Hubungan Frekuensi Konsumsi Junk Food dengan Tingkat Kecemasan pada Mahasiswa Tingkat 2 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung

  • M. Rizki Budiman Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia
  • Herri S. Sastramihardja Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung
  • Yuke Andriane Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung
Keywords: Junk Food, Kecemasan, Kedokteran

Abstract

Abstract. Anxiety is defined as the body's response to fear, which manifests as disturbances in feelings, thoughts, attitudes, and physiological changes. One of the factors that causes anxiety is consuming foods high in fat and sugar that are contained in junk food or fast food which is food that is easy to consume. This study aims to analyze relationship between  frequency of junk food consumption and anxiety level in level 2 students at the Unisba Faculty of Medicine. This research is cross sectional study with sample size of 33 second year students of FK Unisba who met the inclusion criteria. Data was collected using the Food Frequency Questionnaire (FFQ) and Hamilton Anxiety Rating Scale (HAM-A). Data were analyzed using the Spearman statistical test. The research results showed that mostly respondents consumed junk food with a frequency of 1-3 times a month. It was also found that the entire research sample had anxiety with more than half of the respondents having mild levels of anxiety and 3 had severe anxiety. The Spearman test shows p value of 0,048 (< 0,05) and R value of 0,347. There is significant relationship between frequency of junk food consumption and level of anxiety with weak correlation strength.

Abstrak. Kecemasan didefinisikan sebagai respon tubuh terhadap rasa takut, yang bermanifestasi sebagai gangguan perasaan, pemikiran, sikap, dan perubahan fisiologis. Salah satu faktor penyebab munculnya kecemasan adalah konsumsi makanan tinggi lemak dan gula yang terkandung dalam junk food atau makanan cepat saji yang merupakan makanan yang mudah dikonsumsi dan dibuat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara frekuensi konsumsi junk food dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa tingkat 2 Fakultas kedokteran Unisba. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan jumlah sample sebanyak 33 orang mahasiswa tingkat 2 FK Unisba yang memenuhi kriteria inklusi. Data dikumpulkan menggunakan kuisioner Food Frequency Questionnaire (FFQ) dan Hamilton Anxiety Rating Scale (HAM-A). Data dianalisis dengan uji statistik spearman. Hasil penelitian didapatkan bahwa responden yang mengonsumsi junk food dengan frekuensi 1-3 kali perbulan sebanyak 12, 1 kali perminggu sebanyak 3, 2-4 kali perminggu sebanyak 11, 1 kali perhari sebanyak 2, 2-3 kali perhari sebanyak 2, 4 kali perhari sebanyak 3. Seluruh sample penelitian memiliki kecemasan dengan lebih dari setengah jumlah responden memiliki tingkat kecemasan ringan dan kecemasan berat 3 responden. Uji spearman menunjukkan nilai p sebesar 0,048 (<0,05) dan nilai R 0,347. Terdapat hubungan yang bermakna antara frekuensi konsumsi junk food dengan tingkat kecemasan dengan kekuatan korelasi lemah.

References

Bandelow B, Michaelis S. Epidemiology of anxiety disorders in the 21st century. 2015 www.dialogues-cns.org

Remes O, Wainwright N, Surtees P, Lafortune L, Khaw KT, Brayne C. Generalised anxiety disorder and hospital admissions: Findings from a large, population cohort study. BMJ Open. 2018;8(10).

Quek TTC, Tam WWS, Tran BX, Zhang M, Zhang Z, Ho CSH, dkk. The global prevalence of anxiety among medical students: A meta-analysis. In International Journal of Environmental Research and Public Health. 2019 (Vol. 16, Issue 15).

Rismawan W, Muhammad Rizal F, Kurnia A, DIII Keperawatan STIKes BTH Tasikmalaya Jl Cilolohan Nomor, P. Tingkat kecemasan pasien pre-operasi di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. In Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan. 2019 (Vol. 19).

Martini, Syahrul M, Bunyamin A. Tingkat Kecemasan Mahasiswa Selama Pandemi. Indonesian Journal of Learning Education and Counseling. 2021;4(1):43–9.

Jbireal JM, Azab AE. Symptoms, Etiology, Pathophysiology, and Treatment Article in The South African journal of medical sciences. 2019

Aucoin M, LaChance L, Naidoo U, Remy D, Shekdar T, Sayar N, dkk. Diet and Anxiety: A Scoping Review. Nutrients. 2021 Dec 10;13(12):4418

Nitturi V, Chen TA, Zvolensky MJ, McNeill LH, Obasi EM, Reitzel LR. Anxiety Sensitivity and Fast-Food Ordering Habits Among Black Adults. Health Behavior Research. 2021;4(1).

