Gambaran Karakteristik Ibu Hamil pada Kejadian Preeklamsia Awitan Dini dan Preeklamsia Awitan Lambat di Rumah Sakit Al-Ihsan Kabupaten Bandung 2022

  • Azhari Fadhilah Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia
  • Jusuf Sulaeman Effendi
  • Susanti Dharmmika
Keywords: Karakteristik, Preeklamsia Awitan Dini, Preeklamsia Awitan Lambat

Abstract

Abstract. Preeclampsia is a disorder of uncontrolled high blood pressure (hypertension) in pregnant women after the 20th week and is accompanied by protein in the urine (proteinuria). Risk factors for preeclampsia include age <20 years and >35 years, parity (primigravida and grandemultigravida), and pregnancy interval <2 years. This study aims to determine the characteristics of pregnant women (age, parity and pregnancy interval) in the incidence of early and late onset preeclampsia at Al Ihsan Hospital, Bandung Regency in 2022. This research method is descriptive with a cross-sectional approach. Data was taken using a total sampling technique from the medical records of 194 pregnant women studied, there were 63 (32.5%) early onset preeclampsia, 131 (67.5%) late onset preeclampsia. In early onset preeclampsia aged <20 years 12 (19%), aged 21-35 years 36 (57.1%), and pregnant women aged >35 years 15 (23.8%). For late onset preeclampsia aged < 20 years 1 (0.8%), aged 21-35 years 75 (57.3%), and pregnant women aged > 35 years 55 (42%). Early onset preeclampsia in primigravida 22 (34.9%), multigravida 34 (54%), and grandemultigravida 7 (11.1%). In late onset preeclampsia, the parity was primigravida 12 (9.2%), multigravida 107 (81.7%), and grandemultigravida 12 (9.2%). The distribution of pregnancy intervals in early onset preeclampsia showed that pregnancy intervals were < 2 years 36 (57.1%) and > 2 years 27 (42.9%). Meanwhile, for late onset preeclampsia, the pregnancy interval was < 2 years 51 (38.9%) and > 2 years 80 (61.1%).

Abstrak. Preeklamsia merupakan gangguan tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak terkontrol pada ibu hamil setelah minggu ke- 20 dan disertai protein pada urin (proteinuria). Faktor risiko pada preeklamsia antara lain usia <20 tahun dan >35 tahun, paritas (primigravida dan grandemultigravida), dan interval kehamilan < 2 tahun. Penelitian ini  bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu hamil (usia, paritas, dan interval kehamilan) pada kejadian preeklamsia awitan dini dan lambat di Rumah Sakit Al Ihsan Kabupaten Bandung tahun 2022. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan potong lintang. Data diambil dengan teknik total sampling dari rekam medis sebanyak 194 ibu hamil yang diteliti, terdapat 63 (32,5%) preeklampsia awitan dini, 131 (67,5%) preeklamsia awitan lambat. Pada preeklamsia awitan dini yang berusia < 20 tahun 12 (19%), usia 21-35 tahun 36 (57,1%), dan ibu hamil berusia >35 tahun 15 (23,8%). Untuk preeklamsia awitan lambat berusia < 20 tahun 1 (0,8%), usia 21-35 tahun 75 (57,3%), dan ibu hamil berusia > 35 tahun 55 (42%). Preeklamsia awitan dini pada paritas primigravida 22 (34,9%), multigravida 34 (54%), dan grandemultigravida 7 (11,1%). Pada preeklamsia awitan lanjut paritas primigravida 12 (9,2%), multigravida 107 (81,7%), dan grandemultigravida 12 (9,2%). Distribusi interval kehamilan pada preeklamsia awitan dini didapatkan interval kehamilan < 2 tahun 36 (57,1%) dan > 2 tahun 27 (42,9%). Sedangkan untuk preeklamsia awitan lambat, interval kehamilan < 2 tahun 51 (38,9%) dan > 2 tahun 80 (61,1%).

