Hubungan Obesitas dengan Hiperurisemia pada Wanita Usia 40-55 Tahun di Puskesmas Tamansari Bandung Tahun 2024

  • Regina Cintya Darajat Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia.
  • Ratna Dewi Indi Astuti Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung
  • Ismawati Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung
Keywords: Hiperurisemia, Obesitas, Wanita 40-55 Tahun

Abstract

Abstract. Obesity is associated with decreased uric acid excretion in the kidneys which can cause hyperuricemia. This study aims to examine the relationship between obesity and hyperuricemia in women aged 40-55 years at Puskesmas Tamansari Bandung. The study was conducted in RW 07 and 17 which is the working area of Puskesmas Tamansari Bandung. This study used cross sectional method. The subjects of this study amounted to 60 women aged 40-55 years who were determined by purposive sampling method. The independent variable in this study is obesity which is determined using BMI calculation. While the dependent variable in this study is hyperuricemia which is characterized by examination results >6 mg/dL. The results showed that the BMI of women aged 40-55 years at Puskesmas Tamansari Bandung was mostly obese 40 respondents (66.6%) and the proportion of hyperuricemia sufferers was 27 respondents (45%). The results of statistical analysis of the chi-square test obtained a p-value of 0.409 which indicates that there is no relationship between obesity and hyperuricemia in women aged 40-55 years. The conclusion of this study is that there is no relationship between obesity and hyperuricemia in women aged 40-55 years at Puskesmas Tamansari Bandung. The absence of a relationship between obesity and hyperuricemia can be caused by esterogen produced by women has the effect of inhibiting uric acid reabsorption in the renal tubules, so that uric acid levels in the blood become lower.

Abstrak. Obesitas berhubungan dengan penurunan ekskresi asam urat di ginjal yang dapat menyebabkan hiperurisemia. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara obesitas dengan hiperurisemia pada wanita usia 40-55 tahun di Puskesmas Tamansari Bandung. Penelitian dilaksanakan di RW 07 dan 17 yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Tamansari Bandung. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Subjek penelitian ini berjumlah 60 orang wanita usia 40-55 tahun yang ditentukan dengan metode purposive sampling. Variabel bebas pada penelitian ini adalah obesitas yang ditentukan dengan menggunakan perhitungan IMT. Sedangkan variabel terikat pada penelitian ini adalah hiperurisemia yang ditandai dengan hasil pemeriksaan >6 mg/dL. Hasil penelitian didapatkan IMT wanita usia 40-55 tahun di Puskesmas Tamansari Bandung sebagian besar adalah obesitas 40 responden (66,6%) dan proporsi penderita hiperurisemia sebanyak 27 responden (45%). Hasil analisis statistik uji chi-square didapatkan p-value 0,409 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara obesitas dengan hiperurisemia pada wanita usia 40-55 tahun. Simpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara obesitas dengan hiperurisemia pada wanita usia 40-55 tahun di Puskesmas Tamansari Bandung. Tidak terdapatnya hubungan obesitas dengan hiperurisemia dapat disebabkan esterogen yang diproduksi oleh perempuan memiliki efek menghambat reabsorpsi asam urat di tubulus ginjal, sehingga kadar asam urat dalam darah menjadi lebih rendah.

References

[1]       Ndrepepa G. Uric acid and cardiovascular disease. Clinica Chimica Acta. 2018;484:150–63.
[2]       Fitriani R, Azzahr LM, Nurman M, Hamidi MNS. Hubungan pola makan dengan kadar asam urat (gout artritis) pada usia dewasa 35-49 tahun. Jurnal Ners Universitas Pahlawan. 2021;5:20–7.
[3]       Soputra EH, Sinulingga S, Subandrate. Hubungan obesitas dengan kadar asam urat darah pada mahasiswa program studi pendidikan dokter fakultas kedokteran universitas sriwijaya. Sriwijaya Journal of Medicine. 2018;1(3):193–200.
Published
2025-01-31