https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSJ/issue/feed Bandung Conference Series: Journalism 2024-03-19T09:33:57+08:00 Unang Arifin uptpublikasi@unisba.ac.id Open Journal Systems <p><strong>Bandung Conference Series: Journalism </strong>merupakan wadah publikasi hasil-hasil penelitian dan pengabdian masyarakat dalam bidang Ilmu Jurnalistik yang telah dipresentasikan pada Seminar Nasional UNISBA yang diselenggarakan tahunan oleh UPT Publikasi Ilmiah Universitas Islam Bandung. <strong><a title="BCSJ" href="https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSJ/" target="_blank" rel="noopener">BCSJ</a> </strong>ini dipublikasikan pertamanya 2021 dengan eISSN <a title="ISSN BCSJ" href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20220215311181557" target="_blank" rel="noopener">2828-2175</a> yang diterbitkan oleh <a title="UPT Publikasi" href="https://portal-publikasi.unisba.ac.id/" target="_blank" rel="noopener">UPT Publikasi Ilmiah</a>,&nbsp;<a title="unisba" href="https://www.unisba.ac.id/" target="_blank" rel="noopener">Universitas Islam Bandung</a>. Semua artikel diperiksa plagiasinya dengan perangkat lunak anti plagiarisme. Jurnal ini ter-<em>indeks</em>&nbsp;di&nbsp;<a title="GS" href="https://scholar.google.com/citations?user=dX5DdKUAAAAJ" target="_blank" rel="noopener">Google Scholar</a>,&nbsp;<a title="Id Garuda" href="https://garuda.kemdikbud.go.id/journal/view/27933" target="_blank" rel="noopener">Garuda</a>,&nbsp;<a title="doi" href="https://search.crossref.org/?q=unisba&amp;from_ui=yes" target="_blank" rel="noopener">Crossref</a>, dan&nbsp;<a title="DOAJ" href="https://doaj.org/search/journals?ref=quick-search&amp;source=%7B%22query%22%3A%7B%22filtered%22%3A%7B%22filter%22%3A%7B%22bool%22%3A%7B%22must%22%3A%5B%7B%22terms%22%3A%7B%22bibjson.publisher.name.exact%22%3A%5B%22Universitas%20Islam%20Bandung%22%5D%7D%7D%5D%7D%7D%2C%22query%22%3A%7B%22query_string%22%3A%7B%22query%22%3A%22universitas%20islam%20bandung%22%2C%22default_operator%22%3A%22AND%22%2C%22default_field%22%3A%22bibjson.publisher.name%22%7D%7D%7D%7D%7D" target="_blank" rel="noopener">DOAJ</a>. &nbsp;Terbit setiap <strong>Maret</strong> dan <strong>September.</strong></p> https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSJ/article/view/10435 Jurnalisme Investigasi dalam Film Drama 2024-03-19T09:33:57+08:00 Muhammad Dhafa Oktavyandi oktavyandidhafa@gmail.com Septiawan Santana septiawan@unisba.co.id <p><strong>Abstract.</strong> This research is motivated by film as a medium to display stories through moving images. The images are further put together with sounds, music, and effects that result in a more engaging experience for the audience. This study aims to determine the meaning of Micro discourse structures (semantic, syntactic, stylistic, and rhetorical) in Investigative Journalism on FROST/NIXON Films. This research uses a qualitative type of research. The discourse analysis method used is Van Dijk's theory because it can elaborate the elements of discourse so that it can be applied practically. The results of the study said that in this Frost/Nixon film, there is a tendency for journalists to carry journalistic discourse, especially those concerning the theme of Investigative Journalism. Frost/Nixon comes with a journalistic nuance that tells the story of David Frost as a journalist to find facts about Watergate by directly interviewing the alleged cause of the problem is very full because David dared to ask President Richard Nixon about the Watergate scandal. From the author's observations of the object of research, the author obtained the results of an analysis of investigative journalism discourse contained in the film Frost / Nixon. First, the structure of macro discourse in the film Frost / Nixon, the structure of macro discourse is a thematic element or commonly referred to as a theme referring to a general description in a text. Second, the superstructure of discourse in the film Frost/Nixon, Superstructure (Schematic) has three structures, including the core of the story, plot, and story structure. Third, micro discourse structures (semantic, syntactic, stylistic, and rhetorical) in Frost/Nixon. In the rhetorical observation unit there is a garfish close up and zoom in, then in the metaphor of circus animals performing and I imagine a jungle, dusty, dark, full of suffering, and loneliness, The expression in this film is anger and laughter.