Implmentasi Pendidikan Karakter Baku (Baik Dan Kuat) Melalui Program SSG (Santri Siap Guna) di Pondok Pesantren Daarut Tauhiid Bandung
Abstract
Abstract. Daarut Tauhiid Islamic Boarding School is one of the institutions that handle, especially character building, one of the leading programs in fostering this character is the education and basic training of ready-to-use students in applying BAKU (baik dan kuat) character. This research aims to: 1) know the background of the implementation policy of BAKU (baik dan kuat) character education through the SSG program. 2) BAKU character education for Santri Siap Guna participants. 3) support and inhibite factors for the implementation of BAKU (good and strong) character education through the SSG program. Researcher used descriptive methods to obtain a clear picture of "the manager's efforts in instilling BAKU character for participants in the basic education and training program for ready-to-use santri at Daarut Tauhiid. From the results of the study, researcher could obtain the information and also data from the training held by conducting field research, analyzing it, then clarifying it through techniques such as interviews, observations, and also field studies. The findings of the research are as follows: 1) the background of the BAKU (baik dan kuat) character education implementation policy stems from concerns about the condition of the Indonesian nation which has so many problems. Whereas this nation has many unproductive and less useful youth resources in a global situation that demands to be able to compete with other countries quickly, 2) the implementation of baku character carried out by the trainees is that the participants apply honesty, sincerity, tawadhu, discipline, courage, and resilience, 3) Inconsistent and the lack of enthusiasm of students in carrying out all activities are inhibiting factors in the implementation of BAKU (baik dan kuat) character education.
Abstrak. Pesantren Daarut Tauhiid merupakan salah satu lembaga yang menangani, khususnya dalam pembentukan karakter, salah satu program unggulan dalam menumbuhkan karakter ini adalah pendidikan dan pelatihan dasar santri siap guna dalam menerapkan karakter baku (baik dan kuat). Penelitian ini bertujuan: 1) Mengetahui latar belakang kebijakan implementasi pendidikan karakter BAKU (baik dan kuat) melalui program SSG. 2) pedidikan karakter BAKU bagi peserta Santri Siap Guna. 3) faktor pendukung dan penghambat implementasi pendidikan karakter BAKU (baik dan kuat) melalui program SSG. Peneliti menggunakan metode deskriptif sebagai upaya yang dilakukan peneliti untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang “usaha pengelola dalam penanaman karakter BAKU bagi peserta program pendidikan dan pelatihan dasar santri siap guna di Daarut Tauhiid. Sehingga dari hasil penelitian tersebut peneliti dapat memperoleh informasi dan juga data dari pelatihan yang diadakan dengan melakukan penelitian lapangan, menganalisisnya, kemudian mengklarifikasi melalui teknik seperti wawancara, observasi dan juga studi lapangan. Hasil temuan dari penelitian sebagai berikut: 1) latar belakang kebijakan implementasi pendidikan karakter BAKU (baik dan kuat) Berawal dari keprihatinan akan kondisi bangsa Indonesia yang begitu banyak masalah. Padahal bangsa ini memiliki banyak sumber daya pemuda yang tidak produktif dan kurang manfaat dalam situasi global yang menuntut untuk bisa bersaing dengan negara lain secara cepat . 2) Implementasi karakter baku yang dilakukan oleh peserta pelatihan adalah peserta mengaplikasikan sikap jujur, ikhlas, tawadhu, disiplin, berani dan tangguh, 3) Tidak komitemen dan kurang semangatnya peserta didik dalam melaksanakan semua kegiatan merupakan faktor penghambat dalam pelaksanaan pendidikan karakter BAKU (Baik dan Kuat).
References
[2] B. Alhamuddin, Alhamuddin, Bukhori, “The Effect of Multiple Intelligence-Based Instruction on Critical Thinking of Full Day Islamic Elementary Schools Students,” vol. 21, no. 1, pp. 31–40, 2016.
[3] A. Alhamuddin, “Merawat Jiwa Menjaga Tradisi : Dzikir Dan Amal Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah Dalam Rehabilitasi Korban NAPZA Sebagai Terapis Ala Islam Nusantara,” S o s i a l B u d a y a : M e d i a K o m u n i k a s i I l m u - I l m u S o s i a l d a n B u d a y a , vol. 12, no. 1, pp. 1–11, Jan. 2015, Accessed: Jul. 18, 2022. [Online]. Available: http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/SosialBudaya/article/view/1927/1337
[4] B. Manullang, “Grand Desain Pendidikan Karakter Generasi Emas 2045,” Jurnal Pendidikan Karakter, vol. III, 2013.
[5] A. Alhamuddin, Politik Kebijakan Pengembangan Kurikulum di Indonesia Sejak Zaman Kemerdekan Hingga Reformasi (1947-2013). Jakarta: Prenada Kencana, 2019.
[6] Y. Khan, Pendidikan Karakter Berbasis Potensi Diri. Yogyakarta: Pelangi Publishing, 2010.
[7] S. A. K. Sukadari, Suyata, “Penelitian Etnografi Tentang Budaya Sekolah Dalam Pendidikan Karakter Di Sekolah Dasar,” Pembangunan pendidikan: Fondasi dan Aplikasi, vol. 3, pp. 58–68, 2015.
[8] A. Alhamuddin, “Studi Perbandingan Kurikulum Pendidikan Dasar Negara Federasi Rusia dan Indonesia,” vol. 3, no. 2, pp. 2406–775, 2017.
