Tanggung Jawab PT. Grab Toko Indonesia Atas Wanprestasi dalam Perjanjian Jual Beli secara Online Ditinjau dari Buku III KUHPerdata

  • Wulanita Kurnia Muharram Prodi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum
  • Liya Sukma Muliya
Keywords: Hukum Perikatan, Perjanjian Jual Beli, Wanprestasi

Abstract

Abstract. Based on Indonesian Code Civil, if there is a party that is in default, he must be responsible for the default. PT Grab Toko Indonesia defaulted on its 980 buyers by not sending the ordered goods that had been paid by the buyers so that they suffered losses. Until now, Grab Toko has not provided compensation for the default, PT Grab Toko Indonesia has not yet taken responsibility for the default. Based on the problems mentioned above, the problems in this research are: (1) What is the responsibility of PT Grab Toko Indonesia for the default of the parties in the online sale and purchase agreement in terms of Book III of the Civil Code? (2) What is the most effective legal remedy that can be taken by consumers who suffer losses as an effect of default by PT Grab Toko Indonesia to return consumer rights? The research method used is a normative juridical approach. The research specification used is descriptive-analytical, and the data analysis method used is qualitative normative juridical. The results of the research obtained by the author are that the responsibility that should be carried out by the Grab Toko party is the responsibility for Default. Because the responsibilities that must be carried out arise based on an agreement made by Grab Toko with its buyers. Legal remedy that can be taken by consumers to return their rights is the rieele executie remedy, which is a way of resolving disputes between creditors and debtors through judges in court.

Abstrak. KUHPerdata mengatur bahwa dalam sebuah perjanjian terdapat pihak yang melakukan wanprestasi, maka wajib baginya untuk bertanggungjawab atas wanprestasinya tersebut. PT Grab Toko Indonesia melakukan wanprestasi terhadap 980 pembelinya dengan tidak mengirimkan barang pesanan yang telah dibayar oleh para pembelinya sehingga mereka mengalami kerugian. Sampai saat ini pihak Grab Toko belum memberikan ganti rugi atas wanprestasinya tersebut. Akan tetapi, PT Grab Toko Indonesia sampai saat ini belum menjalankan tanggung jawab atas wanprestasi yang dilakukannya. Berdasarkan permasalahan yang disebutkan diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana Tanggung Jawab PT Grab Toko Indonesia atas wanprestasi para pihak dalam perjanjian jual beli secara online ditinjau dari Buku III KUH Perdata? (2) Bagaimana upaya hukum paling efektif yang dapat ditempuh oleh konsumen yang mengalami kerugian akibat dari wanprestasi yang dilakukan oleh PT Grab Toko Indonesia dalam rangka mengembalikan hak-hak konsumen? Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan yuridis normatif dengan menggunakan bahan pustaka dan data sekunder. Spesifikasi Penelitian yang digunakan bersifat deskripstif analitis, dan metode analasis data yang digunakan yaitu Yuridis Normatif Kualitatif. Hasil penelitian yang diperoleh penulis adalah Tanggung Jawab yang seharusnya dilakukan Pihak Grab Toko adalah Tanggung Jawab karena Wanpretasi. Karena Tanggung Jawab yang harus dilakukan Grab Toko muncul atas dasar perjanjian yang dilakukan Grab Toko dengan para pemebelinya. Dan Upaya hukum yang dapat ditempuh oleh konsumen yang mengalami kerugian akibat dari wanprestasi yang dilakukan oleh PT Grab Toko Indonesia untuk mengembalikan hak-haknya adalah dengan cara rieele executie, yaitu cara penyelesaian sengketa antara kreditur dan debitur melalui hakim di pengadilan.

Published
2022-01-22