Implikasi Pendidikan dari Qs. At-Taubah Ayat 122 terhadap Konsep Kampus Mengajar

  • Sofy safarina saidah Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam Bandung
  • Eko Surbiantoro Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam Bandung
  • Khambali Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam Bandung
Keywords: Umat Mukminin, Pendidikan dalam Qs. At-Taubah : 122, Kampus Mengajar

Abstract

Abstract. Indonesia is predominantly Muslim, but many people are indifferent to education. This kind of thinking is certainly not in line with the Islamic perspective on education. In this case, the Ministry of Education and Culture always tries to overcome the low quality of education in Indonesia. One of them is through the new campus teaching program. The teaching and learning process that occurred in the Teaching Campus program activities had occurred at the time of the Prophet Muhammad, at that time the believers were in a state of war, but the believers were not allowed to all participate in the war there had to be some people who studied with the Prophet then taught it again, . This is contained in QS. At-Taubah: 122. So between the government program that has only been running since 2020 and the story contained in QS. At-Taubah: 122 there is a connection. The formulation of the problem which is the aim of the research is 1). What is the opinion of the mufassir about QS. At-Taubah: 122. 2) What is the essence contained in QS. At-Taubah: 122 3). What are the opinions of experts about the concept of teaching campuses 4). What are the educational implications of QS. At-Taubah: 122 on the concept of teaching campuses. The method used in this study is a descriptive approach. The meaning of descriptive is a method that functions to describe or provide an overview of an object under study through data or samples that have been collected as they are without conducting analysis to make conclusions that apply to the public (Sugiyono, 2013) and the technique used in this research is the literature study technique (book survey) to collect data, classify, analyze, and interpret. The results of the summary of the opinions of the mufassirs are 1) A believer is not obligated to go to the battlefield for all jihad, if the Prophet Muhammad did not go to the battlefield. 2) A believer who studies knowledge has priority in Islam. 3) A believer who has knowledge must have the readiness to teach the knowledge he has 4) A believer who has knowledge then this knowledge serves as a warning and protector for its owner. The implications contained from Qs. At-Taubah: 122 is 1. Science can give a warning as a protection against ignorance and foolishness. 2. Emphasis on equal distribution of education for the believers and society in Indonesia. 3. Science can give a warning as a protector of ignorance and stupidity.

 

Abstrak. Negara Indonesia mayoritas penduduknya beragama Islam, akan tetapi banyak masyarakat yang acuh pada pendidikan. pemikiran yang seperti ini tentu tidak sejalan dengan sudut pandang agama Islam terhadap pendidikan, Dalam hal ini kementrian Pendidikan dan Kebudayaan selalu berupaya untuk mengatasi rendahnya kualitas pendidikan yang ada di Indonesia. Salah satunya melalui program baru kampus mengajar. Proses belajar mengajar yang terjadi dalam kegiatan program Kampus Mengajar pernah terjadi pada zaman Rasulullah saw, pada saat itu kaum mukminin sedang dalam kondisi peperangan, akan tetapi kaum mukminin tidak diperbolehkan untuk seluruhnya ikut berperang harus ada sebagian orang yang menuntut ilmu kepada Rasulullah lalu mengajarkannya kembali,. Hal ini terdapat dalam QS. At-Taubah : 122. Maka antara program pemerintah yang baru berjalan sejak tahun 2020 dengan kisah yang terdapat dalam QS. At-Taubah : 122 terdapat suatu keterkaitan. Adapun rumusan masalah sekaligus yang menjadi tujuan dari penelitian adalah 1).Bagaimanakah pendapat mufassir tentang QS. At-Taubah : 122. 2)Apa esensi yang terkandung dalam QS. At-Taubah : 122 3).Bagaimanakah pendapat para ahli tentang konsep kampus mengajar 4).Bagaimana implikasi pendidikan dari QS. At-Taubah : 122 terhadap konsep kampus mengajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif Adapun pengertian dari deskriptif yaitu suatu metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran suatu objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah dikumpulkan sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum(Sugiyono,2013) dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik Study literatur (book Survey) untuk mengumpulkan data, mengklasifikasikan, menganalisa, dan menginterpretasi. Hasil rangkuman dari pendapat para mufassir yakni 1)Seorang mukmin tidak diwajibkan untuk semua berjihad ke medan perang, jika Nabi Muhammad Saw tidak ikut ke medan perang. 2)Seorang mukmin yang menuntut ilmu mempunyai keutamaan dalam Agama Islam. 3)Seorang mukmin yang memiliki ilmu pengetahuan harus mempunyai kesiapan untuk mengajarkan ilmu yang dimilikinya4)Seorang mukmin yang memiliki ilmu pengetahuan maka ilmu pengetahuan tersebut berfungsi sebagai peringatan dan pelindung bagi pemiliknya. Implikasi yang terkandung dari Qs. At-Taubah : 122 adalah 1. Ilmu pengetahuan dapat memberi peringatan sebagai pelindung diri dari ketidaktahuan dan kebodohan. 2. Ditekankannya pemerataan pendidikan untuk kaum mukminin dan masyarakat di Indonesia. 3. Ilmu pengetahuan dapat memberi peringatan sebagai pelindung diri dari ketidaktahuan dan kebodohan.

Published
2023-01-30