Hubungan Antara Konsumsi Protein dengan Tingkat Depresi

  • Alvito Ananta Nugraha Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia
  • Mirasari Putri Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia
  • Eva Rianti Indrasari Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia
Keywords: Depresi, Protein, Neurotransmitter

Abstract

Abstract. This literature study gathered various previous studies to show the relationship between protein consumption and depression levels. The results of this study showed a relationship between protein consumption and depression levels. The results of this study showed a relationship between protein consumption and depression levels. Depression is a feeling or mood  disorder characterized by psychological symptoms in the form of sadness, hopelessness and biological disorders in the form of sleep disorders, loss of pleasure, loss of appetite. There are several factors that can affect the level of depression. Based on previous studies, it is explained that protein is one of the precursors that play an important role in mood  regulation related to depressive symptoms. Low consumption of protein can cause decreased neurotransmitter function for pain regulation, motivation, memory, and can trigger depressive events.

Abstrak. Studi literatur ini mengumpulkan berbagai studi sebelumnya untuk menunjukan mengenai hubungan antara konsumsi protein dengan tingkat depresi. hasil studi ini menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi protein dengan tingkat depresi. Hasil studi ini menunjukkan terdapat hubungan antara konsumsi protein tingkat depresi. Depresi merupakan gangguan perasaan atau mood yang ditandai dengan gejala psikologis berupa kesedihan, putus asa dan gangguan biologis berupa gangguan tidur, kehilangan kesenangan, kehilangan nafsu makan. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat depresi. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya dijelaskan bahwa protein merupakan salah satu preskursor yang berperan penting dalam regulasi mood yang berkaitan dengan gejala-gejala depresi. Rendahnya konsumsi protein dapat menyebabkan menurunnya fungsi neurotransmitter untuk pengaturan nyeri, motivasi, memori, dan dapat memicu kejadian depresi.

References

Organization WH. Comprehensive mental health action plan 2013–2030. 2021;

Evans-Lacko S, Aguilar-Gaxiola S, Al-Hamzawi A, Alonso J, Benjet C, Bruffaerts R, et al. Socio-economic variations in the mental health treatment gap for people with anxiety, mood, and substance use disorders: results from the WHO World Mental Health (WMH) surveys. Psychol Med. 2018;48(9):1560–71.

Kemenkes RI. Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehatan RI. 2018;53(9):1689–99.

Ikhsan MH, Murni AW, Rustam ER. Hubungan depresi, ansietas, dan stres dengan kejadian sindrom dispepsia pada mahasiswa tahun pertama di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sebelum dan sesudah ujian blok. Jurnal Kesehatan Andalas. 2020;9(1S).

Thurai SRT, Westa W. Tingkat depresi dalam kalangan mahasiswa kedokteran semester VII Universitas Udayana dan keterlibatan mereka dalam kegiatan fisik. Intisari Sains Medis. 2017;8(2):147–50.

Amir N. Depresi: Aspek Neurobiologi, Diagnosis, dan Tatalaksana. FKUI; 2016.

Fiskasari SR. Hubungan Depresi, Ansietas, dan Stres dengan Status Gizi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. 2019;

Safira ED, Pulungan RM, Arbitera C. Kelelahan Kerja pada Pekerja di PT. Indonesia Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan (UPJP) Priok. Jurnal Kesehatan. 2020;11(2):265–71.

Mundakir MK. Buku ajar keperawatan kesehatan jiwa 1. UMSurabaya Publishing; 2022.

Pati WCB. PENGANTAR PSIKOLOGI ABNORMAL: Definisi, Teori, dan Intervensi. Penerbit NEM; 2022.

Widiwyawati W. Keperawatan Jiwa. Literasi Nusantara; 2020.

Wicaksono YI. Gejala gangguan jiwa dan pemeriksaan psikiatri dalam praktek klinis. Media Nusa Creative (MNC Publishing); 2021.

Fakhriyani D V. Kesehatan mental. Duta Media Publishing; 2019.

Sun Y, Fu Z, Bo Q, Mao Z, Ma X, Wang C. The reliability and validity of PHQ-9 in patients with major depressive disorder in psychiatric hospital. BMC Psychiatry. 2020;20:1–7.

Agustina DK, Zen S, Dede Cahyati Sahrir SPI, Fadhila F, AK A, Vertygo S, et al. Teori Biologi Sel. Yayasan Penerbit Muhammad Zaini; 2021.

Nur M, Sunarharum WB. Kimia pangan. Universitas Brawijaya Press; 2019.

al Awwaly KU. Protein Pangan Hasil Ternak dan Aplikasinya. Universitas Brawijaya Press; 2017.

Ryas Aritza Rauf. Gambaran Asupan Asam Amino dan Kejadian Gangguan Mental Umum Pada Mahasiswa Rumpun Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Hasanuddin Angkatan 2017. 2017;

Litaay C, Paotiana M, Elisanti E, Fitriyani D, Agus PP, Permadhi I, et al. Kebutuhan Gizi Seimbang. Zahir Publishing; 2021.

FatSecret Indonesia. 2023.

(Owczarek M, Jurek J, Nolan E, Shevlin M. Nutrient deficiency profiles and depression: A latent class analysis study of American population. J Affect Disord. 2022;317:339–46.

Published
2024-02-16