Hubungan Lama Penggunaan Komputer dan Intensitas Pencahayaan dengan Keluhan Kelelahan Mata pada Pekerja Rumah Sakit Amira

  • Hana Salsabila Hafshah Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia.
  • Abdul Hadi Hassan Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia
  • H. Purnomo Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia
Keywords: Astenopia, Penggunaan Komputer, Intensitas Cahaya

Abstract

Abstract. The widespread use of technology in the workplace has become a primary necessity in today's era; however, it also poses health risks, one of which is eye fatigue (asthenopia). This condition is caused by prolonged computer use and non-standard lighting, which can increase the risk of visual impairment among workers in the long term. This study aims to investigate the relationship between computer usage duration and lighting intensity with complaints of eye fatigue among workers at Amira Hospital, Purwakarta, in 2024. This analytical observational study used a cross-sectional approach. Data collection employed primary data obtained from questionnaires and room lighting measurements using a lux meter. Data were analyzed using univariate and bivariate analysis with a chi-square test. The majority of workers were aged <40 years (49 individuals, 87.5%), and most were female (34 individuals, 60.7%). More than half of the workers had refractive errors (30 individuals, 53.6%) and used computers for less than 4 hours (32 individuals, 57.1%). Most workers performed activities under non-standard lighting conditions (21 individuals, 51.8%), and 30 individuals (53.6%) reported complaints of eye fatigue. The analysis of the relationship between computer usage duration and lighting intensity with complaints of eye fatigue revealed significant p-values of 0.009 and 0.001, respectively, with OR values of 4.4 and 7.4. These findings highlight the importance of managing work time in front of computers and optimizing lighting conditions to prevent complaints of eye fatigue.

Abstrak. Penggunaan teknologi secara masif di tempat kerja telah menjadi kebutuhan utama di era sekarang, namun hal ini juga membawa risiko kesehatan, salah satunya adalah kelelahan mata (astenopia). Kondisi ini disebabkan oleh durasi penggunaan komputer yang berkepanjangan serta pencahayaan yang tidak sesuai standar, yang dapat meningkatkan risiko gangguan penglihatan pada pekerja dalam jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti Hubungan Lama Penggunaan Komputer dan Intensitas Pencahayaan dengan Keluhan Kelelahan Mata pada Pekerja di Rumah Sakit Amira Purwakarta 2024. Penelitian ini merupakan penelitian obsevasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan data primer yang didapat dari kuisioner dan pengukuran pencayahaan ruangan dengan menggunakan lux meter. Data dianalisis dengan uji univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Sebagian besar pekerja tergolong usia < 40 tahun yakni sebanyak 49 orang (87,5%). berjenis kelamin perempuan sebanyak 34 orang (60,7%). Lebih dari setengah pekerja memiliki kelainan refraksi yakni sebanyak 30 orang (53,6%) dan menggunakan komputer <4 jam yakni sebanyak 32 orang (57,1%). Mayoritas pekerja melakukan aktivitas dengan intensitas pencahayaan tidak sesuai standar yakni sebanyak 21 orang (51,8%) dan 30 orang (53,6%) yang mengalami keluhan kelelahan mata. Hasil analisis Hubungan Lama Penggunaan Komputer dan Intensitas Pencahayaan dengan Keluhan Kelelahan Mata didapatkan nilai P berturut-turut sebesar 0,009 dan 0,001 yang menunjukan adanya hubungan yang bermakna dengan OR berturut-turut 4,4 dan 7,4. Temuan penelitian ini menekankan pentingnya pengelolaan waktu kerja di depan komputer dan optimasi pencahayaan untuk mencegah keluhan kelelahan mata.

References

[1] Surayya, A. et al. Analisis Keluhan Kelelahan Mata pada Pekerja Pengguna Komputer. Identifikasi 4, 1-10 (2018).
[2] Health Organization, W. World Report on Vision.
[3] Yorina Jehung, B. et al. Hubungan Intensitas Pencahayaan Dengan Keluhan Kelelahan Mata Pada Karyawan Di Kampus Universitas Respati Yogyakarta Tahun 2021. Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati 7, 77–86 (2022).
[4] Dwi Rohmawati, O., Sahara Harahap, P., Studi Kesehatan Masyarakat, P. & Tinggi Ilmu Kesehatan Harapa Ibu Jambi, S. Factors Associated With Subjective Complaints of Eye Fatigue in Tailor Workers At The Children’s Palace Market , Jambi City. Jurnal Inovasi Penelitian 3, 7525– 7530 (2023)
[5] Putri DW, Mulyono. Hubungan Jarak Monitor, Durasi Penggunaan Kommputer, Tampilan Layar Monitor, dan Pencahayaan dengan Keluhan Kelelahan Mata. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health. 2018;7(1):1–10
[6] Al Tawil L, Aldokhayel S, Zeitouni L, Qadoumi T, Hussein S, Ahamed SS. Prevalence of Self-Reported Computer Vision Syndrome Symptoms and Its Associated Factors Among University Students. European Journal of Ophthalmology. 2018;
[7] Gowrisankaran S, Sheedy JE. Computer vision syndrome: A review. Albin TJ, editor. Work. 30 September 2015;52(2):303–14
[8] Supriati F. Faktor-faktor yang Berkaitan dengan Kelelahan Mata pada KaryawanBagian Administrasi di PT. Indonesia Power UBP Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2012;1(2):1–11
[9] Portello JK, Rosenfield M, Bababekova Y, Estrada JM, Leon A. Computer-related Visual Symptoms in Office Workers. Ophthalmic and Physiological Optics. 2012;32(5):375–82
[10] Rosenfield M. Computer vision syndrome: A Review of Ocular Causes and Potential Treatments. Ophthalmic and Physiological Optics. 2011;31(5):502–15.
[11] Galinksky E, Ginsberg S. Rule for Computer Work. Work & Family Life; 2018
[12] Jasna, Jasna, and Maarifah Dahlan. "Hubungan Intensitas Pencahayaan denganKelelahan Mata pada Pekerja Penjahit di Kabupaten Polewali Mandar." JurnalKesehatan Masyarakat, vol. 4, no. 1, May. 2018, pp. 48-58,
Published
2025-01-31