Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak dalam Kitab Al-Muwatha Imam Malik
Abstract
Abstract. One of the problems in the world of education today is the emergence of the phenomenon of moral decline that occurs in the younger generation. Therefore, it is important to know how moral education should be instilled in children from an early age in everyday life. This study aims to determine the moral values contained in the book of Al-Muwatha by Imam Malik. This research approach uses a qualitative approach by using library research and the data analysis technique used is content analysis. The results of this study show several conclusions, namely: (1) This hadith contains an order to do useful things and leave what is not useful, and to have a sense of shame in himself when doing something that is not in accordance with Islamic law. (2) The essence of the hadith discussed contains an order to do useful things and leave what is not useful, and have a sense of shame in himself. In this case, it includes all actions and words. (3) According to education experts, the purpose of moral education is to instill noble habits and behaviors to form a person with morals based on the Qur'an and hadith, to achieve salvation in the world and the hereafter. (4) The values of moral education in the book of Al-Muwatha are: First, a Muslim should always occupy himself with useful things. Second, a Muslim should minimize speech except for useful things. Third, a Muslim should make shyness an adornment of himself.
Abstrak. Salah satu permasalahan dalam dunia pendidikan saat ini ialah munculnya fenomena kemerosotan moral yang terjadi pada generasi muda. Maka dari itu, penting kiranya untuk mengetahui bagaimana pendidikan akhlak yang harus ditanamkan kepada anak sejak dini dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai akhlak yang terkandung dalam kitab Al-Muwatha karya Imam Malik. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan library research dan teknik analisis data yang digunakan adalah content analysis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan beberapa simpulan, yaitu: (1) Hadits ini berisi tentang perintah untuk mengerjakan hal-hal yang bermanfaat dan meninggalkan apa yang tidak bermanfaat, serta memiliki rasa malu dalam dirinya bila melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan syariat Islam. (2) Esensi hadits yang dibahas berisi tentang perintah untuk mengerjakan hal-hal yang bermanfaat dan meninggalkan yang tidak bermanfaat, serta memiliki rasa malu dalam dirinya. Dalam hal ini mencakup segala perbuatan maupun perkataan. (3) Menurut para pakar pendidikan bahwa tujuan dari pendidikan akhlak adalah untuk menanamkan kebiasaan dan perilaku mulia untuk membentuk pribadi yang ber-akhlakul karimah berlandaskan kepada Al-Qur’an dan hadits, untuk mencapai keselamatan dunia dan akhirat. (4) Nilai-nilai pendidikan akhlak dalam kitab Al-Muwatha yaitu: pertama, hendaknya seorang muslim selalu menyibukkan diri untuk hal-hal yang bermanfaat. Kedua, hendaknya seorang muslim menyedikitkan bicara kecuali hal-hal yang bermanfaat. Ketiga, hendaknya seorang muslim menjadikan rasa malu sebagai perhiasan dirinya.
References
[2] Kurniawan, A. R., Alfindo, & Maulia, S. T. (2023). Lunturnya Moral Milenial Akibat Dampak Negatif Sosial Media. Civilia : Jurnal Kajian Hukum Dan Pendidikan Kewarganegaraan, 3(1).
[3] Lestari, L. (2021). Pembentukan Akhlakul Karimah dalam buku Pendidikan Karakter Islam karya Dr. Marzuki, M. Ag. Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru.
[4] Darma, Y. (2020). Konsep Pendidikan Akhlak Menurut Ibn Khaldun. Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh.
[5] Hidayat, N. (2017). Konsep Pendidikan Akhlak Bagi Peserta Didik Menurut Pemikiran Prof. Dr. Hamka. Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
[6] Nada, D. U., & Rif’ah, L. (2022). Malu Dalam Al-Qur’an. JADID: Journal of Quranic Studies and Islamic Communication, 2(1). https://wahdah.or.id/jangan-hilang-rasa-malu-tadabb
[7] Purwanto, S. (2018). Memaknai Hadits Qul Khairan Auliyashmut Dalam Konteks Pendidikan Islam Di Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Komunikasi Dan Pendidikan Islam, 8(1), 93–122. https://doi.org/10.36668/jal.v8i1.100
[8] Salsabila, K., & Firdaus, A. H. (2018). Pendidikan Akhlak Menurut Syekh Kholil Bangkalan. Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 6(1), 39. https://doi.org/10.36667/jppi.v6i1.153
[9] Samal, F. (2016). Studi Komparasi Konsep Pendidikan Akhlak Menurut Ki Hadjar Dewantara dan Hamka Serta Implikasinya Terhadap Pendidikan Islam. Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
[10] Suryani, I., Ma’tsum, H., Suharti, S., Lestari, D., & Siregar, A. (2021). Karakteristik Akhlak Islam dan Metode Pembinaan Akhlak dalam Pemikiran Al-Ghazali. Islam & Contemporary Issues, 1(1), 31–38. https://doi.org/10.57251/ici.v1i1.3