Perancangan Fasilitas Kerja Ergonomis untuk Mengurangi Risiko Musculoskeletal Disorders pada Stasiun Kerja Pencetakan Produk Ubin Tempel

  • Gusti Deka Repansah Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung
  • Nur Rahman As’ad Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung
Keywords: Nordic Body Map (NBM), Assessment of Repetitive Tasks (ART)

Abstract

Abstract. Posko Suara Tanah is a home industry company operating in Majalengka Regency, specializing in the production of pottery. The pottery-making process is carried out traditionally, and two workers at the tile molding workstation have reported complaints of pain in various parts of their bodies. These complaints are caused by the manual and repetitive nature of the molding activities. The objective of this research is to assess the level of work-related risks during the molding activities for both operators at the molding workstation. The research methodology involves using the Nordic Body Map (NBM) questionnaire to evaluate the operators' bodily complaints and the Assessment of Repetitive Tasks (ART) Tools to measure the risk value of the work. Based on the data analysis, the results from the Nordic Body Map (NBM) questionnaire indicate that the highest level of pain experienced by both operators is in the neck, elbows, and wrists, with a score of 9. In the upper back and shoulders, both operators experience pain with a score ranging from 7 to 8. Meanwhile, in the knees, lower back, and buttocks, both operators experience pain with a score ranging from 4 to 7. e work-related risk analysis for both molding operators using the Assessment of Repetitive Tasks (ART) Tools method shows that the molding element has the highest risk level with a score of 60 for both the right and left sides of the body. The leveling element has a high-risk level with a score of 21 for both the right and left sides of the body, while the smoothing element has a low-risk level with a score of 10.5 for the right side of the body and a score of 1.5 for the left side of the body.

Abstrak. Posko Suara Tanah adalah suatu perusahaan home industry yang beroperasi di Kabupaten Majalengka bergerak dalam bidang produksi gerabah. Proses pembuatan gerabah dilakukan secara tradisional, dua orang pekerja pada stasiun kerja pencetakan mengalami keluhan rasa sakit pada beberapa bagian tubuh. Keluhan tersebut disebabkan oleh kegiatan pencetakan yang dilakukan secara manual dan berulang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat risiko kerja saat melakukan aktivitas pencetakanpada kedua operator stasiun kerja pencetakan. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah kuesioner Nordic Body Map (NBM) untuk menilai tingkat keluhan tubuh operator, dan Assessment of Repetitive Tasks (ART) Tools digunakan untuk mengukur nilai risiko kerja. Berdasarkan analisis data, hasil kuesioner Nordic Body Map (NBM) menunjukkan bahwa tingkat rasa sakit paling tinggi yang dirasakan oleh kedua operator pada bagian leher, siku, dan pergelangan tangan dengan nilai 9. Pada bagian punggung atas dan bahu, kedua operator mengalami rasa sakit dengan nilai 7 hingga 8. Sedangkan pada bagian lutut, punggung bawah dan bokong, kedua operator mengalami rasa sakit dengan nilai 4 hingga 7. Hasil analisis risiko kerja pada kedua operator pencetakan menggunakan metode Assessment of Repetitive Tasks (ART) Tools menunjukkan bahwa elemen kerja mencetak memiliki tingkat risiko paling tinggi dengan skor 60 pada bagian tubuh kanan dan kiri. Elemen kerja meratakan memiliki tingkat risiko kerja tinggi dengan skor21 pada bagian tubuh kanan dan kiri, sedangkan pada elemen kerja menghaluskan memiliki tingkat risiko rendah dengan skor 10,5 pada bagian tubuh kanan dan skor 1,5 pada bagian tubuh kiri.

References

Maukar, Runtuk, dan Andira. Perancangan Alat Produksi Tahu yang Higienis pada Industri Rumah Tangga. Bekasi: Universitas Presiden; 2019.

Rachman. Analisis Perbandingan Keluhan Pengayuh Becak Menggunakan Kuesioner Nordic. Depok: Universitas Gunadarma; 2008.

Lianatika. Analisis dan Evaluasi Kerja Manual dengan Menggunakan Metode NIOSH 1991 dan REBA (Studi Kasus di Bagian Produksi PT. Progessio Indonesia). Teknik Industri; 2015.

NIOSH (National Institute For Occupational Safety and Health). Ergonomic Guidelines for Manual Material Handling. 4676 Columbia Parkway Cincinmati; 2007.

Sukron dan Kholil. Pengantar Teknik Industri. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2014.

Sari dan Rifai. Hubungan Postur Kerja dan Masa Kerja dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Pembatik Griloyo di Kabupaten Bantul. Bantul: Indeks; 2019. Tersedia pada: https://eprints.uad.ac.id/14975/

Ningsih, Herawati, dan Suwarni. Penggunaan Kursi Ergonomis untuk Mengurangi Keluhan Nyeri Otot Rangka (Musculoskeletal Disorders) pada Pekerja Laundry di Wilayah Kota Yogyakarta. Yogyakarta: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta; 2016.

Salimatusdiah dan As'ad. Perancangan Fasilitas Kerja pada Operator Pemasangan Accesories di CV. X untuk Mengurangi Risiko Musculoskeletal Disorders (MSDS). Bandung: Universitas Islam Bandung; 2021.

Health and Safety Executive. Assessment of Repetitive Tasks of Upper Limb (The ART Tool). London: Health & Safety Laboratory; 2010.

Muhammad Fikri Boy, Eri Achiraeniwati, and Selamat, “Perancangan Fasilitas Kerja Polishing untuk Mengurangi Gangguan Muskuloskeletal di CV X,” Jurnal Riset Teknik Industri, pp. 59–66, Jul. 2023, doi: 10.29313/jrti.v3i1.1973.

Shifa Salimatusadiah, N. R. As’ad, and P. Renosori, “Perancangan Fasilitas Kerja pada Operator Pemasangan Accesories di CV. X untuk Mengurangi Risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs),” Jurnal Riset Teknik Industri, vol. 1, no. 1, pp. 28–35, Jul. 2021, doi: 10.29313/jrti.v1i1.93.

Published
2023-08-04