Usulan Pola Shift Kerja Berdasarkan Pengukuran Beban Kerja Fisik dengan Menggunakan Metode 10 Denyut

  • Melia Fitri Irawan Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung
  • Eri Achiraeniwati Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung
  • Yanti Sri Rejeki Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung
Keywords: Beban Kerja, Metode 10 Denyut, %CVL

Abstract

Abstract. Shift workers often experience complaints such as back pain, muscle aches, neck pain, fever, colds, drowsiness and often lose focus in doing their jobs. CV. Kezka Diastama is a company that produces headscarves by implementing a 6-6-6 work pattern (6 working days in the morning shift, 6 working days in the afternoon shift and 6 working days at night shift). Companies experience 6.22% of defective products, while company standards set 1%–2% defects. The highest defects occurred at the laser cut work station by 4.12%, during the night shift by 2.9%. The night shift can reduce the ability to work because working at night is very easy to get tired because the rest time is used for work. Another cause, the job demands that require operators to pursue product targets to finish on time. This condition causes complaints conveyed by operators such as back pain, muscle and neck pain, fever, colds, drowsiness and loss of focus. The aim of the study is to propose improvements to work patterns at laser cut workstations. The research method used is the quantitative method using the 10 pulse method. The results of the measurements are used to calculate energy consumption and %.Cardiovascular (CVL). The results of energy consumption measurements in the morning shift and evening shift show the operator's workload in the moderate category and for the night shift in the heavy category. The percentage of %CVL operators is in the range of 30-60% which states that all operators need improvement. Proposed improvements change the 6-6-6 work pattern to a 2-2-2 work pattern. This change in work shift patterns is expected to reduce the number of product defects produced.

Abstrak. Pekerja shift sering mengalami keluhan seperti, sakit punggung, nyeri otot, nyeri leher, demam, masuk angin, mengantuk dan sering kehilangan fokus dalam melakukan pekerjaannya. CV. Kezka Diastama perusahaan yang memproduksi kerudung dengan memberlakukan pola kerja 6-6-6 (6 hari kerja shift pagi, 6 hari kerja shift sore dan 6 hari kerja shift malam). Perusahaan mengalami produk cacat sebanyak 6,22%, sedangkan standar perusahaan menetapkan kecacatan 1%–2%. Kecacatan tertinggi terjadi pada stasiun kerja laser cut Sebesar 4,12%, pada shift malam sebesar 2,9%. Shift malam dapat menurunkan kemampuan bekerja karena bekerja pada malam hari sangat mudah lelah karena waktu istirahat digunakan untuk bekerja.  Penyebab lain, tuntutan pekerjaan yang mengharuskan operator mengejar target produk selesai tepat waktu. Kondisi ini menyebabkan keluhan yang disampaikan oleh operator seperti, sakit punggung, nyeri otot dan leher, demam, masuk angin, mengantuk dan kehilangan focus. Tujuan penelitian memberikan usulan perbaikan pola kerja pada stasiun kerja laser cut. Metode penelitian yang digunakan metode kuantitatif mengggunakan metode 10 denyut. Hasil dari pengukuran digunakan untuk menghitung konsumsi energi dan %.Cardiovaskular (CVL). Hasil pengukuran konsumsi energi pada shift pagi dan shift sore menunjukkan  beban kerja operator pada katagori sedang dan untuk shift malam pada katagori berat. Persentase %CVL operator berada dalam rentang 30-60% yang menyatakan bahwa seluruh operator memerlukan perbaikan, Usulan perbaikan merubah pola kerja 6-6-6 menjadi pola kerja 2-2-2. Perubahan pola shift kerja ini diharapkan dapat mengurangi jumlah kecacatan produk yang dihasilkan.

References

Andriyanto dan Bariyah, C., 2012. Analisis Beban Kerja Operator Mesin Pemotong Batu Besar (Sirkel 160 cm) Dengan Menggunakan Metode 10 Denyut. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Numianto, E, 2004. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Guna Widya. Surabaya.

Mutia, M, (2014). Pengukuran Beban Kerja Fisiologis Dan Psikologis Pada Operator Pemetikan Teh Dan Operator Produksi Teh Hijau Di Pt Mitra Kerinci. Padang : Universitas Andalas.

Rejeki, Y.S, Achiraeniwati, E, dan Taufiq, A, 2012. Evaluasi Pengaruh Sistem Gilir Kerja Terhadap Beban Kerja Fisik. Bandung : Universitas Islam Bandung

Tarwaka, 1999. Produktivitas dan Pemanfaatan sumber Daya Manusia. Surakarta : UNIBA Press.

Tarwaka, Bakri S.H.A, dan Sudiajeng, L, 2004. Ergonomi untuk Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Produktivitas. [e-book] Surakarta. Tersedia pada : 123dok

Wulandari, Y.I dan Mulyono, 2019. Analisis Kadar Glukosa Darah Pada Pekerja Shift Pagi Dan Shift Malam Di Sidoarjo. Sidoarjo :

N. P. L. Sari and E. Achiraeniwati, “Perancangan Kebutuhan Jumlah Operator Berdasarkan Pengukuran Beban Kerja pada Bagian Produksi Dus Kemasan,” Jurnal Riset Teknik Industri, pp. 9–16, Jul. 2022, doi: 10.29313/jrti.v2i1.642.

Muhammad Zaki An Naufal and Rakhmat Ceha, “Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan Jasa Kesehatan dengan Menggunakan Metode Servqual – Fuzzy (Studi Kasus: Instalasi Rawat Jalan RSUD Arjawinangun),” Jurnal Riset Teknik Industri, pp. 67–76, Jul. 2023, doi: 10.29313/jrti.v3i1.1975.

Published
2023-07-31