[9] A. Alhamuddin, “Desain Pembelajaran Untuk Mengembangkan Kecerdasan Majemuk Siswa Sekolah Dasar,” vol. 2, no. 2, pp. 180–201, 2016.
[10] A. Gymnastiar, Membangun Karakter BAKU (Baik & Kuat). Bandung: SMS Tauhiid, 2013.
[11] A. Alhamuddin and R. S. Y. Zebua, “Perceptions of Indonesian Students on the Role of Teachers in Offline and Online Learning During the Covid-19 Pandemic Period,” Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran, vol. 7, no. 4, p. 834, Dec. 2021, doi: 10.33394/jk.v7i4.3881.
[12] A. Alhamuddin, “Abd Shamad al-Palimbani’s Islamic education concept: Analysis of Kitab Hidayah al-Sālikin fi Suluk Māsālāk lil Muttāqin,” Qudus International Journal of Islamic Studies, vol. 6, no. 1, pp. 89–102, 2018, doi: 10.21043/qijis.v6i1.3717.
[13] A. Alhamuddin, “4-Kurikulum Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Mutu Dan Relevansi,” vol. 3, no. April, pp. 1–15, 2016.
[14] M. Alifuddin, A. Alhamuddin, and N. Nurjannah, “School of Anak Laut (Sea Children): Educational Philanthropy Movement in Bajo Community of Three-Coral World Center,” Jurnal Iqra’ : Kajian Ilmu Pendidikan, vol. 6, no. 1, pp. 164–179, Jun. 2021, doi: 10.25217/ji.v6i1.1057.
[15] A. Alhamuddin, E. Surbiantoro, and R. Dwi Erlangga, “Character Education in Islamic Perspective,” 2022.
[16] Alhamuddin Alhamuddin, Abdul Rohman, and Ahmad Fanani, “Developing a Project-Based Learning Model for Slow Learners in Higher Education,” Jurnal Pendidikan Islam Indonesia, vol. 6, no. 2, pp. 86–96, Apr. 2022, doi: 10.35316/jpii.v6i2.404.
[17] B. Dabbagh, N., & Bannan-Ritland, Online learning: Concepts, strategies, and application. Upper Saddle River, NJ: Pearson/Merrill/Prentice Hall., 2005.
[18] A. Hartini, D. Widyaningtyas, and M. I. Mashluhah, “LEARNING STRATEGIES FOR SLOW LEARNERS USING THE PROJECT BASED LEARNING MODEL IN PRIMARY SCHOOL,” Jurnal Pendidikan Inklusi, vol. 1, 2017.
[19] M. Ally, Theory and practice of online learning Second Edition. AU Press, 2004. doi: 10.1007/978-1-4020-8299-3_8.
[20] A. Alhamuddin, D. N. Inten, R. Adwiyah, A. Murniati, and A. Fanani, “Academic Fraud during the Covid-19 Pandemic for High School Students,” Indonesian Journal of Islamic Education Studies (IJIES), vol. 5, no. 2, pp. 233–251, Jan. 2023, doi: 10.33367/ijies.v5i2.3062.
[21] A. Alhamuddin, Andi Murniati, Eko Surbiyantoro, and Dewi Mulyani, “Developing Core Competencies for Islamic Higher Education in Indonesia in the Era of Industrial Revolution 4.0,” Jurnal Pendidikan Islam Indonesia, vol. 5, no. 2, pp. 136–152, Mar. 2021, doi: 10.35316/jpii.v5i2.279.
[22] A. Alhamuddin, F. F. R. S. Hamdani, D. Tandika, and R. Adwiyah, “Developing Al-Quran Instruction Model Through 3a (Ajari Aku Al-Quran or Please Teach Me Al-Quran) To Improve Students’ Ability in Reading Al-Quran At Bandung Islamic University,” International Journal of Education, vol. 10, no. 2, pp. 95–100, 2018, doi: 10.17509/ije.v10i2.8536.
[23] Alhamuddin and F. F. R. S. Hamdani, “Hidden Curriculum: Polarisasi Pesantren dalam Upaya Membentuk Kesalehan Individu Dan Sosial (Case Study Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo),” AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman, vol. 5, no. 1, pp. 50–65, 2018, [Online]. Available: http://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/murabbi/article/view/3351
[24] Alhamuddin, A. Fanani, I. Yasin, and A. Murniati, “Politics of Education in Curriculum Development Policy in Indonesia from 1947 to 2013: A Documentary Research,” Jurnal Pendidikan Islam, vol. 9, no. 1, pp. 29–56, Jun. 2020, doi: 10.14421/jpi.2020.91.29-56.
[25] J. L. Moore, C. Dickson-Deane, and K. Galyen, “E-Learning, online learning, and distance learning environments: Are they the same?,” Internet and Higher Education, vol. 14, no. 2, pp. 129–135, 2011, doi: 10.1016/j.iheduc.2010.10.001.
[26] M. K. Khribi, “Toward Accessible Online Learning for Visually Impaired and Blind Students,” vol. 6, 2021, Accessed: Jul. 19, 2023. [Online]. Available: https://nafath.mada.org.qa/nafath-article/toward-accessible-online-learning-for-visually-impaired-and-blind-students/
[27] M. Á. Murga-Menoyo, “Learning for a sustainable economy: Teaching of green competencies in the university,” Sustainability (Switzerland), vol. 6, no. 5, pp. 2974–2992, 2014, doi: 10.3390/su6052974.