Perbandingan Peningkatan Berat Badan dan Gangguan Perkembangan pada Bayi Berat Badan Lahir Rendah dengan dan Tanpa ASI Ekslusif

  • Nanda Amalia Dyan Arisma Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia
  • Jusuf Sulaeman Effendi Departemen Obstetrik dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia.
  • Zulmansyah 3Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia.
  • Mirasari Putri Departemen Biokimia, Gizi, Biomolekuler, Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung
  • Siti Annisa Devi Trusda 4Departemen Biokimia, Gizi, Biomolekuler, Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung
Keywords: ASI Ekslusif, Bayi Berat Badan Lahir Rendah, Non-ASI Ekslusif

Abstract

Abstract. Growth and developmental disorders in low birth weight infants (LBWIs), defined as those with a birth weight of <2500 g, are significant health concerns. Breast milk, as the primary source of nutrition, is superior to formula due to its adaptive composition. This study compared weight gain at 1–6 months and developmental disorders in LBWIs receiving exclusive breastfeeding versus non-exclusive breastfeeding using a case-control design. Data from 65 infants aged 6–12 months in Bandung Wetan, Sukajadi, and Kiaracondong were collected through KPSP, KMS, and interviews, then analyzed with the Mann-Whitney test. Most mothers were aged 26–35 years (52%), multiparous (60%), and high school-educated (80%), with 54% of the infants being female. Exclusive breastfeeding was provided to 49%, and 94% met appropriate KPSP developmental criteria. The mean weight gain for infants aged 1–6 months in the exclusive breastfeeding group was higher (4.85±0.61 kg) compared to the non-exclusive group (4.66±0.70 kg) (P=0.020, OR=0.64). No significant differences were observed in developmental disorders between the groups (P=0.321, OR=3.10). In conclusion, exclusive breastfeeding improved weight gain in LBWIs, but developmental outcomes may depend on factors such as parenting style, parity, and maternal education.

Abstrak. Gangguan Gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada bayi berat lahir rendah (BBLR), yaitu bayi dengan berat lahir <2500 g, merupakan masalah kesehatan yang signifikan. ASI sebagai sumber nutrisi utama memiliki keunggulan dibandingkan susu formula karena komposisinya yang adaptif. Penelitian ini membandingkan peningkatan berat badan usia 1–6 bulan dan gangguan perkembangan pada BBLR yang mendapatkan ASI eksklusif dan tidak, menggunakan desain case control. Data dari 65 bayi usia 6–12 bulan di Bandung Wetan, Sukajadi, dan Kiaracondong dikumpulkan melalui KPSP, KMS, dan wawancara, kemudian dianalisis dengan uji Mann-Whitney. Mayoritas ibu berusia 26–35 tahun (52%), multipara (60%), berpendidikan SMA (80%), dengan 54% bayi perempuan. Pemberian ASI eksklusif tercatat pada 49% bayi, dan 94% menunjukkan hasil KPSP sesuai perkembangan. Rata-rata peningkatan berat badan bayi usia 1–6 bulan pada kelompok ASI eksklusif lebih tinggi (4,85±0,61 kg) dibandingkan kelompok tidak ASI eksklusif (4,66±0,70 kg) (P=0,020; OR=0,64). Tidak terdapat perbedaan bermakna dalam gangguan perkembangan antar kelompok (P=0,321; OR=3,10). Kesimpulannya, ASI eksklusif meningkatkan berat badan pada BBLR, namun perkembangan bayi dipengaruhi oleh faktor lain seperti pola asuh, paritas, dan pendidikan ibu.

References

1. Yulia Nur Khayati, Sundari. Hubungan Berat Badan Lahir Dengan Pertumbuhan Dan Perkembangan. 2019;
2. Septiani M, Nadilla N. Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia Prasekolah di TK Idhata Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen. Journal of Healthcare Technology and Medicine [Internet]. 2022 [cited 2024 Feb 20];8(1):63–71. Available from: https://jurnal.uui.ac.id/index.php/JHTM/article/view/1940
3. Dinas Kesehatan Province Jawa Barat. Profil Kesehatan Jawa Barat Tahun 2020. 2020.
4. Lyons KE, Ryan CA, Dempsey EM, Ross RP, Stanton C. Breast milk, a source of beneficial microbes and associated benefits for infant health. Nutrients. 2020;12(4):1–30.
5. Amir Y, Hasneli Y. Hubungan Pemberian Asi Ekslusif Terhadap Tumbuh Kembang Bayi. 2023.
6. Juharji H, Albalawi K, Aldwaighri M, Almalki A, Alshiti H, Kattan W, et al. Impact of Breastfeeding on Low Birthweight Infants, Weight Disorders in Infants, and Child Development. Cureus. 2022;14(12):10–5.
7. Ibu Membutuhkan Lebih Banyak Dukungan Menyusui Selama Masa Kritis Bayi Baru Lahir [Internet]. [cited 2024 Dec 25]. Available from: https://www.who.int/indonesia/id/news/detail/01-08-2024-mothers-need-more-breastfeeding-support-during-critical-newborn-period#
8. Manarang JK, Muthoharoh H. Pengaruh ASI Ekslusif dan Susu Formula Terhadap Berat Badan Bayi [Internet]. Available from: http://jurnal.poltekkesmamuju.ac.id/index.php/m
9. Sari IP, Ardillah Y, Permatasari I. Weight Gain Pattern of Exclusively and Non-Exclusively Breastfed Infants. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2019 Mar 1;15(1):18–27.
10. Belfort M. Prematurity. In: Frates B, Hivert M, Duggan CP. eds. Essentials of Clinical Nutrition in Healthcare. 2024.
11. Ellie Whitney, Sharon Rady Rolfes - Understanding Nutrition - Standalone Book-Cengage Learning (2018).
12. Anggraini DI, Septira S. Nutrisi bagi Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) untuk Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Nutrition for Low Birth Weight Infant to Optimize Infant Growth and Development. Majority [Internet]. 2019;5(3):151–5. Available from: http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/2020
13. Suryani E. BBLR dan Penantalaksanaannya. 2020.
14. Ballard O, Morrow AL. Human Milk Composition. Nutrients and Bioactive Factors. Vol. 60, Pediatric Clinics of North America. 2013. p. 49–74.
15. Mantu MR, Perkembangan A, Berdasarkan A, Pra-Skrining Perkembangan K, Rumah DI, Jakarta ST. Hubungan Antara Pemberian ASI Ekslusif dengan Perkembangan Anak Berdasarkan Kuisioner Pra- Skrining Perkembangan (KPSP) Di Rumah Sakit Tarakan Jakarta.
Published
2025-01-31