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Penelitian ini dilatar belakangi oleh film sebagai media untuk menampilkan cerita melalui gambar yang bergerak. Gambar-gambar tersebut selanjutnya disatukan dengan suara, musik, dan efek yang menghasilkan pengalaman lebih menarik bagi para penonton. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui pemaknaan struktur wacana Mikro (semantik, sintaksis, stilistik, dan retoris) dalam Jurnalisme Investigasi pada Film FROST/NIXON. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Metode analisis wacana yang digunakan adalah teori milik Van Dijk karena dapat mengelaborasi unsur-unsur wacana sehingga dapat diaplikasikan secara praktis. Hasil penelitian menyampaikan bahwa dalam Film Frost/Nixon ini, terdapat kecenderungan wartawan mengusung wacana jurnalistik terutama yang menyangkut tema Jurnalisme Investigasi. Frost/Nixon hadir dengan nuansa jurnalistik yang bercerita tentang David Frost sebagai wartawan untuk menemukan fakta perihal Watergate dengan langsung mewawancarai diduga penyebab masalah tersebut sangatlah fullgar karena David berani untuk bertanya secara kepada Presiden Richard Nixon mengenai skandal Watergate. Dari hasil pengamatan penulis terhadap objek penelitian, penulis mendapatkan hasil analisis wacana jurnalisme investigasi yang terdapat dalam film Frost/Nixon. <em>Pertama, </em>struktur wacana makro dalam film Frost/Nixon, struktur wacan makro yaitu elemen tematik atau biasa disebut dengan tema merujuk pada gambaran umum dalam suatu teks. <em>Kedua, </em>superstruktur wacana dalam film Frost/Nixon, Superstruktur (Skematik) memiliki tiga struktur antara lain inti cerita, plot, dan struktur cerita. <em>Ketiga, </em>struktur wacana mikro (semantik, sintaksis, stilistik, dan retoris) dalam film Frost/Nixon. Pada unit pengamatan retoris terdapat garfish close up dan zoom in, lalu pada metafora hewan sirkus yang sedang beratraksi dan aku membayangkan rimba, berdebu, gelap, penuh derita, dan kesepian, Ekspresi terdapat dalam film ini ialah marah dan tertawa.</p> 2024-02-07T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Journalism https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSJ/article/view/10516 “House Of Jenama” Sebagai Bentuk Promosi Local Brand pada Perusahaan Industri Kreatif 2024-03-19T09:33:56+08:00 Mukhlish Haniful Fahmi hanifulfahmi30@gmail.com Kiki Zakiah kiki.zakiah@gmail.com <p><strong>Abstract. </strong>PT Kreasi Makna Aneka is present by offering a creative process to create various intellectual properties that will ultimately be used by parties who need both from within the company and sold as intellectual property assets. The purpose of this research is to find out the "House of Jenama" program as a form of local brand promotion in creative industry companies. This research confirms the data with marketing mix theory and management function theory. This research uses a qualitative paradigm with case study methodology. The results of this study show that the promotion used by House of Jenama is in the form of 4p marketing mix, one of which is a big point in promotion in the form of sending 13 paintings to Malaysia which is a positive image. In carrying out local brand promotions, House of Jenama focuses its path through social media in the form of Instagram and tiktok.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> PT Kreasi Makna Aneka hadir dengan menawarkan sebuah proses kretif untuk menciptakan berbagai intellectual properties yang pada akhirnya akan digunakan oleh pihak-pihak yang membutuhkan baik dari internal perusahaan maupun diperjual belikan sebagai asset intellectual properties. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui program “House of Jenama” sebagai bentuk promosi local brand pada perusahaan industri kreatif. Penelitian ini mengkonfirmasi data dengan teori marketing mix dan Teori Fungsi manajemen. Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif dengan metodologi studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa promosi yang digunakan oleh House of Jenama berupa marketing mix 4p, salah satu yang menjadi poin besar dalam promosi berupa pengirimian 13 lukisan ke Malaysia yang menjadi citra positif. Dalam menjalankan promosi local brand, House of Jenama memfokuskan jalurnya melalui media social berupa Instagram dan tiktok.