Studi Karakteristik Batubara Berdasarkan Analisis Abu Batubara di PT XYZ Provinsi Kalimantan Selatan

  • Cika Nur Apriliyani Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik
  • Linda Pulungan Universitas Islam Bandung
  • Noor Fauzi Isniarno Universitas Islam Bandung
Keywords: Batubara, Abu batubara

Abstract

Abstract. Coal is a fossil fuel that is still used as fuel for Steam Power Plants (PLTU). The greater the need for electrical energy, the greater the need for coal to meet the fuel needs of PLTUs. Burning a PLTU produces combustion residue in the form of fly ash and solid ash. Fly ash has its own level of problems compared to solid ash. Issues of air pollution, sources of disease and radioactive pollutants are the negative impacts of fly ash left over from burning coal. Coal ash is formed from compounds that are not burned in the coal combustion process. The coal gasification process is a chemical conversion process from coal in the form of particles or solids into a gas that has combustion value or is combustible. Basically coal gasification is a partial oxidation reaction of coal with oxygen or air. The gasification process is carried out in a reactor called a gasifier. This gasification process apart from producing gas which has a calorific value, also produces a by-product in the form of ash, because this gasification process is carried out at a temperature below the melting point of coal, so that the coal produced does not melt because it can form glassy slag which is inert. and can result in disruption of the floating layer condition or block the bottom of the gasifier. Coal ash can be divided into bottom ash and fly ash. Bottom ash is found at the bottom of the boiler with a grain size of around 19 – 75 µm. The main composition of ash is silica (SiO2), alumina (Al2O3), calcium oxide (CaO) and iron oxide (Fe2O3). Coal ash also contains trace elements (less than 1%).

Abstrak. Batubara merupakan bahan bakar fosil yang masih digunakan sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Semakin besarnya kebutuhan energi listrik membuat semakin banyakpula kebutuhan batubara yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar PLTU. Abu terbangmemiliki tingkat permasalahan tersendiri dibandingkan abu padat. Isu pencemaran udara, sumber penyakit dan polutan radioaktif adalah dampak negatif dari abu terbang sisa pembakaran batubara. Proses gasifikasi batubara merupakan proses konversi secara kimia dari batubara yang berbentuk partikel atau padatan menjadi gas yang bernilai bakar atau combustible. Pada dasarnya gasifikasi batubara adalah reaksi oksidasi parsial dari batubara dengan oksigen atau udara. Proses gasifikasi dilakukan dalam suatu reaktor yang disebut dengan gasifier. Proses gasifikasi ini selain menghasilkan gas yang memiliki nilai kalor, juga menghasilkan produk samping berupa abu, sebab proses gasifikasi ini dilakukan pada suhu di bawah titik leleh batubara, agar batubara yang dihasilkan tidak meleleh sebab dapat membentuk material seperti gelas (glassy slag) yang bersifat inert dan dapat mengakibatkan terganggunya kondisi lapisan mengambang atau menyumat bagian dasar gasifier. Abu batubara terbentuk dari senyawa-senyawa yang tidak ikut terbakar dalam proses pembakaran batubara. Abu batubara dapat dibedakan menjadi abu dasar (bottom ash) dan abu terbang (fly ash). Abu dasar terdapat di bagian bawah boiler dengan ukuran butir sekitar 19 – 75 µm. Komposisi utama abu adalah silika (SiO2), alumina (Al2O3), kalsium oksida (CaO) dan besi oksida (Fe2O3). Abu batubara pun mengandung trace element (kurang dari 1%).

References

Anggara, F., Petrus, H., Besari, D. A. A., & Manurung, H. (2021). Tinjauan Pustaka Karakterisasi Dan Potensi Pemanfaatan Fly Ash Dan Bottom Ash (Faba): Review on Characterization and Utilization Potential of Fly Ash and Bottom Ash (Faba). Buletin Sumber Daya Geologi, 16(1), 53–70.

Arif, Irwandy. (2014). Batubara Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

ASTM D 388 - 1999. 1999. Standard Classification of Coals by Rank. ASTM International: Amerika Serikat

ASTM DC6247 – 18. Standard Test Method for Determination of Element Content of Polyolefins by Wavelength Dispersive X-Ray Fluorescence Spectrometry

Badan Geologi Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral, 2012, “GEOMA GZ (Majalah Geologi Populer) Vol,2 No,2”, Bandung: Badan Geologi.

Badan Geologi.2021. “Cadangan Batubara Indonesia”, http://www.esdm.go.id.

Caroles, J. D. S. (2019). Ekstraksi silika yang terkandung dalam limbah abu terbang batu bara. Fullerene Journal of Chemistry, 4(1), 5.

Dai, S., Jiang, Y., Ward, C. R., Gu, L., Seredin, V. V, Liu, H., Zhou, D., Wang, X., Sun, Y., & Zou, J. (2012). Mineralogical and geochemical compositions of the coal in the Guanbanwusu Mine, Inner Mongolia, China: Further evidence for the existence of an Al (Ga and REE) ore deposit in the Jungar Coalfield. International Journal of Coal Geology, 98, 10–40.

