Hubungan Kadar Trombosit dan Jenis Kelamin dengan Kejadian DSS pada Pasien Rawat Inap di RSUD Al-Ihsan Bandung

  • Fadilul Fatihah Razi Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia
  • Agung Firmansyah Sumantri Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia
  • Abdul Hadi Hassan Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia
Keywords: DSS, Jenis Kelamin, Trombositopenia

Abstract

Abstract. Indonesia is one of the tropical countries so it has a high risk of dengue virus transmission. Although not all cases of dengue hemorrhagic fever (DHF) are followed by shock, but the fact is that the mortality rate of DHF patients followed by shock will be much greater than patients who do not experience shock. Males have a higher risk of experiencing shock than females. In addition, patients who experience shock generally experience thrombocytopenia. Based on this phenomenon, is there a relationship between platelet levels and gender with the incidence of DSS in the inpatient room of Al Ihsan Bandung Hospital. This study used a cross sectional approach from January to December 2022, with purposive sampling. With the large sample formula collected as many as 78 patients. Testing relationship between platelets and gender with incidence of DSS using Chi The results showed that platelet levels were significantly associated with the incidence of DSS because the Pearson Chi Square value was smaller than P=0.05. Meanwhile, gender has no relationship with the incidence of DSS because the Pearson Chi Square value of 0.276 is greater than 0.05. In this study, the incidence of DSS was significantly associated with platelet levels but not gender. In other words, during DHF, male and female patients have the same chance of experiencing shock or developing DSS.

Abstrak. Indonesia merupakan salah satu negara tropis sehingga memiliki risiko yang tinggi terhadap penularan virus dengue. Meskipun tidak semua kasus demam berdarah dengue (DBD) diikuti syok, namun faktanya dari tingkat kematian pasien DBD yang diikuti syok akan jauh lebih besar dibandingkan pasien yang tidak mengalami syok. Jenis kelamin laki-laki memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami syok dibandingkan Perempuan. Selain itu, pasien yang mengalami syok pada umumnya mengalami trombositopenia. Berdasarkan fenomena tersebut apakah ada hubungan antar kadar trombosit dan jenis kelamin dengan kejadian DSS di ruang rawat inap RSUD Al Ihsan Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dari Januari- Desember 2022, dengan purposive sampling. Dengan rumus sampel  besar terkumpul sebanyak 78 pasien. Pengujian hubungan antara trombosit dan jenis kelamin dengan kejadian DSS menggunakan Chi Square serta data diolah dengan SPSS versi 25. Hasilnya kadar trombosit secara signifikan berhubungan dengan kejadian DSS dikarenakan nilai Pearson Chi Square lebih kecil dari P=0,05. Sementara itu, jenis kelamin tidak memiliki hubungan dengan kejadian DSS dikarenakan nilai Pearson Chi Square sebesar 0,276 lebih besar dari 0,05. Dalam penelitian ini kejadian DSS memiliki hubungan sangat bermakna dengan kadar trombosit pasien tetapi tidak berhubungan denga jenis kelamin. Dengan kata lain, pada saat DBD pasien laki-laki maupun perempuan memiliki peluang yang sama untuk mengalami syok atau terkena DSS.

References

Permenkes 9 tahun 2014. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/9845/2020 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Infeksi Dengue Pada Dewasa. 2014;3(2):1–46. Available from: http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/equilibrium/article/view/1268/1127

Aisyah Dwi Putri N, Eka Shinta H, Patricia T, Studi Kedokteran P, Kedokteran F, Palangka Raya U, et al. Hubungan Jumlah Trombosit dengan Nilai Hematokrit pada Penderita Demam Berdarah Dengue dengan Manifestasi Perdarahan Spontan di RSUP Dr. M. Djamil Padang. J Kesehat Andalas [Internet]. 2023;1(2):49–59. Available from: https://e-journal.upr.ac.id/index.php/medica

Littaua R, Kurane I, Ennis FA. Human IgG Fc receptor II mediates antibody-dependent enhancement of dengue virus infection. J Immunol. 1990;144(8):3183–6.

Rajapakse S. Dengue shock. J Emergencies, Trauma Shock. 2011;4(1):120–7.