</p> 2024-02-07T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Journalism https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSJ/article/view/11065 Representasi Konsumen Online Shop pada Kelas Ekonomi Menengah di Indonesia 2024-03-19T09:33:56+08:00 Naufal Adani Syahriana naufalas35@gmail.com Firmansyah firmansyah.ivan@unisba.ac.id <p><strong>Abstract.</strong> Advertising is a form of communication that aims to offer a product or service to the public using certain media. In this modern era, advertising has various ways, forms and media that are adjusted based on certain segments according to the purpose of the advertisement itself. One of the advertisements that was crowded in various media was Shopee COD the Tukul Arwana version, in the advertisement it was seen that Tukul Arwana and several people danced while singing the Shopee COD ad song with a rural background. As a large company, Shopee certainly doesn't play around with the ads they display, the message conveyed must be clear so that it can be digested by the audience. This research will reveal how Shopee tries to approach people from the middle social class to be able to become Shopee users through the advertisements they display. In this research, researcher uses Roland Barthes's semiotic method by examining connotative, denotative and mythical meanings that contained in the Shopee 2.2 COD Sale | Bisa Bayar di Tempat, Gratis Ongkir Se-Indonesia! advertisement. This study also uses data analysis techniques by categorizing data, presenting data and drawing conclusions with the stages of data analysis in the form of selection, classification, analysis, interpretation and conclusion. Researchers also use triangulation techniques in testing the validity of research data.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Iklan merupakan sebuah bentuk komunikasi yang bertujuan untuk menawarkan suatu produk atau jasa kepada masyarakat dengan menggunakan media-media tertentu. Di zaman modern ini, iklan memiliki beragam cara, rupa serta media yang disesuaikan berdasarkan segmentasi-segmentasi tertentu sesuai dengan tujuan dari iklan itu sendiri. Salah satu iklan yang sempat ramai di beragam media adalah iklan Shopee 2.2 COD Sale | Bisa Bayar di Tempat, Gratis Ongkir Se-Indonesia!, dalam iklan tersebut terlihat Tukul Arwana dan beberapa orang yang menari-nari sembari menyanyikan lagu iklan Shopee COD dengan berlatar pedesaan. Sebagai sebuah perusahaan besar, Shopee tentu tidak main-main dengan iklan yang mereka tampilkan, pesan yang disampaikan harus jelas agar dapat dicerna oleh audiensnya. Penelitian ini akan mengungkapkan bagaimana Shopee berusaha mendekati masyarakat dari kalangan kelas sosial menengah untuk dapat menjadi pengguna Shopee melalui iklan yang mereka tampilkan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode semiotika Roland Barthes dengan mengkaji makna-makna konotatif, denotatif dan mitos yang terkandung dalam iklan Shopee 2.2 COD Sale | Bisa Bayar di Tempat, Gratis Ongkir Se-Indonesia!. Penelitian ini juga menggunakan teknik analisis data dengan kategorisasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dengan tahapan-tahapan analisa data berupa seleksi, klasifikasi, analisis, interpretasi dan kesimpulan. Peneliti juga menggunakan teknik triangulasi dalam menguji keabsahan data penelitian.</p> 2024-02-07T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Journalism https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSJ/article/view/11834 Konstruksi Realitas Pemberitaan Pengesahan KUHP pada Tempo.Co dan Media Indonesia 2024-03-19T09:33:56+08:00 Alkahfa Adisurya Nanda Permana alkahfaasp@gmail.com Septiawan Santana Kurnia Permana septiawan@unisba.ac.id <p><strong>Abstract</strong><span style="font-weight: 400;">. The rapid development of digital media has become something very important; information that is current, accurate interesting, and easy to access. In 2019, Indonesia drafted the KHUP law. On December 6, 2022, the RKUHP was passed into the Criminal Code Law by the DPR RI. There is much controversy regarding the ratification of this law, there are pros and cons as well as neutrality towards the ratification of this law. This research is aimed at seeing how the online media portals Tempo.co and Media Indonesia frame news regarding the ratification of the Criminal Code Law. The research methodology used is Robert M. Entman's framing analysis model which consists of four analytical structures, namely, Define the Problem, Diagnose the Cause, Make a Moral Judgment, and Treatment Recommendation. The results of the research show that Tempo and Media Indonesia both show balanced, objective news framing, following existing facts even though Tempo is known for its integrity as the fourth pillar of democracy in Indonesia, and Media Indonesia is owned by one of the big political figures in Indonesia.