Hubungan Antara Status Gravida, Interval Paritas, dan Usia Ibu dengan Kejadian Preeklamsia di RSUD Al-Ihsan

  • Nouval Firdaus Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia
  • Hidayat Widjajanegara Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia
  • Mira Dyani Dewi Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia
Keywords: Status Gravida, HDK, Interval Paritas, Preeklamsia

Abstract

Abstract. Hypertension in pregnancy (HIP) according to The National High Blood Pressure Education Program (NHBPEP) is a complication of pregnancy that contributes significantly to maternal and fetal morbidity and mortality. In Indonesia, the mortality and morbidity of hypertension in pregnancy is still quite high. Preeclampsia is one of the four categories of hypertension in pregnancy with a global incidence of 10% of pregnant women worldwide. Prevalence in Indonesia is 128,273 / year or around 5.3%. The purpose of this study was to determine the relationship between gravida status, parity interval, and maternal age with the incidence of preeclampsia at Al-Ihsan Hospital, Bandung Regency. This sample selection technique uses probability sampling with simple random sampling technique with a total of 208 samples. The research method is cross-sectional method based on inclusion criteria and is considered representative of the population. The results of this study obtained, pregnant women with risky gravida status (primigravida or grande multi gravida) who experienced preeclampsia as many as 55 people or 66.3% obtained a p-value (0.000). 000), risky parity interval (<2 years or >5 years) who experienced preeclampsia as many as 52 people or 47.3% obtained p-value (0.487), and the age of pregnant women at risk (<20 or >30 years) who experienced preeclampsia as many as 47 people or 66.2% obtained p-value (0.001). The results of this study indicate a significant relationship between gravida status and maternal age with the incidence of preeclampsia, while the parity interval does not have a significant relationship with the incidence of preeclampsia at Al-Ihsan Hospital, Bandung Regency.

Abstrak. Hipertensi dalam kehamilan (HDK) menurut The National High Blood Pressure Education Program (NHBPEP) merupakan komplikasi kehamilan yang berkontribusi signifikan terhadap morbiditas dan mortalitas ibu dan janin. Di Indonesia mortalitas dan morbiditas hipertensi dalam kehamilan juga masih cukup tinggi. Preeklamsia salah satu dari empat kategori dari hipertensi dalam kehamilan dengan insidensi secara global sebanyak 10% ibu hamil diseluruh dunia. Prevalensi di Indonesia sendiri adalah 128.273/tahun atau sekitar 5,3%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara status gravida, interval paritas, dan usia ibu dengan kejadian preeklamsia di RSUD Al-Ihsan Kabupaten Bandung. Teknik pemilihan sampel ini menggunakan probability sampling dengan teknik simple random sampling dengan jumlah 208 sampel. Metode pada penelitian ini menggunakan metode cross-sectional berdasarkan kriteria inklusi dan dianggap mewakili populasi. Hasil penelitian ini didapatkan, ibu hamil yang berstatus gravida berisiko (primigravida atau grande multi gravida) mengalami preeklamsia sebanyak 55 orang atau 66,3% diperoleh nilai p-value (0,000), interval paritas berisiko  (<2 tahun atau >5 tahun) yang mengalami preeklamsia sebanyak 52 orang atau 47,3% diperoleh nilai p-value (0,487), dan usia ibu hamil berisiko (<20 atau >30 tahun) yang  mengalami preeklamsia sebanyak 47 orang atau 66,2% diperoleh nilai p-value (0,001). Didapatkan hasil pada penelitian ini hubungan yang bermakna antara status gravida dan usia ibu dengan kejadian preeklamsia, sedangkan pada antara interval paritas tidak terdapat hubungan bermakna dengan kejadian preeklamsia di RSUD Al-Ihsan Kabupaten Bandung.

References

A. G. Kattah and V. D. Garovic, “The management of hypertension in pregnancy,” Advances in Chronic Kidney Disease, vol. 20, no. 3, pp. 229–239, 2013, doi: 10.1053/j.ackd.2013.01.014.

Kemenkes RI., Profil kesehatan indonesia tahun 2021. Jakarta 12950: Winne Widiantini, 2021.

E. W. Seely and J. Ecker, “Chronic hypertension in pregnancy,” Circulation, vol. 129, no. 11, pp. 1254–1261, 2014, doi: 10.1161/CIRCULATIONAHA.113.003904.

