Karakteristik Mineral Kalsit pada Bahan Galian Batugamping di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat

  • Firman Alvin Dwiyanto Pertambangan, Teknik
  • Linda Pulungan Teknik, Pertambangan
  • Dudi Nasrudin Teknik, Pertambangan
Keywords: Limestone, Calcite Mineral, Rock Physical Properties

Abstract

Abstract. Limestone is a sedimentary rock composed of calcium carbonate minerals, one of which is the mineral calcite. Mineral calcite is a mineral with chemical kompisi CaCO3 that can be found in a pure state or not, due to the mineral content of impurities. These minerals are scattered in almost all areas of Sukabumi, with the potential for minerals that have been utilized by the community by mining or traditionally. Rock minerals are commonly used as construction and industrial materials in abundance.The research methodology used is to analyze limestone (calcite mineral), by testing the chemical properties of XRF and physical properties of rocks. X-Ray Fluorescence (XRF) is a method for identifying and determining the concentration of elements present in solid, powder to liquid samples. The XRF method is usually used to determine the elemental composition and chemical composition of a material, this method was chosen because it is fast and does not easily damage the sample. Physical characteristics testing revealed porosity values of 3.93% and 3.25% it may be deduced from these values that these limestones frequently have extremely small voids. The two samples' physical characteristics tests yielded void ratios of 0.04 cm3 and 0.03 cm3. Based on this value, the rock's quality can be determined, and if used for its physical attributes, it will be appropriate. The chemical properties of X-Ray fluorescence are known to show that limestone has an average CaO chemical composition of 55.84%.

Abstrak. Batugamping merupakan sebuah batuan sedimen yang tersusun dari mineral kalsium karbonat, salah satunya yaitu mineral kalsit. Mineral kalsit adalah mineral dengan komposisi kimia CaCO3 yang dapat dijumpai dalam keadaan murni ataupun tidak, dikarenakan adanya kandungan mineral pengotornya. Bahan galian ini tersebar di hampir semua wilayah Sukabumi, dengan potensi bahan galian yang sudah dimanfaatkan masyarakat dengan menambang maupun secara tradisional. Bahan galian batuan biasa digunakan sebagai material kontruksi dan insutri dengan jumlah yang melimpah. Metodologi penelitian yang digunakan menganalisis batugamping (mineral kalsit), dengan melakukan pengujian sifat kimiawi XRF dan sifat fisik batuan. X-Ray Fluorescence (XRF) yaitu suatu metode untuk mengidentifikasi serta penentuan konsentrasi elemen yang ada pada bentuk padat, bubuk hinggal sample cair. Metode XRF biasanya digunakan untuk menentukan komposisi unsur dan kompisi kimia pada suatu material, metode ini dipilih karena cepat dan tidak mudah merusak sampel. Pengujian sifat fisik yang dilakukan didapatkan nilai porositas 3,93% dan 3,25% di mana nilai tersebut dapat dianalisis bahwa batugamping tersebut cenderung memiliki rongga yang sangat kecil sekaligus sedikit. Void ratio yang didapatkan dari hasil pengujian sifat fisik pada kedua sampel tersebut yaitu sebesar 0,04 cm3 dan 0,03 cm3. Berdasarkan nilai tersebut dapat dinyatakan kualitas batuan tersebut dan akan tepat bila dimanfaatkan secara sifat fisiknya. Pada daerah penelitian melalui pengujian sifat fisik batuan diketahui bahwa batuan dalam kondisi baik untuk dimanfaatkan dan pengujian sifat kimiawi X-Ray Flourescence diketahui bahwa dalam batugamping memiliki senyawa kimia CaO rata-rata sebesar 55,84%.

Published
2022-07-28