</span></p> <p><strong>Abstrak</strong>. Perkembangan Digital yang begitu pesat pada media menjadi suatu hal yang sangat penting; informasi-informasi yang aktual, akurat dan menarik serta mudah untuk diakses. Pada tahun 2019 lalu, Indonesia merangcang undang-undang KHUP. Pada 6 Desember 2022, RKUHP disahkan menjadi Undang-Undang KUHP oleh DPR RI. Banyak kontroversi terhadap pengesahan Undang-undang tersebut, adanya pro dan kontra serta netral terha dap pengesahan Udang-undang tersebut. Penelitian ini ditujukan untuk melihat bagaimana portal media <em>online </em>Tempo.co dan Media Indonesia membingkai sebuah berita mengenai pemberitaan pengesahan Undang-Undang KUHP. Metodologi penelitian yang digunakan adalah analisis <em>framing </em>model Robert M. Entman yang terdiri dari empat struktur analisis yaitu, <em>Define Problem, Diagnose Cause, Make Moral Judgment, Treatment Recommendation.</em> Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tempo dan Media Indonesia sama-sama menunjukkan framing berita yang berimbang, objektif, mengikuti fakta yang ada walaupun Tempo yang sudah dikenal berintegritas menjadi pilar keempat demokrasi di Indonesia, dan Media Indonesia yang dimiliki oleh salah tokoh politik besar di Indonesia.</p> 2024-02-07T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Journalism https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSJ/article/view/12311 Mekanisme Program Cek Fakta di Jabar Saber Hoaks 2024-03-19T09:33:56+08:00 Sefiani Adeyansah sefianiadeyansah2709@gmail.com Rita Gani rita@unisba.ac.id <p><strong>Abstract.</strong> Hoax information as digital technology is increasingly changing, it is very possible for all people to receive it. These changes can have both positive and negative impacts depending on the user. If not equipped with good knowledge, this will have a bad impact on the recipient. Without going through the process of sorting out information, one can easily trust the information circulating. This background is the reason for the researcher to conduct research with the title Mechanism of the Fact Check Program in West Java Saber Hoaks Case Study on the Implementation of the Fact Check Program in several high schools carried out by Jabar Saber Hoaks. Objective The purpose of this research is to find out the fact-checking mechanism used by Jabar Saber Hoaks in implementing their program, and why they target the younger generation, especially high school students for implementing their program. This research method uses qualitative data collection by means of interviews, observation, and documentation. The paradigm in this study uses post-positivism. This research aims to produce a fact-checking process and mechanism that they target the younger generation as well as reasons that support the importance of the younger generation needing assistance with the hoax fact-checking mechanism This research resulted in determining the veracity of information on the fact-checking mechanism activities in West Java Saber Hoaks, referring to the source of information related to the origin of the news. If there are no results on the official platform for the correctness of the information, West Java Saber Hoaks will contact the relevant parties if it is still possible to contacted. Jabar Saber Hoaks carries out a fact checking program in several high schools with its outreach program called Billion Facts. This program is specifically for the younger generation through the website owned by Jabar Saber Hoaks. This program aims to increase digital literacy knowledge for the younger generation. As a generation that will bring change to Indonesia, it is important to carry out a fact checking mechanism because this will help them be more critical in receiving information, so they will not be trapped in the narrative of news.