Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Kejadian Stunting pada Balita di Puskesmas Sooko Kabupaten Mojokerto Tahun 2024

  • Nadia Eka Safitri Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia.
  • Ismet Mucthar Nur Bagian Patologi Anatomi, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia
  • Eka Nurhayati Bagian IKM, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia
Keywords: Balita, Ibu, Stunting

Abstract

Abstract. Stunting is a chronic nutritional problem caused by long-term malnutrition. Now stunting is a major health problem in Indonesia. The level of maternal education is one of the determining factors in meeting the nutritional needs of families, especially toddlers. The purpose of this study was to analyze the relationship between maternal education levels and the incidence of stunting in toddlers at the Sooko Health Center, Mojokerto Regency. This type of research uses an analytical observational method, with a cross-sectional approach, which was conducted in the Sooko Health Center work area, with 135 respondents. Stunting data were obtained from anthropometric data and knowledge data from health center recording data. Data were analyzed using the Spearman Rank Test. The results of the univariate analysis found that most mothers were in early adulthood (20-35 years) with a percentage of 91.1%. Almost all of them were unemployed mothers or housewives, namely 122 people (90.4%) and only 13 mothers were working mothers (9.6%). The cross-tabulation results also show that mothers with secondary and higher education have more children who are not stunted and conversely mothers with primary education and no schooling have more children with stunting. Based on the results of the Spearman test, the p-value was 0.0000 with a correlation coefficient of 0.796. This shows that there is a relationship between education level and the incidence of Stunting at the Sooko Health Center, Mojokerto Regency.

Abstrak. Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama. Sekarang stunting menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia. Tingkat pendidikan ibu menjadi salah satu faktor penentu dalam pemenuhan kebutuhan gizi pada keluarga khususnya anak balita. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan tingkat pendidikan ibu dengan kejadian stunting pada balita di Puskesmas Sooko Kabupaten Mojokerto. Jenis penelitian ini menggunakan metode observasional analitik, dengan pendekatan cross sectional, yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sooko, dengan jumlah responden 135 orang. Data stunting diperoleh dari data antropometri dan data pengetahuan diperoleh dari data pencatatan puskesmas. Data dianalisis menggunakan Spearman Rank Test. Hasil analisis univariat mendapatkan bahwa mayoritas ibu berada di usia dewasa awal (20 – 35 tahun) dengan persentase 91,1%. Hampir seluruhnya berstatus sebagai ibu tidak bekerja atau ibu rumah tangga yaitu 122 orang (90,4%) dan hanya 13 orang ibu berstatus sebagai ibu bekerja (9,6%). Hasil tabulasi silang juga menunjukkan bahwa ibu dengan pendidikan menengah dan pendidikan tinggi lebih banyak memiliki anak yang tidak stunting dan sebaliknya ibu dengan pendidikan dasar dan tidak sekolah banyak yang memiliki anak dengan stunting. Berdasar hasil uji spearman didapatkan hasil p-value 0,0000 dengan koefisien korelasi 0,796. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan kejadian Stunting di Puskemas Sooko Kabupaten Mojokerto.

