Statement “Childfree” Influencer Gita Savitri terhadap Pandangan Hukum Islam dan Respon Masyarakat

  • Rahul Iklas Prodi Hukum Keluarga Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau, Indonesia.
  • Aldino Frizky Prodi Hukum Keluarga Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau, Indonesia.
  • Rendy Syahputra Prodi Hukum Keluarga Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau, Indonesia.
  • Arya Saputera Prodi Hukum Keluarga Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau, Indonesia.
Keywords: Childfree, Hukum Islam, Pandangan Masyarakat

Abstract

Abstract. Marriage and marriage are important parts and are desired by every human being. Where you will build a household with legal ties in accordance with religion. Families that are said to be harmonious usually consist of mother, father and children. However, the emergence of the childfree phenomenon from content creator Gita Savitri has resulted in various responses from the public emerging. This has pros and cons in Indonesian society. Therefore, this research aims to see how Islam views and society's response regarding childfree. Through qualitative descriptive methods and using data collection techniques from social media observations and comment columns on the Channel Analysis podcast and various supporting sources from books and journals. The conclusion of this research is that childfree is not permitted in Islamic law, it is permitted if there is a reason that endangers life. In society's response, some agree because every individual has the right to make decisions in their life so they need to respect other people's decisions. Apart from that, those who disagree because childfree is considered to be going against fate, fortune and nature to have children and deviates from the proper ideology.

Abstrak. Pernikahan dan berumah tangga merupakan bagian yang penting dan diinginkan oleh setiap manusia. Dimana akan membangun rumah tangga dengan ikatan yang sah sesuai dengan agama. Keluarga yang dikatakan harmonis biasanya terdiri dari ibu, ayah dan anak. Namun, munculnya fenomena childfree dari seorang content creator Gita Savitri yang membuat berbagai respon dari masyarakat bermunculan. Hal tersebut menjadi pro dan kontra di masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pandangan islam dan respon masyarakat mengenai childfree. Melalui metode deskriptif kualitatif dan menggunakan Teknik pengumpulan data dari pengamatan media sosial dan kolom komentar pada podcast Analisa Channel dan berbagai sumber pendukung dari buku dan jurnal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah childfree tidak diperbolehkan di dalam hukum islam, diperbolehkan jika memiliki alasan yang memabahayakan nyawa. Pada respon masyarakat, sebagian setuju karena setiap individu memiliki hak untuk mengambil keputusan pada hidupnya sehingga perlu menghargai keputusan orang lain. Selain itu, yang tidak setuju karena childfree dianggap melawan takdir, rezeki, serta kodrat untuk memiliki anak dan menyimpang dari ideologi yang seharusnya.

References

[1] Ja’far AK. Hukum Perkawinan Islam di Indonesia. 1st ed. Bagus, editor. Arjasa Pratama. Lampung: Percetakan CV Arjasa Pratama; 2021. 1–184 p.
[2] Ramdani R, Kurniawan RR. Fenomena Childfree Di Tengah Masyarakat. Ulumul Qur’an J Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir [Internet]. 2023;10(10). Available from: https://bajangjournal.com/index.php/JOEL/article/view/1225.
[3] Rahman D, Fitria AS, Lutfiyanti DA, Irfan M R I, Fadillah SMP, Parhan M. Childfree dalam Perspektif Islam: Solusi atau Kontroversi? J Wan dan Kel [Internet]. 2023;4(1):1–14. Available from: https://journal.ugm.ac.id/v3/pswk/article/view/7964
[4] Hidayah ZA, Octaviana N, Rokhmah W. Childfree : Mengurangi Populasi Manusia Untuk Kesejahteraan Dalam Pandangan Islam Dan Sosial. Pros Konf Integr Interkoneksi Islam Dan Sains P-Issn [Internet]. 2023;5:174–80. Available from: https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3705
[5] Cornellia V, Sugianto N, Glori N, Theresia M. Fenomena Childfree dalam Perspektif Utilitarianisme dan Eksistensialisme. JPraxis J Filsafat Terap [Internet]. 2022;1(1):1–16. Available from: https://journal.forikami.com/index.php/praxis/article/view/32
[6] Hanandita T. Konstruksi Masyarakat Tentang Hidup Tanpa Anak Setelah Menikah. J Anal Sosiol [Internet]. 2022;11(1):126–36. Available from: https://jurnal.uns.ac.id/jas/article/view/56920
[7] Rizaty MA. DataIndonesia.id. 2023 [cited 2024 Mar 27]. Data Proyeksi Jumlah Kelahiran di Indonesia hingga 2023. Available from: https://dataindonesia.id/varia/detail/data-proyeksi-jumlah-kelahiran-di-indonesia-hingga-2023
[8] Ashfia T, Rismawat A. FENOMENA CHILDFREE SEBAGAI PRINSIP HIDUP WANITA KARIR PERMODALAN NASIONAL MADANI JAKARTA. Usroh J Huk Kel Islam [Internet]. 2023;7(2):1–13. Available from: http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/usroh/article/view/18879
[9] Sapinatunajah P, Ermansyah TH, Nasichah N. Analisis Content Influencer Gitasav Pada Statement “Childfree” Dalam Prespektif Islam. JKOMDIS J Ilmu Komun Dan Media Sos [Internet]. 2022;2(1):180–6. Available from: http://jurnal.minartis.com/index.php/jkomdis/article/view/266
[10] Tarigan D, Nisa C, Ihsani S, Siallagan L, Khadijah, Simanullang R, et al. Analisis Wacana pada Media Sosial Instagram “ Childfree oleh Gitasav .” Ide Bhs [Internet]. 2023;5(2):241–51. Available from: http://jurnal.idebahasa.or.id/index.php/Idebahasa/article/view/120
[11] Nurjannah GFR. Childfree dalam Perspektif Islam (Studi Kasus Konten Kreator youtube Gita Savitri Devi). Mu’ashir J Dakwah dan Komun Islam [Internet]. 2023;1(1):13–28. Available from: https://journal.ipmafa.ac.id/index.php/muashir/article/view/734
[12] Al-Farisi S. Childfree Dalam Perspektif Fiqh al-Aulawiyyat. Maqasid J Stud Huk Islam [Internet]. 2021;10(2):1–9. Available from: https://journal.um-surabaya.ac.id/Maqasid/article/view/16059
[13] Jafar WA, Zulfikri, Sadiqin A, Jayadi U, Suriyani I. The Childfree Phenomenon Based on Islamic Law and Its Respond on Muslim Society. Al-Istinbath J Huk Islam [Internet]. 2023;8(2):389–406. Available from: https://pdfs.semanticscholar.org/46b4/bfb2d6f2b23c2917cc8e548fab49ee815c99.pdf
[14] Batubara U, Siregar R, Siregar N. Liberalisme John Locke Dan Pengaruhnya Dalam Tatanan Kehidupan. J Educ Dev [Internet]. 2021;9(4):486–7. Available from: https://journal.ipts.ac.id/index.php/ED/article/view/3189/2060
[15] https://www.youtube.com/watch?v=rwd5i9XXEKM&t=1s
Published
2024-09-11