Implikasi Pendidikan Dari Hadits Riwayat Bukhari Tentang Adab Bertetangga Terhadap Pendidikan Dalam Keluarga

  • Nurul Wasilah Nasution Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
  • Asep Dudi Suhardini
Keywords: Kata Kunci : HR Bukhari, Adab bertetangga, Pendidikan dalam Keluarga, Keywords: HR Bukhari, Neighboring Adab, Education in the Family

Abstract

Abstract. Neighborhood is a behavior that must be possessed by every human being in order to establish good friendships, live a comfortable, peaceful and also peaceful life by respecting each other, regardless of race, ethnicity, nation or country, helping each other, and so on. In the current era of globalization, many people do not care about neighborly ethics, and this cannot be separated from one of the results of technological developments and sosial networks, which are also increasingly changing values ​​or morals in society, including environmental life.

Based on the hadith narrated by Bukhari about etiquette in neighbors, this study aims to find etiquette in neighbors towards education in the family and the educational implications therein., namely by collecting the opinions of Muhadittsin, then analyzing it with the literature, namely by collecting data that is related to the researcher's discussion.

The results of the study suggest that the essence of Bukhari's hadith regarding neighborly etiquette is: 1 The obligation to treat neighbors as well as possible, as exemplified by the Prophet. 2 Let us honor the guest and speak good words and be hospitable to him. 3 Whatever you are going to say, you should think about it first. 4 The family is a place to instill, internalize, the attitudes and behavior of neighbors in social life.

The educational implication of the hadith narrated by Bukhari about neighborly etiquette towards education in the family is that in the process of realizing respect for neighbors it can be started from education in the family. To carry out educational materials, methods are needed in order to obtain maximum results, some of which are: Exemplary Method, exemplary is the most influential method for children. The habituation method, in psychology, habits that are carried out continuously for at least six months will become a child's character or behavior. Coaching Method, coaching is intensive direction or guidance to the child's soul so that understanding and awareness will grow to behave in accordance with the guidance given. Story method, dialogue method, reward and punishment method, and internalization method.

Abstrak. Adab bertetangga merupakan sesuatu perilaku yang harus dimiliki oleh setiap manusia agar terjalin silaturahmi yang baik, hidup yang nyaman, damai dan juga tentram dengan cara saling menghormati, tidak membedakan ras, suku, bangsa, ataupun negara, saling tolong menolong, dan lain sebagainya. Era globalisasi sekarang ini, banyak orang yang tidak peduli dengan etika bertetangga, dan hal ini tidak lepas dari salah satu hasil dari perkembangan teknologi dan jejaring sosial, yang juga semakin mengubah nilai-nilai, atau moral dalam masyarakat banyak, termasuk kehidupan lingkungan.

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari tentang adab dalam bertetangga, penelitian ini bertujuan untuk mencari adab dalam bertetangga terhadap pendidikan dalam keluarga dan implikasi pendidikan didalamnya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan metode tautsiq, metode tashih, metode takhrij, dan metode syarh tahlili, yaitu dengan cara mengumpulkan pendapat para Muhadittsin, lalu menganalisis dengan kepustakaan yaitu dengan cara mengumpulkan data yang ada keterkaitan dengan pembahasan peneliti.

Hasil penelitian mengemukakan bahwa esensi dari hadits Bukhari tentang adab bertetangga adalah: Iman berhubungan dengan perilaku sosial karena iman memiliki dimensi hablu minAllah dan hablu minannas. Kedua Tetangga memiliki status dan kedudukan yang penting dalam kehidupan sosial. Ketiga, Seorang muslim perlu mengembangkan sikap dan perilaku bertetangga dan beradab terhadap lingkungan sosial terdekat. Keempat, Keluarga menjadi tempat untuk menanamkan, meninternalisasikan, sikap dan perilaku bertetangga dalam kehidupan sosial.

Implikasi pendidikan dari hadist riwayat bukhari tentang adab bertetangga terhadap pendidikan dalam keluarga ialah, dalam proses mewujudkan memuliakan tetangga dapat di mulai dari pendidikan dalam keluarga. Untuk melaksanakan materi pendidikan diperlukan metode agar memperoleh hasil maksimal beberapa diantaranya adalah: Metode Keteladanan, keteladanan merupakan metode yang paling berpengaruh bagi anak. Metode Pembiasaan, dalam ilmu psikologi kebiasaan yang dilakukan secara terus-menerus minimal enam bulan akan menjadi karakter atau perilaku anak. Metode Pembinaan, pembinaan adalah arahan atau bimbingan yang intensif terhadap jiwa anak sehingga akan tumbuh pemahaman serta kesadaran untuk berperilaku sesuai dengan bimbingan yang diberikan. Metode kisah, metode dialog, metode ganjaran dan hukuman, serta metode internalisai.

 

References

[1] Abdullah, Y. (2017). Studi Akhlak Dalam Perspektif al-Qur’an,. Jakarta: Amzah.
[2] Al-Attas, & Bagis, H. (2013). Konsep Pendidikan Dalam Islam. Bandung: Mizan.
[3] Depdiknas. (2017). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
[4] Depdikbud. (2013). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
[5] Helmawati. (2015). Pendidikan Keluarga, Teori dan Praktek. Bandung: Mizan.
[6] Yaqub, H. (2013). Etika Islam. Bandung: CV Diponegoro.
Published
2023-08-07