References

S. Tolinggi, K. Mantulangi, and Nuryani, “Kejadian preeklampsia dan faktor risiko yang mempengaruhinya preeclampsia incidence and its related risk factors,” gorontalo, Oct. 2018.

N. Ribek et al., “Jurnal gema keperawatan,” Banda Aceh, Dec. 2017.

N. S. Ningsih and I. F. Situmeang, “faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil di RSU BUNDA MARGONDA tahun 2019,” Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ), vol. 5, no. 1, pp. 16–24, Feb. 2022, doi: 10.54100/bemj.vol.62.

D. P. Lansia and D. Rw, “Hubungan usia ibu bersalin dengan kejadian preeklamsia di Rs Aura Syifa Kabupaten Kediri,” kediri, Apr. 2018.

Hikmawati, Purnamasari I.N, and Rahmawati, “Faktor risiko kejadian preeklamsia pada ibu hamil,” Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan dan Kandungan, vol. 13, no. 3, pp. 192–198, Sep. 2021.

Burhannudin S.M, Krisnadi S.R, and Pusianawati D., “Gambaran karakteristik dan luaran pada preeklamsia witan dini dan preeklamsia awitan lanjut di rsup dr. hasan sadikin bandung,” obgyn, vol. 1, pp. 128–123, Sep. 2018.

S. N. Indah and E. Apriliana, “Hubungan antara Preeklamsia dalam Kehamilan dengan Kejadian Asfiksia pada Bayi Baru Lahir.”

M. Ikhlasul Akbar and G. Tri Putri, “Terapi Farmakologis Preeklampsia pada Ibu Hamil.”

H. Hamzah and Nurlaela R., “Hubungan antara jarak kehamilan dan usia dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil,” Penelitian Keperawatan Kontemporer, vol. 1, pp. 1–7, Feb. 2021.

Laput D.O, Nggarang B. N, and Dewi R. I, “Hubungan usia ibu dengan kejadian preeklamsi berat diruang bersalin blud dr. ben mboi ruteng tahun 2016,” Ruteng- Flores, Dec. 2016.

W. Kusumawati and I. Mirawati, “Perilaku seksual pada usia menopause hubungan usia bersalin dengan kejadian preeklamsia(Di RS aura syifa kabupaten kediri bulan maret tahun 2016),” kediri, Apr. 2018.

Ika P, “Hubungan paritas dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil di rsud wonosari,” yogyakarta, 2015.

S. F. Tuzzahro, R. W. Triningsih, and A. Toyibah, “Hubungan jarak kehamilan dengan kejadian abortus,” malang, Oct. 2021.

N. Amalina, R. S. Kasoema, and A. Mardiah, “Faktor yang mempengaruhi kejadian preeklampsia pada ibu hamil factors affecting the event of preeklamsia for pregnant mothers,” tinggi, Mar. 2022.

A. Website et al., “jurnal keperawatan muhammadiyah faktor-faktor penyebab preeklamsia studi kasus rekam medik di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang,” Salatiga.

I. Putri Zulaida, P. K. Amelia, M. Fahriani, and Fusvita Sari, “Hubungan Usia dan Paritas Dengan Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Dr. M Yunus Bengkulu Tahun 2018 Relationship Of Age And Parity With Preeclampsia Incidence In Pregnant Women At dr. M. Yunus Hospital In Bengkulu,” Midwiferia Jurnal Kebidanan. 6:2., Oct. 2020, doi: 10.21070/midwiferia.604.

Khusnul Mulya Kautsar, Meike Rachmawati, and Harvi Puspa Wardani, “Pap Smear sebagai Metode Deteksi Dini Kanker Serviks,” Jurnal Riset Kedokteran, pp. 7–12, Jul. 2023, doi: 10.29313/jrk.vi.1775.

Nabila Alyssia and Nuri Amalia Lubis, “Scooping Review: Pengaruh Hipertensi Terhadap Penyakit Jantung Koroner,” Jurnal Riset Kedokteran, pp. 73–78, Dec. 2022, doi: 10.29313/jrk.vi.1438.

Published
2024-02-12