Pola Asuh dan Kejadian Balita Stunting di Puskesmas Lelea Kabupaten Indramayu

  • Delfian Rahmat Aditia Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia
  • Zulmansyah Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia
  • Herry Garna Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia
Keywords: Balita, Pola Asuh, Stunting

Abstract

Abstract. Stunting is a condition where the physical height or body length of a toddler is not appropriate compared to his/her peers with a score of less than -2SD. In West Java, the prevalence of stunting is 31.1%. Internal factors causing stunting are maternal and toddler nutritional intake, health status, parenting style, food quality and maternal employment. External factors are health services and parenting patterns for toddlers. Parenting is the behavior of parents in guiding them to provide love, attention and support for the development and growth of toddlers. Workers are classified based on the duration of work in one week, workers who work more than 35 hours/8 hours a day in one week are referred to as full-time workers. Workers who work less than 35 hours in 1 week are referred to as incomplete workers. This study aims to analyze the relationship between parenting patterns of full-time working mothers and the incidence of stunting in toddlers at the Lelea Community Health Center, Indramayu Regency.

Abstrak. Stunting merupakan keadaan fisik tingi atau panjang tubuh balita tidak sesuai dibanding dengan usia sebayanya dengan score kurang dari -2SD, di Jawa Barat prevalensi stunting 31,1%. Faktor penyebab stunting faktor internal adalah asupan gizi ibu dan balita, status kesehatan, pola asuh, kualitas pangan dam pekerjaan ibu. Faktor eksternal adalah pelayanan kesehatan dan pola asuh balita. Pola asuh merupakan perilaku orangtua dalam membimbing memberikan kasih sayang, perhatian, serta sokongan untuk perkembangan dan pertumbuhan balita. Pekerja diklasifikasikan berdasarkan durasi kerjanya dalam satu minggu, pekerja yang bekerja lebih dari 35 jam/ 8 jam sehari dalam satu minggu disebut sebagai pekerja penuh waktu. Pekerja yang bekerja kurang dari 35 jam dalam 1 minggu disebut sebagai pekerja tidak penuh. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan pola asuh ibu pekerja penuh waktu dengan kejadian balita stunting di Puskesmas Lelea Kabupaten Indramayu.

References

World Health Organization (WHO) [Internet]. World Health Organization; 2015 [diunduh 10 Feb 2023]. Tersedia dari: http://www.who.int/

Candra A. Epidemiologi stunting. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro; 2020.

Suharto E. Determinan pekerja paruh waktu dan karakteristiknya (analisis data Survei Angkatan Kerja Nasional Jawa Tengah Februari 2019). Pros Semin Nas Ris Teknol Terap. 2020:1–8.

Gibney MJ, Margetts BM, Kearney JM, Arab L. Public health nutrition. Matern Child Nutr. 2006 Jan;2(1):62–3. doi: 10.1111/j.1740-8709.2006.00092x

Rahayu A, Yulidasari F, Khairiyati L, Rahman F. the risk factor of mother’s nutrition knowledge level related to stunting in Public Health Center Region Cempaka, Banjarbaru City. Nama jurnal?, 2016;14(10):halaman?

Aryastami NK, Tarigan Ingan. Kajian kebijakan dan penanggulangan masalah gizi stunting di Indonesia. Buletin Penelit Kesehat. 2017 Des;45(4):233–40.

Wahyu AS, Sari N, Melda SB. Effect of knowledge, attitude, role of health officers and family support on early detection of pregnancy signs with the quality of utilization in The Puskesma Region Kesamben Jombang Regency. J Global Res Public Health. 2019 Apr;4(1):15–24.33.

Nomor? Qurrotu Ayun. Pola asuh orang tua dan metode pengasuhan dalam membentuk kepribadian anak. Ayun Q. 2017 Januari-Juni;5(1):103–20.

Evy Noorhasanah NIT, Tauhidah NI. Hubungan pola asuh ibu dengan kejadian stunting anak usia 12-59 bulan. J Ilmu Keperawat Anak. 2021 Mei;4(1):37–42.

Putri, N. E., Andarini, M. Y., & Achmad, S. (2021). Gambaran Status Gizi pada Balita di Puskesmas Karang Harja Bekasi Tahun 2019. Jurnal Riset Kedokteran, 1(1), 14–18. https://doi.org/10.29313/jrk.v1i1.108

Published
2024-02-12