Implementasi Program Jumat Mengaji dalam Mengembangkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa di SDN 2 Suntenjaya Lembang

  • Dhisty Rengganis Aprilia Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam Bandung
  • Ikin Asikin Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam Bandung
  • Huriah Rachmah Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam Bandung
Keywords: Program Jumat Mengaji, Kemampuan, Membaca Al-Qur’an

Abstract

Abstract. This research is motivated by the lack of attention to reading the Qur’an, especially for young people who are starting to lose connection with religion and spirituality, including the Qur’an. Research data shows that 65% of Muslims in Indonesia are still illiterate in Qur’an. This research aims to answer several questions, such as the process of implementing the Friday recite program, the ability to read the Qur'an of students at Public Elementary School 2 Suntenjaya, and supporting and inhibiting factors in implementing the Friday recite program. This type of research is descriptive qualitative. Data collection techniques use observation, interviews and documentation. Based on the results obtained from the implementation of the Friday recite program in developing students Qur'an reading skills, as follows: 1) The implementation of the Friday recite program is carried out every Friday during the first lesson from 07.15-08.00, before the Qur’an recitation activity, students perform prayer dhuha, then reading the Qur’an together, translate verses, and repeat short letters. 2) The level of students ability to read the Qur’an which is grouped into advanced, skilled and basic levels. 3) Supporting factors for the Friday recite program activities are adequate infrastructure, sufficient time for learning, student motivation and interest that develops during the Friday recite program, a school environment that supports the program and parental support with the Friday recite program. . Factors inhibiting the implementation of the Friday Koran program are the lack of school facilities and infrastructure such as ablution facilities and program implementation areas, a lack of teaching staff in the field of religion, and a lack of guidebooks

Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya perhatian terhadap membaca Al-Qur’an, khususnya bagi anak muda yang mulai kehilangan keterkaitan dengan agama dan spiritualitas, termasuk Al-Qur'an. Data riset menunjukkan bahwa 65% umat Islam di Indonesia masih buta aksara Al-Qur’an. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab beberapa pertanyaan seperti, proses pelaksanaan program jumat mengaji, kemampuan membaca Al-Qur’an siswa di SDN 2 Suntenjaya, dan faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pekasanaan program jumat mengaji. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan penelitian ini terdiri dari Guru PAI, Kepala Sekolah, dan Siswa. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari implementasi program jumat mengaji dalam mengembangkan kemampuan membaca Al-Qur’an siswa, sebagai berikut: 1) Pelaksnaan program jumat mengaji dilaksanakan setiap hari jumat pada jam pelajaran pelajaran pertama dari pukul 07.15-08.00, sebelum kegiatan mengaji siswa melaksanakan shalat dhuha, kemudia membaca Al-Qur’an bersama-sama, menerjemahkan ayat, dan melakukan pengulangan pada surat-surat pendek. 2) Tingkatan kemampuan membaca Al-Qur’an siswa yang dikelompokkan menjadi tingkat mahir, terampil dan dasar. 3) Faktor pendukung kegiatan program jumat mengaji berupa sarana prasarana yang cukup, waktu pelaksanaan pembelajaran yang cukup, motivasi dan minat siswa yang berkembang selama program jumat mengaji dilaksanakan, lingkungan sekolah yang mendukung adanya program dan dukungan orang tua dengan adanya program jumat mengaji. Faktor penghambat pelaksanaan program jumat mengaji adalah kurangnya sarana dan prasarana sekolah seperti fasilitas tempat wudhu dan tempat pelaksanaan program, kurangnya tenaga pendidik di bidang agama, dan kurangnya buku pedoman.

References

Amedz M. Buta Huruf Al-Qur’an di Indonesia. 2017;

Masruroh N. Media Sosial Dalam Lanskap Masyarakat Industri Dan Kaitannya Dengan Budaya Populer. Publiciana [Internet]. 2022;15(1):28–37. Available from: https://doi.org/10.36563/p

Alawiyah D, Mulkiyan M, Muh.erwin. Problematika Dan Pendampingan Anak Yang Mengalami Gangguan Gadget. J Mimb Media Intelekt Muslim dan Bimbing Rohani. 2022;8(1):36–53.

Supriyatna I. 65 Persen masyarakat Indonesia tidak bisa membaca Al-Qur’an. 2022.

Oktapiani M. Tingkat Kecerdasan Spiritual Dan Kemampuan Menghafal Al-Qur’an. Tahdzib Al-Akhlaq J Pendidik Islam. 2020;3(1):95–108.

Wenny LS. Literasi Informasi berdasarkan Surah Al -Alaq. J Kaji Kepustakawanan [Internet]. 2021;3(1):10. Available from: https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/maktabatuna/article/view/3166

Maulidi AR. Perintah dan Keutamaan Membaca dalam Al-Qur’an. 2022;

Hanafi Y, Ikhsan MA, Saefi M, Diyana TN, Arifianto ML. Pendidikan Agama Islam Dimasa Pandemi COVID-19: Tantangan dan respon [Internet]. Vol. 2, Banjarbaru: Grafika Wangi Kalimantan. 2017. 1–111 p. Available from: https://www.academia.edu/download/56062916/SUMBER_-_SUMBER_HUKUM_DALAM_ISLAM.pdf

Suryana D. Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan Praktik Pembelajaran. 2021;

Azhar NN, Elisa T, Mulyawan S. Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Menulis Al- Qur ’ an Pada Anak Usia Dini di Masa Pandemi. Proceedings. 2021;14(November):79.

Amrindono A. Metode Pembelajaran Al-Qur’an Bagi Anak Usia Dini. Smart Kids J Pendidik Islam Anak Usia Dini. 2022;4(1):8–16.

Nur Latifah. Pembelajaran Al Qur’an Pada Program Tahfidz Balita dan Anak Usia Dini. J Instr Dev Res. 2021;1(1):41–7.

Arlina, Priantono D, Nasution IE, Munawwarah R, Lubis YH. Analisis Kemampuan Membaca dan Menulis Al-Qur’an Siswa Kelas V-E di Sekolah MIN 12 Medan Tembung. Al-Ubudiyah J Pendidik dan Stud Islam. 2022;3(2):57–66.

Farrizqi MN, Zulkarnain N, Balqis P, Rasyid A, Aulia M, Amanda ND, et al. Efektivitas Program Pengajian Antara Maghrib Isya dalam Meningkatkan Kualitas Iman dan Takwa Masyarakat Di Desa Setiris. 2023;7:28109–16.

Published
2024-08-16