Remaining Service Life Struktur Conveyor K pada Tambang Batubara PT XYZ di Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan

  • Mochamad Al Dzikry Teknik Pertambangan
  • Elfida Moralista Universitas Islam Bandung
  • Iswandaru Universitas Islam Bandung
Keywords: Struktur Conveyor, Corrosion Rate, Remaining Service Life

Abstract

Abstract. The conveyor is a hauling equipment commonly in the mining industry, both for mining and processing of mineral resources, however, due to its carbon steel composition, the conveyor structure is prone to corrosion from its surrounding environment. Therefore, a study was conducted to determine the type of corrosion, corrosion control methods, Corrosion Rate, and Remaining Service Life of the conveyor structure.The methodology employed in this research is the method of measuring thickness reduction. These measurements were conducted on a conveyor structure with a length of 96 meters, utilizing 25 test points with the Smart Sensor Ultrasonic Thickness Gauge TT 130 device. The research area is characterized by an average annual rainfall of 253.48 mm, air humidity of 87.12%, and a temperature of approximately 26.61ºC.Uniform corrosion was detected in the conveyor structure, and the corrosion control method used was a three-layer coating system using Seaguard 5000 as a primer, Sherglass FF as an intermediate coating, and Aliphatic Acrylic Modified Polyurethane as a top coating. The Corrosion Rate of the conveyor structure ranged from 0,1860 to 0.3110 mm/year, which falls into the "good" category according to the corrosion resistance table for steel. The conveyor structure was designed to last for 15 years and has been used for 7 years, but its Remaining Service Life is only 6.448 to 9.408 years. Therefore, it is estimated that 11 out of 25 testing points, or 44% of the testing points, will not reach its design life.

Abstrak. Conveyor adalah alat angkut yang sering digunakan di industri pertambangan, baik untuk penambangan maupun pengolahan bahan galian. Namun, karena terbuat dari baja karbon, struktur conveyor akan rawan untuk mengalami korosi akibat lingkungan di sekitarnya. Oleh sebab itu, penelitian ini perlu dilakukan untuk menentukan jenis korosi, metode pengendalian korosi, Corrosion Rate, dan Remaining Service Life struktur conveyor. Metodologi dalam penelitian ini adalah metode pengukuran pengurangan ketebalan. Pengukuran ini dilakukan pada struktur conveyor yang mempunyai panjang 96 meter, dan 25 test point dengan alat Smart Sensor Ultrasonic Thickness Gauge TT 130. Lingkungan pada daerah penelitian memiliki rata-rata curah hujan yang mencapai 253,48 mm per tahun, kelembapan udara sebesar 88,48% dan suhu sekitar 26,61ºC. Korosi merata terdeteksi pada struktur conveyor, dan metode pengendalian korosi yang digunakan adalah metode coating sistem three layers menggunakan Seaguard 5000 sebagai primer coating, Sherglass FF sebagai intermediate coating, dan Aliphatic Acrylic Modified Polyurethane sebagai top coating. Corrosion Rate struktur conveyor sebesar 0,1860 hingga 0,3110 mm/tahun, yang termasuk dalam kategori good berdasarkan tabel ketahanan korosi relatif baja. Struktur conveyor dirancang memiliki umur desain 15 tahun dan telah digunakan selama 7 tahun, namun Remaining Service Life-nya hanya 6,44 hingga 9,40 tahun. Oleh karena itu, diperkirakan 11 dari 25 test point atau 44% test point tidak dapat mencapai umur desainnya.

References

Anonim, 2004, “Standard – Standard Spesification For Carbon Structural `Steel (ASTM A36)”, American Society for Testing and Material, United States.

Anonim, 2013, “Seaguard 5000 HS Epoxy”, Sherwin Williams Protective & Marine Coatings.

Anonim. 2017. “Kabupaten Tapin Dalam Angka 2017”, Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapin, ISSN 0215-6814

Anonim. 2018. “Kabupaten Tapin Dalam Angka 2018”, Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapin, ISSN 0215-6814

Anonim. 2019. “Kabupaten Tapin Dalam Angka 2019”, Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapin, ISSN 0215-6814

Anonim. 2020. “Kabupaten Tapin Dalam Angka 2020”, Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapin, ISSN 0215-6814

Anonim. 2021. “Kabupaten Tapin Dalam Angka 2021”, Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapin, ISSN 0215-6814

Anonim. 2022. “Kabupaten Tapin Dalam Angka 2022”, Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapin, ISSN 0215-6814

Anonim. 2019. “Peta Administrasi Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan”, Badan Informasi Geospatial 2019.

Anonim. 2019. “VOC Aliphatic Polyurethane”, Sherwin Williams Protective & Marine Coatings.

Arif, Irwandy. 2014. “Batubara Indonesia”, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Dunlop, 2009. “Handbook Conveyor; Conveyor Mining Belting Australia”, Australia: Fenner Dunlop.

Herry, Riswandi, 2008 “Pengaruh Lingkungan Pengendapan Terhadap Kualitas Batubara Daerah Binderang, Lokpaikat, Tapin, Kalimantan Selatan” Jurnal Ilmiah MTG, Volume 1 No.2, Yogyakarta, Universitas Pembangunan Nasional.

Jonnes, Danny A. 1991. “Principles and Prevention of Corrosion”. New York. Macmillan Publishing Company.

Kenneth, R. Trethewey, 1991, “Korosi untuk Mahasiswa Sains dan Rekayasa”, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Mutasim, Billah, 2010, “Peningkatan Nilai Kalor Batubara Peringkat Rendah Menggunakan Minyak Tanah dan Minyak Residu”ْ Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta Press: Yogyakarta.

Projosumarto, Ir. Partanto, 1993. “Pemindahan Tanah Mekanis”, Jurusan Teknik Pertambangan, Institut Teknologi Bandung.

Solehudin, Agus, 2017, “Pengaruh Sulfur dan Senyawanya Terhadap Korosi” UPI Press: Bandung.

Sukandarrumidi,1995“Batubara dan Gambut”. Gajah Mada University Press: Yogjakarta.

Trethewey, Kenneth R dan Chamberlain, Jhon.1991. “Korosi”. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Utomo, Budi, 2009, “Jenis Korosi dan Penanggulangannya”, Universitas Diponegoro: KAPAL, Vol. 6, No.2., Semarang

Zubair, Rizkal Mohamad, Elfida Moralista, Noor Fauzi Isniarno. 2022. “Kajian Korosi Struktur Conveyor B pada Tambang Batubara PT GHI di Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan”, Jurnal Bandung Conference Series: Mining Engineering, Vol. 2 No. 1 (2022) Published 2022- 01-20.

Published
2024-02-19