</p> <p><strong>Abstrak. </strong>Informasi hoaks seiring teknologi digital yang semakin berubah, sangat memungkinkan seluruh kalangan dapat menerimanya. Perubahan ini dapat berdampak positif dan negatif tergantung pada penggunanya. Jika tidak dibekali dengan pengetahuan yang baik, hal ini akan memberikan dampak yang buruk bagi penerima. Tanpa melalui proses pemilahan informasi, dapat dengan mudah mempercayai informasi yang beredar. Latar belakang tersebut menjadikan alasan peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul Mekanisme Program Cek Fakta di Jabar Saber Hoaks Studi Kasus Pada Pelaksanaan Program Cek Fakta dibeberapa SMA yang dilakukan Oleh Jabar Saber Hoaks. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mekanisme cek fakta yang dilakukan Jabar Saber Hoaks dalam pelaksanaan programnya, dan mengapa mereka menargetkan generasi muda khususnya siswa Sekolah Menengah Atas untuk pelaksanaan programnya. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif dengan pengumpulan data yang dilakukan yaitu melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Paradigma dalam penelitian ini menggunakan post-positivisme. Penelitian ini menghasilkan, dalam menentukan kebenaran informasi kegiatan mekanisme cek fakta di Jabar Saber Hoaks, merujuk pada sumber informasi yang berkaitan dengan asal berita tersebut, apabila dalam platform resmi belum ada hasil kebenaran informasinya, pihak Jabar Saber Hoaks akan menghubungi pihak terkait apabila masih memungkinkan untuk dihubungi. Jabar Saber Hoaks melaksanakan program cek fakta di beberapa SMA dengan program sosialisasinya yang disebut Milarian Fakta. Program ini yang dikhususkan untuk generasi muda melalui website yang dimiliki Jabar Saber Hoaks. Program ini memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan literasi digital bagi generasi muda. Sebagai generasi yang akan membawa perubahan untuk Indonesia, mekanisme cek fakta penting untuk dilakukan karena hal ini akan membantu mereka lebih kritis menerima suatu informasi, sehingga tidak akan terjebak dalam narasi suatu berita.</p> 2024-02-09T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Journalism https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSJ/article/view/12318 Prinsip Kebenaran dalam Pemberitaan Virus Corona di Media Kompas.com 2024-03-19T09:33:56+08:00 Rakha Fauzan Hawadi noviaindahputriani@gmail.com Atie Rachmiatie rachmiatie@gmail.com <p><strong>Abstract.</strong> This research is motivated by the massive coverage of the corona virus in online media, almost all online mass media have made health issues related to the corona virus the mainstay of their reporting. However, in practice, many mass media often ignore the principles of truth in journalism and prioritize speed in delivering news. Kompas.com is one of the online media that intensively spreads information related to the corona virus. From some of the reports he published, it is necessary to question the credibility and the principles of truth that it applies. According to Bill Kovach, truth in journalism is not absolute truth, but functional truth. Therefore, the purpose of this study is to find out about the principle of truth in the text of the news on the corona virus in the online media Kompas.com. Also to find out the principles of truth in the practice of discourse in reporting the corona virus in online media Kompas.com. Finally, to find out about socio-cultural practices in reporting the corona virus on the online media Kompas.com. The methodology used is qualitative with Norman Fairclough's Critical Discourse Analysis approach. The results of this study indicate; (1) Kompas Online presents a discourse of truth that is less profound and positions itself as a conveyor and recipient of information. (2) The discourse on truth that is presented does not represent the vision of Kompas Online with unbalanced news and trends in speed. (3) The factor of the pandemic situation and the need for information encourages Kompas Online to become one of the factors in the coverage of the current corona virus, on the other hand the culture of conformity of the Indonesian people also influences Kompas Online in its reporting so that the discourse displayed to the public seems short and lacks depth.