Analisis Karakteristik Batuan Penciri Mineralisasi Au-Ag untuk Penentuan Zona Potensi di PT Bhadra Pinggala Sejahtera Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten

  • Sintia Rahayu Agustina Teknik Pertambangan
  • Dudi Nasrudin Usman Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung
  • Dono Guntoro Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung
Keywords: Litologi, Alterasi, Penginderaan Jauh

Abstract

Abstract. Gold is a metallic mineral that is one of the high-value commodities with relatively less amount and presence in nature compared to other metallic minerals. Gold can be closely related to magmatic processes, where the formation environment in volcanic rocks is often found in various deposits. This exploration activity is a preliminary exploration that aims to identify the characteristics of rock types, structures, and alterations in determining areas that have the potential for epithermal gold deposits. Identification of epithermal gold deposits is carried out by direct and indirect exploration methods, namely geological mapping and remote sensing because in principle direct exploration activities are supported by controlling factors including geological conditions, types of mineralization and alteration and indirect exploration methods, namely sensing Remote sensing to identify zones that have the potential for the presence of epithermal gold deposits based on Landsat images so that these results are identified based on the parameters indicated to have characteristics of the presence of epithermal gold deposits and the results of research in the field. Lithological interpretation was carried out to determine the source rock of the gold deposit, namely rocks containing Au-Ag-carrying minerals such as kaolin, quartz, pyrite, and chlorite minerals accompanied by the presence of carbonates and sericite so that the research area includes zones of argilized mineralization and propolitization. The estimation results of Landsat 8 image interpretation can be proven by the red color which is suspected to be a tmh formation consisting of andesite rock, as well as for hydrothermal alteration minerals identified from the appearance of the light orange color and the highest density density which is considered a mineralized area in the northeastern part. to the southwest of the study area, this is evidenced by the finding of straightness patterns and indications of alteration. Based on the interpretation results that have been obtained, it can then be overlaid on each of these parameters so as to produce a delineation of the potential epithermal gold deposit zone.

Abstrak. Emas merupakan mineral logam yang menjadi salah satu komiditi yang bernilai tinggi dengan jumlah dan keberadaannya dialam yang relatif lebih sedikit dibandingkan dengan mineral logam lainnya. Emas dapat berkaitan erat dengan proses magmatik, dimana lingkungan pembentukan yang berada di dalam batuan vulkanik sering ditemukan di berbagai endapan. Kegiatan eksplorasi ini merupakan eksplorasi pendahuluan yang bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik jenis batuan, struktur, dan alterasi dalam penentuan wilayah yang mempunyai potensi keterdapatan cebakan emas epitermal. Identifikasi mengenai endapan emas epitermal yang dilakukan dengan metode eksplorasi langsung dan tidak langsung yaitu pemetaan geologi dan penginderaan jauh (remote sensing) karena pada prinsipnya dalam kegiatan eksplorasi langsung didukung oleh faktor pengontol diantaranya kondisi geologi, jenis mineralisasi dan alterasi dan metode eksplorasi tidak langsung yaitu Penginderan Jauh (Remote sensing) untuk mengindentifikasi zona yang memiliki potensi keterdapatan endapan emas epitermal yang berdasarkan citra landsat sehingga dari hasil tersebut diidentifikasikan berdasarkan parameter-parameter yang diindikasikan memiliki ciri dari keterdapatan endapan emas epitermal dan hasil penelitian di lapangan. Interpretasi litologi dilakukan untuk mengetahui sumber batuan induk dari cebakan endapan emas yaitu batuan yang memiliki kandungan mineral pembawa Au-Ag seperti mineral kaolin, kuarsa, pirit, dan klorit yang disertai dengan adanya karbonat dan serisit sehingga daerah penelitian termasuk zona mineralisasi argilisasi dan propolitisasi. Adapun pendugaan hasil interpretasi citra landsat 8 yang dilakukan dapat dibuktikan dengan warna merah yang diduga sebagai formasi tmh yang terdiri dari batuan andesit, serta untuk mineral alterasi hidrotermal dikenali dari kenampakan warna oranye muda dan densitas kerapatan tertinggi yang dianggap sebagai daerah mineralisasi berada pada bagian timur laut hingga barat daya daerah penelitian, hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya pola kelurusan dan indikasi alterasi. Berdasarkan hasil interpretasi yang telah didapatkan kemudian dapat dilakukan overlay pada setiap parameter tersebut sehingga menghasilkan deliniasi zona potensi endapan emas epitermal

Published
2022-01-20