Tinjauan Fiqih Mawaris terhadap Sistem Pembagian Harta Warisan Adat Sapikulan Sagendongan di Desa Karangdawa Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal

  • Siti Azzahro Hukum Keluarga Islam
  • Fahmi Fatwa Rosyadi Satria Hamdani
  • Ilham Mujahid
Keywords: Harta warisan, hukum adat, fiqih mawaris

Abstract

Abstract. The provisions regarding the distribution of inheritance have been clearly explained in the Qur'an, namely QS. Annisa verse 11 which details the part of the boy and the girl is 2:1. Meanwhile, the division of inheritance using Customary Law is not determined by the amount of the share between men and women, but depends on the customary law system used. The community in Karangdawa Village, Margasari District, Tegal Regency in the distribution of their inheritance uses  the Sagendongan Sapikulan custom, which means that the male and female parts are 2:1. This study aims to find out the review of mawaris fiqh related to  the Sagendongan Sagendongan Sapikulan customary inheritance distribution system which occurred in Karangdawa Village, Margasari District, Tegal Regency. The researcher uses a qualitative method with an empirical normative approach. The type of research data used is Library data whose data is obtained from the field. The data sources in this study come from primary and secondary data. The data collection method used literature studies and interviews conducted with the people of Karangdawa Village, Margasari District, Tegal Regency. The results of this study show that the distribution of inheritance with the sapikulan sagendongan  custom carried out by the people of Karangdawa Village, Margasari District, Tegal Regency is in accordance with the Mawaris Fiqh Rules.

Abstrak. Ketentuan mengenai pembagian harta warisan sudah dijelaskan secara jelas dalam Al-quran yaitu QS. Annisa ayat 11 yang merinci bagian anak laki-laki dan anak perempuan adalah 2:1. Sedangkan pembagian harta warisan menggunakan Hukum Adat tidak ditentukan besaran bagian antara laki-laki dan perempuan, melainkan tergantung dengan sistem hukum adat yang digunakan. Masyarakat di Desa Karangdawa Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal dalam pembagian harta warisannya menggunakan adat sapikulan sagendongan, yang artinya bagian laki-laki dan perempuan adalah 2:1. penelitian ini betujuan untuk mengetahui tinjauan fikih mawaris terkait sistem pembagian waris adat sapikulan sagendongan yang terjadi di Desa Karangdawa Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan normative empiris. Jenis data penelitian yang digunakan yaitu data Pustaka yang data-datanya diperoleh dari lapangan. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari data primer dan sekunder. Metode pengumpulan data menggunakan studi Pustaka dan wawancara yang dilakukan bersama masyarakat Desa Karangdawa Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pembagian harta warisan dengan adat sapikulan sagendongan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Karangdawa Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal sudah sesuai dengan Kaidah Fikih Mawaris.

References

Ali Ash-Shabuni, M. (1995). Pembagian Waris Menurut Islam. Gema Insani Press.

Atmajati, E. (2019). Hukum Waris dalam Islam. Penerbit cempaka putih.

Bakar, R. (2021). Pengantar Metodologi Penelitian. SUKA-Press UIN Sunan Kalijaga.

Departemen Agama RI. (2020). Al-Qur’an Hafazan Metode 7 Kotak. Al Qosbah.

Hakim, M. L. (2020). Fiqih Mawaris I. IAIN Pontianak Press.

Hamdani, F. F. R. S., Pebrianti, S., Dzulhijjah, L., & Maricar, H. M. (2022). Traditional Law vs. Islamic Law; An Analysis of Muslim community Awareness in Inheritanse Issues. Al Ahkam, Vol 32.

Hasanudin. (2020). Fiqh Mawaris (Problematika dan Solusi) (1st ed.). Kencana.

Jauhari, I., & Ali BaharT. Muhammad. (2021). Hukum Waris Islam. Deepublish.

Jauhari, N. (n.d.). Hukum Perkawinan dan Kewarisan Adat. Literasi Nusantara.

Khairuddin. (2020). Fikih Faraidh: Teknik Penyelesaian Kasus Waris. Sahifah.

Ma’shum Zein, M. (2019). Hukum Waris Islam (Dalam Teori dan Aplikasi). Ar-ruzz Media.

Mokhamad Rohma Rozikin. (2015). Ilmu Faraidh cara mudah memahami ilmu waris Islam dengan Teknik L-Tansa. Universitas Brawijaya Press.

Mushthafa Muhammad Imarah. (n.d.). Nadhrah al-Nur. Musththafa al-babi al-halabi wa auladuh.

Nusantara, T. L. (2021). Kompilasi Hukum Islam. PT Literasi Nusantara Abadi Group.

Refsi Inggranawat, & Shindu Irwansyah. (2021). Analisis Hukum Waris Islam terhadap Pasal 177 KHI dan SEMA No. 2 Tahun 1994 tentang Besar Bagian Waris Ayah. Jurnal Riset Hukum Keluarga Islam, 1(2), 63–68. https://doi.org/10.29313/jrhki.v1i2.431

Soetoto, E., Ismail, Z., & Lestari, M. (2021). Buku Ajar Hukum Adat. Madza Media.

Syarif, I., Irwansyah, S., & Mujahid, I. (2020). Analisis Hukum Islam terhadap Harta bersama dalam Kompilasi Hukum Islam. Prosiding Hukum Keluarga Islam, vol 6 no 1.

Syarifuddin, A. (2011). Hukum Kewarisan Islam. Prenada Media Group.

Tria Septi Wulani, & Fahmi Fatwa Rosyadi Satria Hamdani. (2022). Tinjauan Hukum Islam terhadap Praktik Pembagian Harta Warisan Adat Suku Mandar. Jurnal Riset Hukum Keluarga Islam, 1–7. https://doi.org/10.29313/jrhki.vi.610

Wulani, T., & Fahmi, F. (2022). Tinjauan Hukum Islam terhadap Praktik Pembagian Harta Warisan Adat Mandar. Jurnal Riset Hukum Keluarga, 2, 1–7.

Published
2024-08-15