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masifnya pemberitaan virus corona di media <em>online</em>, hampir seluruh media massa <em>online</em> menjadikan isu kesehatan terkait virus corona menjadi primadona pemberitaannya. Namun dalam pelaksanaannya banyak media massa yang kerap mengabaikan prinsip kebenaran dalam jurnalisme dan mengutamakan kecepatan dalam menyampaikan berita. Kompas.com merupakan salah satu media <em>online</em> yang secara intens mengbarkan informasi terkait virus corona. Dari beberapa pemberitaan yang dimuatnya, perlu dipertanyakan kredibilitas serta prinsip kebenaran yang diterapkannya. Menurut Bill Kovach kebenaran dalam jurnalisme bukanlah kebenaran yang mutlak, melainkan kebenaran yang fungsional. Maka dari itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang prinsip kebenaran pada teks pemberitaan virus corona di media <em>online </em>Kompas.com. Juga untuk mengetahui prinsip kebenaran pada praktik wacana dalam pemberitaan virus corona di media <em>online </em>Kompas.com. Terakhir untuk mengetahui praktik sosial budaya dalam pemberitaan virus corona di media <em>online</em> Kompas.com. Metodologi yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough. Hasil dari penelitian ini menunjukan; (1) Kompas <em>Online </em>menampilkan wacana kebenaran yang kurang mendalam serta memposisikan dirinya sebatas penyampai dan penerima informasi. (2) Wacana kebenaran yang ditampilkan tidak merepresentasikan visi dari Kompas <em>Online</em> dengan kurang berimbangnye berita dan kecenderungan pada kecepatan. (3) Faktor situasi pandemi dan kebutuhan informasi mendorong Kompas <em>Online </em>menjadi salah satu faktor dari pemberitaan mengenai virus corona saat ini, di sisi lain budaya komformitas masyarakat Indonesia turut memengaruhi Kompas <em>Online</em> dalam pemberitaannya sehingga wacana yang ditampilkan kepada masyarakat terkesan singkat dan kurang mendalam.</p> 2024-02-12T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Journalism https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSJ/article/view/12344 Analisis Pesan Satire Sosial Politik dalam Pertunjukan Kabaret Bandung "Kemelut Nafash Tirani" 2024-03-19T09:33:55+08:00 Muhamad Febry Maulana Hasan derekfebs@gmail.com Anne Ratnasari anneratnasari10@gmail.com <p><strong>Abstract.</strong> Cabaret is a form of performing arts that has various aspects, the main of which are music, satirical comedy, dance, and drama. This is why researchers choose cabaret performances as the object of research. Research has achievements to understand the meaning of denotations, connotations, and myths in socio-political satirical messages contained in dialogues and scenes of the performance "Kemelut Napash Tirani" so that the meaning of satirical messages in social reality contained in this kabaret bandung show can be known. This research uses qualitative research methods with semiotic analysis from Roland Barthes. Data were collected through observation and documentation. Meanwhile, to test the validity of this data, researchers used data triangulation techniques by cross-comparing the data that was successfully obtained. The results of this study show that the art of kabaret bandung can be a means of social and political criticism through the form of satire on the performance stage so that it cannot be charged by law for those who feel insinuated and so that the satire delivered is more entertaining without reducing the essence of criticism in the satire.</p> <p><strong>Abstrak. </strong>Kabaret merupakan suatu bentuk seni pertunjukan yang memiliki beragam aspek yang utamanya adalah musik, komedi satire, tari, dan drama. Ini lah mengapa peneliti memilih pertunjukan kabaret sebagai objek penelitian. Penelitian memiliki capaian untuk memahami makna denotasi, konotasi, dan mitos pada pesan satire sosial politik yang terdapat dalam dialog dan adegan pertunjukan “Kemelut Nafash Tirani” supaya bisa diketahui pemaknaan pesan satire pada realita sosial yang terdapat pada pertunjukan kabaret bandung ini. Penelitian ini memakai metode penelitian kualitatif dengan analisis semiotika dari Roland Barthes. Data yang dikumpulkan melalui proses observasi dan dokumentasi. Sementara untuk menguji keabsahan data ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi data dengan membandingkan silang data yang berhasil didapatkan. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan kesenian kabaret bandung dapat menjadi sarana kritik sosial dan politik melalui bentuk satire di panggung pertunjukan agar tidak dapat dijerat oleh undang-undang bagi pihak yang merasa tersindir serta supaya satire yang disampaikan lebih menghibur tanpa mengurangi esensi dari kritik dalam satire tersebut.