C. Laura, E. S. P. Hutasoit, and P. C. Eyanoer, “Hubungan usia ibu hamil, paritas dan kunjungan asuhan antenatal dengan kejadian preeklampsia,” vol. 14, no. 2, 2021.

L. Rahmawati, F. E. Amalia, M. Kahar, and E. T. Rahayu, “Literature review : faktor-faktor risiko terjadinya preeklamsia pada ibu hamil,” vol. 5, no. 2, pp. 122–132, 2022.

A. M. Harumi, “Hubungan primigravida dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil di puskesmas jagir surabaya,” Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram, vol. 4, no. 2, p. 79, 2019, doi: 10.31764/mj.v4i2.957.

Sudarman, H. M. M. Tendean, and F. W. Wagey, “Faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya preeklampsia,” e-CliniC, vol. 9, no. 1, pp. 68–80, 2021, doi: 10.35790/ecl.v9i1.31960.

M. Rizky and H. 1, “Uji Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona Muricata L.) yang Tumbuh di Daerah Cianjur Menggunakan Metode Brine Shirmp Lethality Test (BSLT),” 2023. (Online). Available: https://journal.sbpublisher.com/index.php/pharmacomedic

T. A. Yanuarini and T. Julianawati, “Hubungan Status Gravida Dengan Kejadian Preeklampsia The Correlation Between Gravida Status With The Incidence Of Preeklampsia,” vol. 9, no. 1, 2020.

M. Christopher W. Ives, MD, Rachel Sinkey, MD, Indranee Rajapreyar, “Preeclampsia — Pathophysiology and Clinical Presentations,” vol. 76, no. 14, 2020, doi: 10.1016/j.jacc.2020.08.014.

S. Wulandari, “Hubungan antara jarak kehamilan dan status gizi dengan kejadian preeklamsi pada ibu hamil di rs aura syifa kabupaten kediri tahun 2015,” vol. 61, 2015.

Marniarti, N. Rahmi, and K. Djokosujono, “Analisis hubungan usia, status gravida dan usia kehamilan dengan pre-eklampsia pada ibu hamil di rumah sakit umum dr . zaionel abidin provinsi aceh,” Journal of Healthcare Technology and Medicine, vol. 2, no. 1, pp. 99–109, 2016.

Aditya Pradipta Lantik, Sadeli, and Purnomo, “Infeksi Helicobacter pylori pada Penderita Gastritis menjadi Faktor Risiko Anemia Defisiensi Besi,” Jurnal Riset Kedokteran, pp. 75–82, Dec. 2023, doi: 10.29313/jrk.v3i2.2880.

Aida Fitriyane Hamdani, Wida Purbaningsih, and Widhy Yudistira Nalapraya, “Karakteristik Demografi dan Klinikopatologi Pasien Kanker Paru di RSUD Al−Ihsan,” Jurnal Riset Kedokteran, pp. 97–102, Dec. 2023, doi: 10.29313/jrk.v3i2.2959.

C. Anwar, E. Rosdiana, and L. Wahyuni, “Determinan Kejadian Preeklampsia di RSUD Dr . H . Yuliddin Away Tapaktuan Determinants of Preeclampsia at Dr . H . Yuliddin Away Tapaktuan Hospital,” vol. 9, no. 2, pp. 1727–1738, 2023.

P. Mariati, H. Anggraini, E. Rahmawati, and S. Suprida, “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Hamil Trimester Iii,” Jurnal ’Aisyiyah Medika, vol. 7, no. 2, pp. 246–258, 2022, doi: 10.36729/jam.v7i2.872.

R. Kartikadewi, E. M. Theresia, and N. Meilani, “Age, parity and birth spacing to the incidence of preeclampsia,” International Journal of Public Health Science, vol. 8, no. 1, pp. 45–50, 2019, doi: 10.11591/ijphs.v8i1.16646.

E. Juniarty and P. Mandasari, “Hubungan Umur Ibu Dan Jarak Kehamilan Dengan Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Bersalin,” Cendekia Medika : Jurnal STIKES Al-Ma’arif Baturaja, vol. 8, no. 1, pp. 160–167, 2023.

Published
2024-02-12