Nilai–Nilai Pendidikan Keluarga dalam Film Buya Hamka Vol 1 dan Relevansinya dengan Pendidikan Islam

  • Mohammad Hamdi Rozaki Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam Bandung
  • Asep Dudi Suhardini Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam Bandung
  • Heru Pratikno Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam Bandung
Keywords: Pendidikan Keluarga, Film Buya Hamka, Pendidikan Islam

Abstract

Abstract. This research is motivated by many families in the world have various ways to approach the relationship between parents and children, one of which is by watching movies as education through stories and visuals that are attractive to the public and the general public. The results of this study show the value of morals to Allah in the form of worshiping only Allah and husznudzan to Allah, morals to oneself in the form of patience, gratitude, and trustworthiness. Morals to the family in the form of filial piety to both parents and being kind to relatives. There is also the value of worship education, namely verbal worship in the form of prayer, tadarus Al-quran, and inviting prayer in congregation. Invisible worship is sincere and patient. Worship that is done by restraining oneself in the form of holding back anger and keeping one's eyes. As well as worship that eliminates rights in the form of forgiving wrongdoers and other good behavior.

Abstrak. Penelitian ini di latarbelakangi oleh banyak keluarga yang ada di dunia memiliki berbagai cara untuk melakukan pendekatan hubungan antara orang tua dan anak, salah satunya dengan menonton film sebagai edukasi melalui cerita dan visual yang menarik bagi publik maupun khalayak umum. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai akhlak kepada Allah berupa menyembah hanya kepada Allah dan husznudzan kepada Allah, akhlak kepada diri sendiri berupa sabar,syukur,dan dapat dipercaya. Akhlak kepada keluarga berupa berbakti kepada kedua orang tua dan bersikap baik kepada sanak saudara. Adapula nilai pendidikan ibadah yaitu ibadah secara lisan berupa shalat, tadarus Al-qur’an,dan mengajak shalat berjama’ah. Ibadah tidak terlihat yaitu ikhlas dan sabar. Ibadah yang dilakukan dengan menahan diri berupa menahan amarah dan menjaga pandangan. Serta ibadah yang menghapuskan hak berupa memafkan orang yang bersalah dan perilaku baik lainnya.

References

. Maulana, A.,& Nugroho C. Nasionalisme dalam Narasi Cerita Film ( Analisis Narasi Tzevetan Todorov Pada Film Habibie dan Ainun). JurnalProTVF. 2018;2 No1:37.

. Prasetya AB. Analisis Semiotika Film dan Komunikasi. Intrans Publising. 2019;

. Marzuki. Prinsip Dasar Akhlak Mulia Pengantar Studi Konsep-Konsep Dasar Etika dalam Islam. Yogyakarta: Debut Wahana Press dan FISE UNY; 2009.

. Kemenag. Qur’an Kemenag.

. Sutarman. Pendidikan Kecerdasan Holistik Untuk Mencapai Puncak Sukses. Yogyakarta: UAD Press; 2020. 28–29 hal.

. Samsul Munir Amin. Menyiapakan Masa Depan Anak Secara Islami. Jakarta: Amzah; 2007. 18 hal.

. Ruray ASC bin I. Berakhlak Baik kepada Keluarga [Internet]. sofyanruray.info. 2015. Tersedia pada: https://sofyanruray.info/berakhlak-baik-kepada-keluarga/

. Yasyakur M. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menanamkan Kedisiplinan Beribadah Sholat Lima Waktu (Studi di SD Emiisc, Pasar Rebo, Jakarta Timur). Edukasi Islam J Pendidik Islam 05. 2016;

Published
2024-08-09