4,55%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian diare pada balita usia 0-60 bulan di Jawa Barat. Metode Penelitan ini dilakukan dengan desain analisis deskriptifobservasional jenis Cross- sectional. Data diambil dari analisis data riskesdas 2018 di Jawa Barat yang mencakup kejadian diare pada balita.Total responden berjumlah 382 dari 6611 balita yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis menggunakan SPSS Statstics. Hasil menunjukkan mayoritas balita tidak mengalami diare sebanyak 308 orang 80,6%, dan minoritas mengalami diare sebanyak 74 orang 19,4%, dan (95% Cl = 1.8461-1.7665).

References

[1] Wyllie R, Hyams JS, and Kay M, Pediatric gastrointestinal and liver disease., 5th ed. 2016.
[2] P. Berry, C. Corvalan, K. Ebi, and et al., “Technical series on adapting to climate sensitive health impacts: diarrhoeal diseases. Geneva: World Health Organization,” 2022.
[3] Garina LA, Ibnusantosa RG, and Yulianto FA, “Kejadian diare dan perilaku higienis pada pengolahan makanan pedagan kaki lima di wilayah Tamansari,” vol. 2 No.2, pp. 91–94, 2020, [Online]. Available: http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/jiks
[4] D. Anggraini and O. Kumala, “Diare pada anak. Department of Clinical Pathology, Faculty of Medicine, Baiturrahmah University, Padang, Indonesia.,” vol. I No. 4, pp. 309–317, Jul. 2022, [Online]. Available: http://journal.scientic.id/index.php/sciena/issue/view/4
[5] Ummusalma C and Syafridah A, “Hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan status gizi balita di puskesmas Baktiya barat tahun 2019,” Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial dan Budaya, vol. 6 No.2, no. 2, pp. 53–57, May 2022.
[6] Rahmi M, “Analisis perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian diare pada balita di puskesmas 23 ilir Palembang,” vol. 2 No. 8, pp. 510–521, Aug. 2023, [Online]. Available: https://journal-mandiracendikia.com/jikmc
[7] N. L. Nurul F, Yulianto FA, Yusroh Y, Irasanti SN, and Rosady DS, “Artikel penelitian perilaku hidup bersih dan sehat (phbs) serta diare akut di SMP Plus Pesantren Baiturrahman Bandung,” vol. 1 No.2, pp. 170–173, 2019, [Online]. Available: http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/jiks
[8] Saidah, “The relationship between clean and healthy lifestyle behavior (phbs) with diarrhea incidence in Toddlers at Mekar Baru Health Center year 2022 Saidah,” Vanchapo Health Science Journal, vol. 1 No.1, pp. 17–28, Feb. 2023.
[9] K. Y. Utami, N. W. Armerinayanti, and A. A. O. Lely, “Gambaran Kejadian Diare pada Balita di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Denpasar,” Aesculapius Medical Journal |, vol. 3, no. 3, 2023.
[10] P. E. Sudiarti, Salma, and N. Aprilla, “Gambaran kejadian diare pada anak usia <2 tahun di puskesmas Kampar Kabupaten Kampar,” vol. 4, pp. 107–109, 2020, [Online]. Available: http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/ners
[11] Y. Rahmaniu, M. S. Dangnga, and H. A. Madjid, “Hubungan pengetahuan ibu dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Lapaddekota Parepare,” vol. 5, no. 2, pp. 2614–3151, 2022, [Online]. Available: http://jurnal.umpar.ac.id/index.php/makes
[12] R. Afriyani, L. Suryani, and A. Harokan, “Analisis kejadian diare pada balita 0-59 bulan di Puskesmas,” Cendekia Medika : Jurnal STIKES Al-Ma’arif Baturaja, vol. 9, no. 2, pp. 285–297, Sep. 2024.
[13] D. N. L. Vitiana, Martini, and R. Hestiningsih, “Gambaran kejadian diarebalita 6-24 bulan dan kontaminasi bakteri Eschericia coli pada penyajian MP ASI lokal di Kelurahan Tandang, Semarang,” vol. 5, Oct. 2017.
[14] N. E. Fitrah, M. Neherta, and I. M. Sari, “Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada anak balita,” vol. 14, pp. 183–194, Jan. 2024, [Online]. Available: http://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/PSKM
[15] E. Heryanto, S. Sarwoko, and F. Meliyanti, “Faktor risiko kejadian diare pada balita di UPTD Puskesmas Sukaraya Kabupaten OKU tahun 2021,” E-Indonesian Journal of Helath and Medical, vol. 2, pp. 10–21, Jan. 2022.
Published
2025-02-01