D. H. Amijaya. 2007. Pengantar Geologi Batu bara. Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

F. Firman, A. Haya, and A. Sahidi, “Identifikasi Kandungan Logam Tanah Jarang pada Abu Batubara PLTU Mulut Tambang,” vol. 1, no. 1, pp. 18–24, 2020.

Gazulla, M. F., Ventura, M. J., Orduña, M., Rodrigo, M., & Torres, A. (2022). Determination of trace metals by ICP-OES in petroleum cokes using a novel microwave assisted digestion method. Talanta Open, 6(July), 1–7.

Honaker, R., Groppo, J., Bhagavatula, A., Rezaee, M. and Zhang, W. (2016) “Recovery of rare earth minerals and elements from coal and coal by product,” in Coal Prep 2016 - Annual Coal Processing Exhibition & Conference.

Irzon, R., Kurnia, Sendjaja, P., & E. Setiawan, V. (2021). Kaolinitisasi Dan Mobilitas Senyawa Tanah Jarang Pada Profil Pelapukan Batuan Gunungapi Di Puncak Mandeh, Sumatra Barat. Buletin Sumber Daya Geologi, 16(1), 37–51.

Karakteristik, A., dan Pemanfaatan Fly Ash dan Bottom Ash, P., Asof, M., Arita, S., Andalia, W., & Naswir, M. (2022). Analysis of Characteristics, Potential and Utilization of Fly Ash and Bottom Ash PLTU Fertilizer Industry. Jurnal Teknik Kimia, 28(1), 2721–4885.

Nursanto, E., & Untung Sukamto. (2015). Pengolahan Batubara dan Pemanfaatannya untuk Energi. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan,” A1(1), 1–4.

Pramusanto dan Rodliyah, Isyatun, 2015, “Penilitian Logam Tanah Jarang di Indonesia”, Bandung: Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara

Puspita, M., AR, A., & Zahar, W. (2022). Identifikasi Keterdapatan Senyawa Logam Tanah Jarang dalam Lapisan Batubara di PT Prima Mulia Sarana Sejahtera Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan. COMSERVA Indonesian Jurnal of Community Services and Development, 1(9), 657–666.

Seredin, V. V. (1996). Rare earth element-bearing coals from the Russian Far East deposits. International Journal of Coal Geology, 30(1–2), 101–129.

Spectrometer, D. X., Technique, F., Inductively-, S., Plasma, C., Emission, A., Metals, R., & Spectrometer, D. M. (2013). Standard Specification for iTeh Standards iTeh Standards Document Preview. i(Reapproved), 1–3.

Standar Nasional Indonesia (SNI) 7573:2010 “Analisis petrografi dan minegrafi”

Suganal, 2016, “Identifikasi dan Karakterisasi Senyawa LogamTanah Jarang pada Abu Dasar (Bottom Ash) dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Berbahan Bakar Batubara”, Bandung: Puslitbang tekMIRA.

Sukandarrumidi. (1999). Bahan Galian Industri. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press

Tanggara, D. N., & Kristiana, W. (2020). Pemanfaatan Batubara. Jurnal Teknik Pertambangan, 20(2), 87–93.

Umardani, Yusuf, 2016, “X-Ray Fluoresence (XRF) dan X-Ray Difraction (XRD)”, Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

Ward, C.R. and Ruiz, I.S., 2008, Introduction to Applied Coal Petrology, (in Applied Coal Petrology, The role of petrology in coal utilization; Ruiz-Suares & Creling, J.A, Ed.)

Yu, C., Mu, N., Huang, W., Xu, W., & Feng, X. (2022). Major and Rare Earth Element Characteristics of Late Paleozoic Coal in the Southeastern Qinshui Basin: Implications for Depositional Environments and Provenance. ACS Omega.

Abdulah, Ashari, Y., & Maryanto. (2021). Rencana Produksi Pengangkutan Overburden Berdasarkan Pola Hujan di PT X Site Asam-Asam, Desa Riam Andungan, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal Riset Teknik Pertambangan, 1(1), 8–21. https://doi.org/10.29313/jrtp.v1i1.28

Akbar, E. I., Dono Guntoro, & Ulfa, R. M. (2022). Karakterisasi Batubara untuk Underground Coal Gasification di Daerah Sekayu Musi Banyuasin. Jurnal Riset Teknik Pertambangan, 117–124. https://doi.org/10.29313/jrtp.v2i2.1315

Fungky Suhayadi, & Sriyanti. (2022). Kajian Lingkungan Pengendapan Berdasarkan Karakteristik Batubara Formasi Pulau Balang. Jurnal Riset Teknik Pertambangan, 1–8. https://doi.org/10.29313/jrtp.v2i1.779

Published
2024-08-13