Widarsa KT, Astuti PAS, Kurniasari NMD. Metode Sampling Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Metod Sampl Penelit Kedokt dan Kesehat. 2022;

Batari AD, Maromon JTS, Tjeng WS. Laporan Kasus Dengue Shock Syndrome Pada Anak Dengan Obesitas. J Kedokt Mulawarman. 2020;7(1):35.

Kharisma PL, Muhyi A, Rachmi E. Hubungan Status Gizi, Umur, Jenis Kelamin dengan Derajat Infeksi Dengue pada Anak di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. J Sains dan Kesehat. 2021;3(3):376–82.

Hernawan B, Afrizal AR. Hubungan antara Jenis Kelamin dan Usia dengan Kejadian Dengue Syok Sindrom pada Anak di Ponorogo. Publ Ilm. 2020;80–8.

Peters RJ. PDF hosted at the Radboud Repository of the Radboud University Current Situation and Challlenges. 2014;

Edwin J, Budiarta M, Edward K. Analisis Faktor Risiko Sindrom Syok Dengue pada Anak di RSIA Bunda Aliyah Jakarta. Sari Pediatr. 2019;21(2):109.

Hadinegoro SRS, Tumbelaka AR. Faktor Prognosis Terjadinya Syok pada Demam Berdarah Dengue. 2010;12(1):47–52.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK.01.07/MENKES/9845/2020 tentang Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No HK.01.07/MENKES/9845/2020 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Tata Laksana Infeksi Dengue pada Dewasa. Vol. 10, Corporate Governance (Bingley). 2020. p. 54–75.

Wichmann O, Hongsiriwon S, Bowonwatanuwong C, Chotivanich K, Sukthana Y, Pukrittayakamee S. Risk factors and clinical features associated with severe dengue infection in adults and children during the 2001 epidemic in Chonburi, Thailand. Trop Med Int Heal. 2004;9(9):1022–9.

Lee YR, Liu MT, Lei HY, Liu CC, Wu JM, Tung YC, et al. MCP1, a highly expressed chemokine in dengue haemorrhagic fever/dengue shock syndrome patients, may cause permeability change, possibly through reduced tight junctions of vascular endothelium cells. J Gen Virol. 2006;87(12):3623–30.

Maulin KN. Hubungan jumlah trombosit dan hematokrit dengan derajat keparahan demam berdarah dengue di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan tahun 2019-2021. 2023;4(4):1–40.

Taufik A, Yudhanto D, Rosyidi RM. The Role of Hematocrit Value, Patelet Count and Serelogi IgG-IgM Anti DHP to Predict Shock in Dengue Hemorhagic Fever a Patien in Siti Hajar Islamic Hospital Mataram. Mataram J. 2020;(May 2022).

Fatma Z, Nolva PI, Abdul M. Hubungan Antara Kadar Trombosit Dan Kadar Hematokrit Terhadap Kejadian Demam Berdarah Pada Anak Di Puskesmas Mangkurawang Tenggarong. Bunda Edu-Midwifery J. 2020;3(2):16–21.

Felina Elindra, Sadiah Achmad maya T. Hubungan Kadar Trombosit dan Hematokrit dengan Derajat Penyakit Demam Berdarah Dengue. Pros Penelit Sivitas Akad Unisba. 2015;492–8.

Suwarto S. Hubungan antara Konsentrasi Hematokrit dan Trombosit dengan Hipoalbuminemia pada Penderita Infeksi Dengue. eJournal Kedokt Indones. 2018;5(3):75–8.

Ryanka, Trusda, Yuniarti. Hubungan Karakteristik Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan Kejadian Dengue Syok Sindrom (DSS) pada Anak 1. Pros Penelit Sivitas Akad Unisba. 2014;843–51.

Made Wulan Utami Dewi, Sianny Herawati AANS. Faktor-faktor yang Berhubungan terhadap Derajat Berat Infeksi Virus Dengue pada Pasien Dewasa yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Bali. E-JURNAL Med. 2017;6(8).

Febriyanto TW, Zulaikha F. Hubungan Laboratorium Kadar Hematokrit dan Status Gizi sebagai Faktor Resiko DHF pada Pasien Anak. Fak Kedokt Univ Muhammadiyah Kalimantan Timur. 2021;2(3):1752–8.

Published
2024-02-17