Hubungan Tingkat Pengetahuan Prediabetes dengan Obesitas

  • Alfiyya Nur Mahdiyyah 10100120094 Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia
  • Yani Triyani
  • Noormartany
Keywords: Indeks massa tubuh, pengetahuan prediabetes, obesitas, lingkar pinggang

Abstract

Abstract. Prediabetes is an important health problem today. Risk factors that can cause the progression of prediabetes to diabetes mellitus are obesity as measured by body mass index and waist circumference. The aim of this study was to assess knowledge about prediabetes with body mass index and waist circumference in first year students at the Faculty of Medicine, Bandung Islamic University for the 2022/2023 academic year. The design used was cross-sectional with 164 respondents. The research used was analytical observational. Data were collected using Google Form regarding awareness and knowledge questionnaires about prediabetes, with a total of 29 validated questions. Other important data that is measured directly is body weight, height and waist circumference. Of the 164 respondents, the majority were 18 years old, 54.9%, and 62.2% female; while height 151-160 cm is 43.3% and weight is in the obesity category 37.8%. Normal waist circumference for men is 23.8% and 39% for women. Respondents had good knowledge about prediabetes 45.1%. Based on the Pearson's chi-square test, the values obtained were p=0.883 (p>0.05) and p=0.105 (p>0.05). This means that there is no relationship between knowledge of prediabetes and obesity as measured by body mass index and waist circumference.

Abstrak. Pradiabetes merupakan masalah kesehatan yang penting saat ini. Faktor risiko yang dapat menyebabkan berkembangnya pradiabetes menjadi diabetes melitus adalah obesitas yang diukur berdasarkan indeks massa tubuh dan lingkar pinggang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai pengetahuan tentang pradiabetes dengan indeks massa tubuh dan lingkar pinggang pada mahasiswa tahun pertama Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung tahun ajaran 2022/2023. Desain yang digunakan adalah cross-sectional dengan jumlah responden 164 orang. Penelitian yang digunakan adalah observasional analitik. Data dikumpulkan menggunakan Google Form mengenai kuesioner kesadaran dan pengetahuan tentang pradiabetes, dengan total 29 pertanyaan yang divalidasi. Data penting lainnya yang diukur secara langsung adalah berat badan, tinggi badan, dan lingkar pinggang. Dari 164 responden, mayoritas berusia 18 tahun, 54,9%, dan 62,2% berjenis kelamin perempuan; sedangkan tinggi badan 151-160 cm sebanyak 43,3% dan berat badan masuk kategori obesitas 37,8%. Lingkar pinggang normal pada pria adalah 23,8% dan pada wanita 39%. Responden mempunyai pengetahuan baik tentang pradiabetes 45,1%. Berdasarkan uji chi-square Pearson diperoleh nilai p=0,883 (p>0,05) dan p=0,105 (p>0,05). Artinya tidak ada hubungan antara pengetahuan pradiabetes dengan obesitas yang diukur dengan indeks massa tubuh dan lingkar pinggang.

References

[1] Tabák AG, Herder C, Rathmann W, Brunner EJ, Kivimäki M. Prediabetes: a high-risk state for diabetes development. Lancet [Internet]. 2012 Jun 16 [diunduh 8 Desember 2022];379(9833):2279–90. Tersedia dari: http://www.thelancet.com/article/S0140673612602839/fulltext.
[2] WHO. Definition, diagnosis and classification of diabetes mellitus and its complications. New York. World Health Organization. 1999.
[3] International Diabetes Federation. 537 million people worldwide have diabetes. Edisi 10. Diabetes Care [Internet]. 2021 [diunduh 5 Desember 2022]. Tersedia dari: www.diabetesatlas.org.
[4] Tim Riskesdas 2018. Laporan Riskesdas 2018 Nasional. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan kesehatan; 2019.
[5] Soewondo P, Pramono LA. Prevalence and predictors of pre-diabetes in Indonesia. Department of Internal Medicine, Faculty of Medicine, Universitas Indonesia. Med J Indones. 2011 Nov;20(4):283–9.
[6] Dinas Kesehatan Kota Bandung. Profil kesehatan Kota Bandung 2021. Edisi 5. Bandung: Dinkes Bandung; 2021.
[7] Khan T, Wozniak GD, Kirley K. An assessment of medical students’ knowledge of prediabetes and diabetes prevention. BMC Med Educ. 2019 Jul 29;19(1):4–6.
[8] Sulistiowati E, Sihombing M. Perkembangan diabetes melitus tipe 2 dari prediabetes di Bogor, Jawa Barat. J Penelitian Pengembangan Pelayanan Kesehat. 2018 Apr 26;2(1);59–69.
[9] Chowdhury A, S D. Prevalence and risk factor of prediabetes: a cross-sectional study among young medical students in Mangalore. Natl J Physiol Pharm Pharmacol. 2019;9(5):405–7.
[10] Andriyani I. Hubungan obesitas dengan kejadian prediabetes pada wanita usia produktif. Kedokt J. 2016 Jul;3(2):8–12.
[11] Aulya S. Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap terhadap perilaku dalam upaya pencegahan diabetes melitus pada masyarakat Kota Pontianak. Pro Ners. 2022;7(2):29.
[12] Santoso P. Hubungan pengetahuan dengan perilaku pengendalian faktor risiko prediabetes. J Ners Commun. 2019;10(1):107–14.
[13] Lutfiawati N. Relationship levels of diet knowledge with diabetes militis risk factors in adolescents. Nusantara Hasana J. 2021 Nov 20;1(6):1525.
[14] Nugraha FR, Indrasari ER, Lantika UA. Hubungan aktivitas fisik dengan indeks massa tubuh dan lingkar pinggang pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung Angkatan 2019. Med Scie. 2023;3(1):422–8.
[15] Sukenty NT, Shaluhiyah Z, Suryoputro A. Faktor perilaku dan gaya hidup yang mempengaruhi status prediabetes pasien puskesmas Pati II. J Kesehat Indones. 2018;13(2):129–42.

[16] Kurniawati U, Sarbini B, Muwakhidah, Mardiyati NL. Hubungan antara lingkar pinggang dengan kejadian diabetes melitus pada individu dewasa dan lansia: literature review. J Kesehat. 2022 Nov 10:15(2):17285.
[17] Kristanti EE, Huriah T, Khoiriyati A. Karakteristik prediabetes di Puskesmas Pesantren I Kota Kediri. J Peneliti Keperawat. 2016 Aug;2(2):15664.
[18] Nurfauziyah D, Tanuwidjaja S, Dewi MD. Gambaran risiko DM tipe 2 pada mahasiswa tingkat 3 angkatan 2019 Fakultas Kedokteran UNISBA tahun 2022. Bandung Conference Series: Medi Scie. 2023;3(1):65–9.
[19] Destu MLA, Endang KD. Gambaran risiko prediabetes, aktivitas fisik, perilaku sedentari. J Psimawa. 2019 Des;2(1):63–70.
Published
2024-02-12