Mengoptimalkan Sistem Antrian pada Loket Pendaftaran Pasien dengan Menggunakan Model Tingkat Aspirasi di Klinik Pratama Medika Cibaduyut Kota Bandung
Abstract
Abstract. The queuing process starts when customers who need service start arriving. The research location accessed is Pratama Medika clinic located in the city of Bandung. Departments such as clinics have become places for patient treatment, long queues are a problem for patients. The reason is, the clinic only has one patient check-in counter so the waiting time is longer than the service. People have to queue to get services at the health check-up counter with a long waiting time, patients will experience difficulties, especially when sick. The population used in this study was the number of prospective patients who came to the check-in counter between October 12 and October 25, 2022, arriving between 8 a.m. and 4 p.m., excluding Sundays in Japan. The determination of the data collection date is explained because Monday to Saturday is the day of the clinic counter. This study aims to determine the average waiting time for each customer, the optimal number of counters so that prospective patients do not need to queue too long, the appropriate service time from the queuing model developed at Pratama Mediki. Search results on a first-come, first-served basis. The number of queues in the system and the source queue for incoming clients is unlimited. It can be concluded that the queuing system at Pratama Medika clinic follows the queue model (M/M/1). There is a registration counter in the registration area of Pratama Medika clinic. The optimal counter added is 2 service counters so that the number of service counters in the queue becomes 3. The addition of queue service counters at the 3 counters has an impact on the controlled queuing structure where customer waiting times of less than 15 minutes will affect customer satisfaction.
Abstrak. Proses antrian dimulai pada saat pelanggan yang membutuhkan pelayanan mulai berdatangan. Lokasi penelitian yang diakses adalah klinik Pratama Medika yang terletak di kota Bandung. Departemen seperti klinik sudah menjadi tempat berobat pasien, antrian yang panjang menjadi permasalahan bagi pasien. Pasalnya, klinik hanya memiliki satu konter check-in pasien sehingga waktu tunggunya lebih lama dibandingkan layanan. Masyarakat harus mengantri untuk mendapat pelayanan di loket pemeriksaan kesehatan dengan waktu tunggu yang lama, pasien akan mengalami kesulitan terutama pada saat sakit. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah calon pasien yang datang ke konter check-in antara tanggal 12 Oktober hingga 25 Oktober 2022, tiba antara jam 8 pagi hingga 4 sore, tidak termasuk hari Minggu di Jepang. Penentuan tanggal pendataan ini dijelaskan karena hari Senin sampai dengan hari Sabtu merupakan hari counter klinik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rata-rata waktu tunggu setiap pelanggan, jumlah loket yang optimal agar calon pasien tidak perlu mengantri terlalu lama, waktu pelayanan yang sesuai dari model antrian yang dikembangkan di Pratama Mediki. Hasil penelusuran dengan aturan siapa cepat dia dapat. Jumlah antrian di sistem dan antrian sumber untuk klien yang masuk tidak terbatas. Dapat disimpulkan bahwa sistem antrian di klinik Pratama Medika mengikuti model antrian (M/M/1). Terdapat loket pendaftaran di area pendaftaran klinik Pratama Medika. Loket optimal yang ditambahkan adalah 2 loket pelayanan sehingga jumlah loket pelayanan dalam antrian menjadi 3. Penambahan loket pelayanan antrian pada 3 loket tersebut berdampak pada struktur antrian yang terkendali dimana waktu tunggu pelanggan yang kurang dari 15 menit akan mempengaruhi kepuasan konsumen
References
Churchman and Arnoff, (2008). The System Approach. New York
Achmad, Mahmud, (2008). Tehnik Simulasi dan Permodelan, Yogyakarta. Universitas Gajah Mada.
Mulyono, S., (2016). Riset operasi. Edisi 2. Mitra Wacana Media. Jakarta.
Haming, M., (2017). Operation research: teknik pengambilan keputusan optimal.
Gross, Donald. (2008). “Fundamentals of Queuing Theory”; New York.
Heizer dan Render., (2008). Operation Management. Terjemahan oleh Dwianoegrawati Setyoningsih dan Indra Almahdy. Edisi 7. Buku I. Jakarta: Salemba Empat.
J. Kakiay Thomas., (2004). Dasar Antrian Untuk Kehidupan Nyata. Penerbit Andi. Yogyakarta
Hassan., (2001). Pokok-pokok Materi Statistik 2 ( Statistik Inferensif) Edisi 2. Jakarta : Bumi Aksara.
Koster, Boedino., (2014). Statistika dan Probabilitas. Bandung : Penerbit PT. REMAJA ROSDAKARYA
Jensen,. (2007). Operations Research Models and Methods. Australia: John Wiley & Sons.
Heizer dan Render., (2009). Manajemen Operasi Buku 1 Edisi 9. Jakarta : Selemba Empat.
Siagian, P., (2006). Penelitian Oprasional. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.
D. A. Nurairin and Yan Orgianus, “Perbaikan Strategi Pengembangan Perusahaan dengan Metode Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM),” Jurnal Riset Teknik Industri, pp. 161–170, Dec. 2022, doi: 10.29313/jrti.v2i2.1335.
Fikran Nur Fauzan, Nur Rahman As’ad, and Asep Nana Rukmana, “Perancangan Meja Makan Multifungsi dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment dan Antropometri (Studi Kasus: CV Tunas Interior),” Jurnal Riset Teknik Industri, pp. 35–42, Jul. 2023, doi: 10.29313/jrti.v3i1.1922.
M. Istikomah, Endang Prasetyaningsih, and Chaznin R. Muhammad, “Usulan Perbaikan Lintasan Produksi untuk Mereduksi Waste pada Departemen Kerja Produksi dengan Kombinasi Lean Manufacturing dan Theory of Constraints,” Jurnal Riset Teknik Industri, vol. 1, no. 1, pp. 77–87, Oct. 2021, doi: 10.29313/jrti.v1i1.233.