Penjadwalan Mesin Menggunakan Algoritma Non Delay untuk Mereduksi Mean Tardiness pada Lingkungan Batch Production

  • Ranny Nur'aeni Teknik Industri, Universitas Islam Bandung
  • Chaznin R. Muhammad Teknik Industri, Universitas Islam Bandung
  • Reni Amaranti Teknik Industri, Universitas Islam Bandung
Keywords: Scheduling, Non Delay Algorithm, Mean Tardiness, Penjadwalan

Abstract

Abstract. CV Taufik Jaya Teknik is a metal manufacturer which produces various components of automotive engine, textile machinery, mechatronic machinery, canned food manufacturing machines, punch and dies, as well as machine design. Currently the company is scheduling based on the EDD priority rules. Jobs that have the same processing batch size as the transfer batch. This condition causes waiting times so that in the end there will be production delays. Based on this, the proposed scheduling will be carried out using a non-delay algorithm by considering the batch transfer size. The non-delay algorithm was chosen because this algorithm can increase machine utility so that more work is processed. Thus, the delay in the end can be reduced. The measure of delay used in this study is mean tardiness. Based on the proposed scheduling, the result is that there is a decrease in the mean tardiness of 53.52%. This means that the overall delays can be reduced by scheduling proposals.

Abstrak. CV Taufik Jaya Teknik merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur logam yaitu memproduksi berbagai komponen mesin otomotif, mesin tekstil, mesin mekatronik, mesin pabrik makanan kaleng, punch dan dies, serta rancang bangun mesin. Saat ini perusahaan melakukan penjadwalan berdasarkan aturan prioritas EDD. Pekerjaan yang dijadwalkan memiliki ukuran batch proses sama dengan batch transfer. Kondisi ini menimbulkan waktu tunggu sehingga pada akhirnya mengakibatkan terjadinya keterlambatan penyelesaian produksi. Berdasarkan hal tersebut, maka akan dilakukan penjadwalan usulan menggunakan algoritma non delay dengan mempertimbangkan ukuran batch transfer. Algoritma non delay dipilih karena algoritma ini dapat meningkatkan utilitas mesin sehingga pekerjaan yang diproses menjadi lebih banyak. Dengan demikian, keterlambatan pada akhirnya dapat direduksi. Ukuran keterlambatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mean tardiness. Berdasarkan penjadwalan usulan diperoleh hasil bahwa terjadi penurunan mean tardiness 53,52%. Hal tersebut berarti bahwa persentase keterlambatan secara keseluruhan dapat direduksi dengan dilakukannya penjadwalan usulan.

Published
2022-01-20