References

1. UNICEF, WHO, Group WB. Levels and trends in child malnutrition: Key finding of the 2023 edition. Asia-Pacific Popul J. 2023;24(2):51-78.
2. Fida Fitriani U, Gebilya Tiboyong W, Ardhani D, et al. Sosialisasi Dan Penerapan Perilaku Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Sebagai Upaya Penurunan Angka Stunting di Sekolah Dasar Desa Kunjorowesi. Karya Unggul J Pengabdi Kpd Masy. 2022;1(2):1-8.
3. Nur LM, Jutomo L. Deteksi Dini Stunting Pada Jemaat Gmim Kapernaum Tenau. J Kesehat. 2019;2234:87-93.
4. UNICEF, WHO, World Bank. Level and trend in child malnutrition. World Heal Organ. Published online 2023:4. https://www.who.int/publications/i/item/9789240073791
5. Sari P, Ramadhan R, Seliviana. The Influence Of Psychoeducation On Knowledge And Attitudes On The Importance Of Asi As A Stunting Prevention Measure Among Caders In Rasau Jaya. J Eduhealth. 2024;15(02):1467-1473. doi:10.54209/eduhealth.v15i02
6. Lestari B, Sutria E, Irwan M. Pola Pemberian Makan Pada Balita Stunting Berdasarkan Teori Transcultural Nursing : Literature Review Abstrak Indonesian Journal Of Clinical Nutrition Physician. 2021;4(1):36-45.
7. Ladyani F, Agustina R, Wasono HA, Faradilla H. Kepatuhan Mengikuti Prolanis BPJS dengan Hasil Pemeriksaan HbA1c pada Penderita Diabetes Melitus. J Ilm Kesehat Sandi Husada. 2020;11(1):292-297. doi:10.35816/jiskh.v11i1.267
8. Wright KO, Shogbamimu Y, Akinbami AA, Adebisi R, Senbanjo IO, Ogbera AO. Nutrition status of children in a well-child clinic in Lagos Nigeria. African J Food, Agric Nutr Dev. 2018;18(3):13602-13616. doi:10.18697/AJFAND.83.17030
9. Damayanti FN, Mulyanti L, Anggraini NN, et al. Psychoeducation Effectiveness of Parenting Patterns in Stunting Prevention: A Literature Review. In: Proceedings of the 1st Lawang Sewu International Symposium 2022 on Health Sciences (LSISHS 2022). Vol 1. Atlantis Press International BV; 2023:67-74. doi:10.2991/978-94-6463-132-6_9
10. Maywita E, Putri NW. Determinan Pengaruh Tingkat Pendidikan danPengetahuan Ibu dengan Kejadian Stunting Bayi 6-24 Bulan. J Hum Care. 2019;4(3):173-177.
11. Adelin P, Sintia W, Fionaliza. Faktor Resiko Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-60 Bulan di Kecamatan Koto Balingka Pasaman Barat Tahun 2019. Sci J. 2022;1(2):142-155. doi:10.56260/sciena.v1i2.28
12. Diana S, Ayati N, Adiesti F, Wari FE, Mafticha E. Upaya Preventif Stunting Dengan Pemantauan Tumbuh Kembang Dan Pendidikan Kesehatan Pada Ibu Balita di Desa Mojoranu Sooko Kabupaten Mojokerto. J Community Engagem Heal. 2020;3(2):184-188. doi:10.30994/jceh.v3i2.63
13. Julianti NA, Chifdillah NA, Ardyanti D. Information Exposure as the Dominanat Variable Associated with Stunting in Adolescents. Formosa J Sci Technol. 2023;2(8):2249-2266. doi:10.55927/fjst.v2i8.5642
14. Zuhrotul Eka Yulis Anggraeni Ern. Analisis Kejadian Stunting Di Desa Serut Kec Panti Kab Jember. Prof Heal J. 2024;5(2).
15. Sembiring TB, Irmawati, Sobir M, Tjahyadi I. Buku Ajar Metodologi Penelitian (Teori Dan Praktik).; 2004.
16. Rashid F. Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif.; 2022.
17. Damanik SM, Sitorus E, Mertajaya IM. Sosialisasi Pencegahan Stunting pada Anak Balita di Kelurahan Cawang Jakarta Timur. J Comunita Serv. 2021;3(1):552-560. doi:10.33541/cs.v3i1.2909
18. Putri E bebasary A, Nurbaeti tayong siti, Dhewi S, Badi’ah A, Afrinis N, Rozi F. Ilmu Gizi Dan Pangan (Teori Dan Penerapan). (Munandar A, ed.). CV. Media Sains Indonesia; 2023. https://zlibrary-id.se/book/26086279/fae0cf
19. Aramico B, Sudargo T, Susilo J. Hubungan sosial ekonomi, pola asuh, pola makan dengan stunting pada siswa sekolah dasar di Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah. J Gizi dan Diet Indones (Indonesian J Nutr Diet. 2016;1(3):121. doi:10.21927/ijnd.2013.1(3).121-130
20. Rachmawati WC. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. 1st ed. Wineka Media; 2019.
21. Nurdin SSI, Katili DNO. Faktor Risiko Balita Pendek (Stunting) Di Kabupaten Gorontalo. J Antara Kebidanan. 2019;2(4):272-282.
22. Okinarum GY, Afriandi I, Gurnida DA, Herman H, Garna H, Djuwantono T. Penggunaan Aplikasi Sayang ke Buah Hati (SEHATI) terhadap Asupan Zat Gizi Anak dan Pengetahuan Ibu Menerapkan Konsumsi Aneka Ragam Makanan Gizi Seimbang pada Anak Sekolah Dasar. Glob Med Heal Commun. 2017;5(3):219. doi:10.29313/gmhc.v5i3.2576
23. Fauzi M, Wahyudin, Aliyah. Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pekerjaan Ibu Balita dengan status gizi balita di Wilayah Kerja Puskesmas X Kabupaten Indramayu. Pros Semin Nas Kesehat. 2020;2(1):13.
24. Amelia F. Hubungan Pekerjaan Ibu, Jenis Kelamin, dan Pemberian Asi Eklusif Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita 6-59 Bulan di Bangka Selatan. J Kesehat Poltekkes Kemenkes Ri Pangkalpinang. 2020;8(1):1. doi:10.32922/jkp.v8i1.92
Published
2025-01-31