</p> 2024-02-12T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Journalism https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSJ/article/view/12354 Resepsi Khalayak Mengenai Berita Kekerasan Seksual pada Media Online Kompas.com 2024-03-19T09:33:55+08:00 Sarah Siti Saryati sarahsitisariyati20@gmail.com Arba'iyah Satriani satriani251@gmail.com <p><strong>Abstract.</strong> &nbsp;This research is based on patriarchal cultural practices that still persist issue of protecting women and children as a rationale, referring to the principles of gender equality and the existence of feminism as the basis of struggle. In this research, it was found that news about KBGO is still a topic that is widely discussed in online media such as Kompas. The hypothetical position of a reader after reading an article reporting on Online Gender-Based Violence on Kompas.com is relatively positive, namely that the discussion regarding Online Gender-Based Violence in the article is considered to be quite balanced, in favor of women, but it is complained that it is not very educative because it does not show any risks that occur.</p> <p><strong>Abstrak</strong>. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh praktik budaya patriarki yang masih mempertahankan isu perlindungan perempuan dan anak sebagai landasan pemikirannya, mengacu pada prinsip kesetaraan gender dan eksistensi feminisme sebagai landasan perjuangan. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa pemberitaan tentang KBGO masih menjadi topik yang banyak diperbincangkan di media online seperti Kompas. Posisi hipotetis pembaca setelah membaca artikel pemberitaan Kekerasan Berbasis Gender Online di Kompas.com relatif positif, yaitu pembahasan mengenai Kekerasan Berbasis Gender Online dalam artikel tersebut dinilai cukup berimbang, berpihak pada perempuan, namun dikeluhkan kurang mendidik karena tidak menunjukkan adanya risiko yang terjadi.</p> 2024-02-12T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Journalism https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSJ/article/view/12357 Representasi Jurnalisme Investigasi dalam Buku Dokumentasi Musik 2024-03-19T09:33:55+08:00 Ilham Fadhilah ilhamfdhlh@gmail.com Septiawan Santana Kurnia septiawan@unisba.ac.id <p><strong>Abstract.</strong> Book is one of media that used to perpetuate a phenomenon in a form of literature that still relevant and accessible as a reference for the next generation. Book is also defined as a number of written messages that contain many messages and have a meaning for the wider community and designed to provide public knowledge about something and written in materials that not easily get damaged and easy to carry on. The purpose of this study is to find out the representation of investigative journalism on Don’t Read This: Catatan Melodic Punk Bandung dari Masa ke Masa as a documentation of local scene music, also the reason why Don’t Read This: Catatan Melodic Punk Bandung dari Masa ke Masa included as investigative journalism products. This study uses Robert K. Yin’s case study due to the harmony of his ideas in validating the results of this study.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Buku adalah salah satu media untuk mengabadikan suatu fenomena dalam bentuk literatur yang menjadi sarana referensi yang dimuat dalam bentuk fisik serta dapat diakses kembali oleh generasi mendatang. Buku juga diartikan sebagai sejumlah pesan tertulis yang memuat banyak pesan dan memiliki arti bagi masyarakat luas, buku dicanangkan untuk memberi pengetahuan publik tentang sesuatu serta dicatat dalam bahan yang tidak mudah rusak dan mudah dibawa. Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui representasi jurnalisme investigasi dalam buku Don’t Read This: Catatan Melodic Punk Bandung dari Masa ke Masa sebagai pengarsipan fenomena musik di kota Bandung. Posisi buku Don’t Read This: Catatan Melodic Punk Bandung dari Masa ke Masa, serta alasan mengapa buku Don’t Read This: Catatan Melodic Punk Bandung dari Masa ke Masa termasuk dalam produk jurnalisme investigasi. Studi ini menggunakan teori studi kasus Robert K. Yin dikarenakan keselarasan gagasannya dalam mengabsahkan hasil penelitian ini.</p> 2024-02-12T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Bandung Conference Series: Journalism