Bhaskar R. Junk food: Impact on health. Journal of Drug Delivery and Therapeutics. 2012;2(3).

Hanum TSL, Dewi AP, Erwin. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Kebiasaan Mengkonsumsi Fast Food Dengan Status Gizi Pada Remaja. Jurnal Online Mahasiswa. 2009;2(1):750–8.

Faidatur R, Aprianti. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Frekuensi Konsumsi Fast Food Pada Anak SMP Negeri 31 Banjarmasin. Al’ Ulum. 2016;56(2):39–43.

Hamilton M.The assessment of anxiety states by rating. Br J Med Psychol. 1959;32:50–5.

el Kinany K, Garcia-Larsen V, Khalis M, Deoula MMS, Benslimane A, Ibrahim A, dkk. Adaptation and validation of a food frequency questionnaire (FFQ) to assess dietary intake in Moroccan adults. 2018

Servant D. Traitement non médicamenteux des troubles anxieux [Non-pharmacological treatment for anxiety disorders]. Rev Prat. 2019 Nov;69(9):985-7.

Chand S, Marwah R. Anxiety. 2022

Bear TLK, Dalziel JE, Coad J, Roy NC, Butts CA, Gopal PK. The role of the gut microbiota in dietary interventions for depression and anxiety. Advances in Nutrition. 2020;11(4):890–907.

Aulia SGB, Makmur T, Hamid AH. Perilaku konsumsi fast food mahasiswa Fakultas pertanian Universitas Syiah Kuala Kota Banda Aceh. 2018; 3(1):130-9.

Marshellina CJ, Tejoyuwono AAT, Irsan A. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola konsumsi fast food pada mahasiswa program studi kedokteran Fakultas kedokteran Universitas Tanjungpura. 2023; 9(3):146-155

Sari DP, Nugroho H, Iskandar A. Gambaran Tingkat Kecemasan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman Sebelum Menghadapi OSCE. 2021; 3(4) : 482-8

Dahlan MS. Membuat Proposal Penelitian Bidang Kedokteran Dan Kesehatan. 2018 ; 3(2) : 80-1

Maier W, Buller R, Philipp M, Heuser I. The Hamilton Anxiety Scale: reliability, validity and sensitivity to change in anxiety and depressive disorders. J Affect Disord 1988;14(1):61–8.

Borkovec T and Costello E. Efficacy of applied relaxation and cognitive behavioral therapy in the treatment of generalized anxiety disorder. J Clin Consult Psychol 1993; 61(4):611–19

Manurung GE, Iskandar A, Rachmiputri A. Hubungan Frekuensi Konsumsi dan Jenis Junk Food dengan Siklus Menstruasi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman. 2021 ; 3(3) : 392-6

Tarawan MV, Lesmana R, Gunawan H, Gunadi WJ. Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Dan Tingkat Pengetahuan Mengenai Gizi Seimbang Pada Warga Desa Cimenyan. 2020; 4(2) : 57-9

Gozali W, Widiarta MBA. Ansietas Dan Prestasi Mahasiswa D3 Kebidanan Pada Program PKL Di Masa Pandemi Covid 19. 2021; 4(3):599-610

Dede EVB, Mola SA, Nabuasa YY. Implementasi Hamilton Anxiety Rating Scale Untuk Mendiagnosis Tingkat Kecemasan Pada Mahasiswa Dalam Penyusunan Skripsi. 2022; 10(1) : 55-64

Maier W, Buller R, Philipp M, Heuser I. The Hamilton Anxiety Scale: reliability, validity and sensitivity to change in anxiety and depressive disorders. J Affect Disord. 1988;14(1):61-8.

Bestari Yuniah, Yudi Feriandi, & Fajar Awalia Yulianto. (2023). Proporsi Konsumsi Junk Food dan Status Gizi Berlebih di Mahasiswa Kedokteran. Jurnal Riset Kedokteran, 69–74. https://doi.org/10.29313/jrk.v3i2.2878

Nabila Alyssia, & Nuri Amalia Lubis. (2022). Scooping Review: Pengaruh Hipertensi Terhadap Penyakit Jantung Koroner. Jurnal Riset Kedokteran, 73–78. https://doi.org/10.29313/jrk.vi.1438

Published
2024-02-12