Perbaikan Kualitas Menggunakan Metode Fault Tree Analysis (FTA) dan Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) Studi Kasus di CV.X

Abstract

Abstract. CV X is a company engaged in the pottery industry with products such as jars, flower vases, ashtrays. Based on the research that has been done, the company is experiencing problems, namely the existence of defective products which result in losses. Based on the data in CV X, it is known that the percentage of defects month is 6.17% this shows the high number of defects that occur. The types of defects that occur include faded paint, asymmetrical shapes, cracks in the product, dirty black spots, and stains on the product. Efforts that can be made to reduce these problems is to identify the factors that cause defects using the Fault Tree Analysis and Failure Mode And Effect Analysis methods. Based on the results of data processing using the FTA method, it can be seen that the root cause of the problem is influenced by several factors, namely worker fatigue, lack of worker skills, materials used are not according to standarrs the burning process is too long and the temperature used is too hot, the glaze composition is not suitable, the amount of dust from production. As for the results of the FMEA analysis, it can be seen that the highest RPN is 252 for the type of faded paint defect, the potential cause is worker fatigue, while the lowest RPN is with a value of 40, the type of defect is dirty black spots, the potential cause is workers not diligently cleaning storage shelves. Proposed improvements are made by giving a break of 5 minutes every 1 hour on the sidelines of work, increasing supervision, conducting training schedules, making displays of the duration of burning and the temperature of the fire used.

Abstrak. CV.X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri kerajinan gerabah dengan produk yang dihasilkan berupa guci, vas bunga, asbak. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, perusahaan mengalami permasalahan yaitu adanya produk cacat yang mengakibatkan kerugian. Berdasarkan data yang ada pada CV.X diketahui persentase cacat perbulan sebesar 6,17%, hal tersebut menunjukkan tingginya kecacatan yang terjadi. Jenis cacat yang terjadi diantaranya cat luntur, bentuk tidak simetris, retakan pada produk, bintik hitam kotor, dan coakan pada produk. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi permasalahan tersebut yaitu dengan melakukan identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kecacatan menggunakan metode Fault Tree Analysis dan Failure Mode and Effect Analysis. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan metode FTA dapat diketahui akar penyebab masalah dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pekerja kelelahan, skill pekerja yang kurang, bahan yang digunakan tidak sesuai standar, proses pembakaran yang terlalu lama dan suhu yang digunakan terlalu panas, komposisi pengglasiran tidak sesuai, banyaknya debu dari hasil produksi. Adapun hasil dari analisa FMEA dapat diketahui RPN tertinggi yaitu sebesar 252 pada jenis cacat cat luntur penyebab potensial berupa pekerja kelelahan sedangkan untuk RPN terendah dengan nilai 40 jenis cacat bintik hitam kotor penyebab potensial berupa pekerja tidak rajin membersihkan rak penyimpanan. Usulan perbaikan yang dilakukan yaitu dengan melakukan pemberian waktu istirahat selama 5 menit setiap 1 jam pada sela-sela pekerjaan, meningkatkan pengawasan, melakukan jadwal pelatihan, membuat display terhadap lamanya pembakaran dan suhu api yang digunakan.