Pengendalian Pencemaran Udara Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara Dan Implementasinya Terhadap Pencemaran Udara Akibat Limbah Yang Disebabkan Oleh Pabrik Singkong Di Dusun Singapura,..

  • Azalia Amran Ilmu Hukum dan Fakultas Hukum
  • Neni Ruhaeni
Keywords: Air, Air Pollution, Singapura Hamlet Cassava Factory, Health, Public, Udara, Pencemaran Udara, Pabrik Singkong Dusun Singapura, Kesehatan, Masyarakat

Abstract

Air pollution occurs in Singapura Hamlet, Sumurbandung Village, Cipatat District, West Bandung Regency by cassava factories due to unpleasant odors that arise from solid waste or onggok and noise that occurs during the production process. This cassava factory produces tapioca flour, where most of the people become workers, and is one of the livelihoods to improve the economy. However, there is still a lack of public awareness of the impacts that arise due to air pollution, especially on public health. The purpose of this study is to understand air pollution control based on West Java Provincial Regulation Number 11 of 2006 concerning Air Pollution Control related to aspects of control based on Law Number 32 of 2009 concerning Environmental Protection and Management and its implementation of air pollution due to waste caused by a cassava factory in Singapura Hamlet, Sumurbandung Village, Cipatat District, West Bandung Regency. The research method used in this research is juridical-normative and the data collection technique used is the library research method, assisted by interviews with related parties and the community. The results of the study concluded that based on the Regional Regulation of West Java Province Number 11 of 2006 concerning Air Pollution Control and Law Number 32 of 2009 concerning Environmental Protection and Management, air pollution control is carried out through prevention, control, and recovery. Control efforts are carried out in the context of preserving environmental functions.

Pencemaran udara terjadi di Dusun Singapura, Desa Sumurbandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat oleh pabrik singkong akibat bau tidak sedap yang muncul dari limbah padat atau onggok dan kebisingan yang terjadi saat proses produksi dilakukan. Pabrik singkong ini menghasilkan tepung tapioka, dimana sebagian besar masyarakat menjadi pekerja dan merupakan salah satu mata pencaharian untuk meningkatkan ekonomi. Namun masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap dampak yang muncul akibat pencemaran udara yang terjadi terutama pada kesehatan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami pengendalian pencemaran udara berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara dihubungkan dengan aspek pengendalian berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan implementasinya terhadap pencemaran udara akibat limbah yang disebabkan oleh pabrik singkong di Dusun Singapura, Desa Sumurbandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah Yuridis-Normatif dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode penelitian kepustakaan, dibantu dengan metode wawancara kepada pihak-pihak terkait dan masyarakat. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, pengendalian pencemaran udara dilakukan melalui pencegahan, penanggulamgan, dan pemulihan. Upaya pengendalian dilakukan dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup.

Published
2022-01-18