Korelasi Fanatisme terhadap Korean Pop dengan Kematangan Beragama pada Remaja Kota Cimahi
Abstract
Abstrak. Penggemar K-Pop selalu dicirikan sebagai suatu kefanatikan yang potensial. Seorang yang matang secara agama akan mampu mengontrol emosi dengan baik, berperilaku yang baik, juga dapat menetukan tokoh yang seperti apa yang harus dijadikan sebagai panutan atau role model. Maka dari itu orang yang matang secara agama tidak mungkin fanatik terhadap Korean Pop dan akan menjadikan K-Pop hanya sebagai tontonan bukan menjadi tuntunan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empirik apakah ada hubungan antara fanatik terhadap Korean Pop dengan Kematangan Beragama. Penelitian ini merupakan peneltian kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah remaja di Kelurahan Cimahi Selatan. Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel random sesuai dengan wilyah dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 100 orang. Teknik penggambilan data dalam penelitian ini menggunakan kuisioner tertutup. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji korelasi Pearson R. Berdasarkan Hasil penelitian ini terdapat hubungan negatif antara fanatisme terhadap K-Pop dengan kematangan beragama pada remaja Cimahi Selatan dengan nilai korelasi Artinya, semakin rendah Fanatisme terhadap K-Pop semakin tinggi tingkat kematangan beragama pada remaja.
Abstract. K-Pop fans have always been characterized as a potential bigotry. A religiously mature person will be able to control emotions well, behave well, can also determine what kind of figure should be used as a role model. Therefore, religiously mature people are unlikely to be fanatical about Korean Pop and will make K-Pop only a spectacle rather than a guide. This study aims to empirically test whether there is a relationship between fanaticism towards Korean Pop and Religious Maturity. This research is a quantitative research. The method used in this research is descriptive method with quantitative approach. The population of this study were teenagers in South Cimahi City. The sampling technique in this study used random sampling techniques with a total research sample of 100 people. Data collection techniques in this study using closed questionnaires. The data collected were analyzed using the Pearson R correlation test. Based on the results of this study, there is a negative relationship between fanaticism towards K-Pop and religious maturity in adolescents in South Cimahi City with a correlation value. This means that the lower the fanaticism towards K-Pop, the higher the level of religious maturity in adolescents.
References
A. A. Pramesti, “Kompasiana,” 10 Maret 2019. [Online]. Available: http://www.kompasiana.com.
Erhamwilda, Psikologi Belajar Islami, Yogyakarta: Psikosain, 2018.
J. Malbity, L. Day, L. E. McCutcheon, R. Gillet, J. Houran dan D. D. Ashe, “Personality and Coping: A Context for Examining Celebrity Worship and Mental Health,” British Journal of Psychology volume. 95, issue 4, 2004.
J. Storey, Pengantar Komprehensif Teori dan Metode Cultural Studies dan Kajian Budaya Pop, Yogyakarta: Jalasutra, 2010.
Eliani, Jenni, S. Yuniardi dan A. N. Masturah, “Fanatisme dan Perilaku Agresif Verbal di Media Sosial pada Penggemar Idola K-Pop,” Jurnal Psikohumaniora: Jurnal Penelitian Psikologi Vol.3, No.1, 2018.
Chung, Beverland dan Farrelly, 2008.
A. R. Rinata dan S. I. Dewi, “Fanatisme Penggemar K-Pop dalam Bermedia Sosial di Instagram,” Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 8, No. 2, pp. 13 - 23, 2019.
A. Yulika dan K. C. Setiawan, “Kematangan Beragama dengan Perilaku Pacaran pada Santri MA di Pondok Pesantren Modern Prabumulih,” Jurnal Psikologi Islami vol.3 No.1, 2017.
Jalaluddin, Psikologi Agama, Jakarta: PT RajaGrafindo, 2004.
R. Ismail, “Konsep Toleransi dalam Psikologi Agama,” Tinjauan Kematangan Beragama, 2012.
F. Nashori, “Meningkatkan kematangan Beragama,” 17 Desember 2021. [Online]. Available: https://www.fpscs.uii.ac.id.
Kementrian Agama RI, 2019. [Online].
N. Maulana, 2019.
M. Fitriana, “Hubungan Kontrol Diri Dengan Pemujaan Terhadap Idola Pada Remaja Penggemar k-Pop,” Psikoborneo, Vol 7, No 3, 2019.
Z. Darajat, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 2005.