Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Risiko Terjadinya Obstructive Sleep Apnea (OSA)

  • Rizky Agung Maulana Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia
  • Nuzirwan Acang Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia
  • Widhy Yudistira Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia
Keywords: Mahasiswa, Obstructive Sleep Apnea (OSA), Indeks Massa Tubuh (IMT)

Abstract

Abstract. Obstructive sleep apnea (OSA) is an increasingly common breathing disorder during sleep. Other common symptoms include excessive daytime sleepiness, fatigue, decreased sleep quality, nocturia, morning headaches, irritability, and memory loss. One of the risk factors for OSA is obesity, with a body mass index (BMI) of more than 25 kg/m2. Increased fat deposits in the throat area or visceral obesity can be one of the causes of narrowing of the upper airway. Medical faculty students have demanding schedules that result in their busy physical activities decreasing, and poor diet can cause weight gain in students, especially in the first academic year. This research uses an analytical, quantitative observational design with a survey research analysis design. In this research, two data were used, namely univariate and bivariate analysis. The high risk of OSA, in this study, only occurred in the group of subjects with a fat and obese BMI. The obese BMI group had a high risk of OSA, namely 4 people (57.1%), while the obese BMI group was 7 people (26.9%). The P value in this study is 0.0001. This value means that there is a significant relationship between body mass index and the risk of obstructive sleep apnea. Further research needs to be carried out regarding the relationship between OSA risk factors and the incidence of OSA in students involving age, gender, smoking behavior, sleep quality, BMI, abdominal circumference and neck circumference using a larger number of respondents and different research methods.

Abstrak. Obstructive sleep apnea (OSA) salah satu gangguan pernapasan pada saat kondisi tidur yang semakin umum. Gejala umum lain seperti merasakan kantuk berlebihan di siang hari, kelelahan, kualitas tidur yang menurun, nokturia, sakit kepala di pagi hari, mudah marah, dan mudah lupa ingatan. Salah satu faktor risiko OSA adalah obesitas, dengan indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 25 kg/m2. Peningkatan timbunan lemak di daerah tenggorokan atau obesitas visceral bisa menjadi salah satu penyebab penyempitan saluran napas bagian atas. Mahasiswa fakultas kedokteran memiliki tuntutan jadwal yang sibuk akibatnya aktifitas fisik mereka berkurang, dan pola makan yang buruk dapat menyebabkan terjadinya peningkatan berat badan pada mahasiwa, khususnya pada tahun akademik pertama. Penelitian ini menggunakan rancangan observational analitik, kuantitatif dengan desain penelitian survey Pada penelitian ini dilakukan dua analisis data yaitu analisis univariat dan bivariat. Risiko tinggi OSA, pada penelitian ini hanya terjadi pada kelompok subjek dengan IMT gemuk dan obesitas. Kelompok IMT obesitas memiliki jumlah risiko OSA yang tinggi, yaitu sebanyak 4 orang (57,1%), sedangkan IMT gemuk sebanyak 7 orang (26,9%). Nilai P pada penelitian ini, yaitu 0,0001. Nilai tersebut memiliki arti bahwa terdapat hubungan signifikan antara indeks masa tubuh dan risiko terjadinya obstructive sleep apnea. perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan faktor risiko OSA dengan kejadian OSA pada mahasiswa dengan melibatkan faktor usia, jenis kelamin, perilaku merokok, kualitas tidur, IMT, lingkar perut, dan lingkar leher menggunakan responden yang lebih besar dan metode penelitian yang berbeda.

References

Azzahra SS. Obstructive sleep apnea (OSA) sebagai faktor resiko hipertensi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. 2019 Dec 30;10(2):321–4.

Syarif AH, Tursina A, Maulida M. Relation of body mass index and neck circumference with obstructive sleep apnea risk in parkinson patients in RSAU Salamun Bandung. 2019;5(1):326–32

Rahman UB, Rohadi P, Handoyo. Hubungan obesitas dengan risiko obstructive sleep apnea (OSA) pada remaja. 2012 Feb;8(1):44–56

Cahyati A, Jurusan D, Poltekkes K, Tasikmalaya K. Hubungan indeks massa tubuh (IMT), lingkar leher dan lingkar perut dengan resiko terjadinya obstructive sleep apnea (OSA) pada pasien coronary artery disease (cad) di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung. Media Informasi. 2015 Jul 1;11(1):92–101. Available from: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/BMI/article/view/34

Situmorang M. Penentuan indeks massa tubuh (IMT) melalui pengukuran berat dan tinggi badan berbasis mikrokontrolerat89s51 dan pc. 2015 Jul 16;3(2):427–32. Available from: https://jurnal.fmipa.unila.ac.id/jtaf/article/view/1291

Hasibuan MU dan Palmizal MA. Sosialisasi penerapan indeks massa tubuh (IMT) di Suta Club. 2021;10(2):19–24. Available from: https://online-journal.unja.ac.id/csp

Body Mass Index: Considerations for Practitioners. CDC. Available from: http://apps.nccd.cdc.gov/dnpabmi/

Appropriate body-mass index for asian populations and its impllication for policy for policy and intervention srtrategies. The Lancet. 2004 Jan 10;363:157–63

Zilanawala A, Davis-Kean P, Nazroo J, Sacker A, Simonton S, Kelly Y. Race/ethnic disparities in early childhood BMI, obesity and overweight in the United Kingdom and United States. Int J Obes (Lond). 2015 Mar 12;39(3):520. Available from: /pmc/articles/PMC4356744/

Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor 41 tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang.

Tarisya Salsabila Putri Asmara, M. Ahmad Djojosugito, & Sandy Faizal. (2023). Hubungan Antara Indeks Masa Tubuh Dengan Range Of Motion Sendi Panggul Dan Lutut Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung Angkatan 2019. Jurnal Riset Kedokteran, 19–24. https://doi.org/10.29313/jrk.vi.1876

Yosa NurSidiq Fadhilah, Suganda Tanuwidjaja, & Asep Saepulloh. (2021). Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar Negeri 113 Banjarsari Kota Bandung Tahun 2019-2020. Jurnal Riset Kedokteran, 1(2), 80–84. https://doi.org/10.29313/jrk.v1i2.449

Published
2024-02-12