Usulan Perbaikan Perencanaan dan Pengendalian Jadwal Produksi Fleksibel Menggunakan Metode Time Fences

Abstract

Abstract. PT PX is a company that produces high-quality shoes. The company implements two different strategies in responding to the market, namely the Make to Stock (MTS) and Make to Order (MTO) strategies. The allocation of production capacity at PT PX is 75% to fulfill the MTS strategy and 25% for MTO. The problem that occurs at this time is that for the MTS Strategy there is a lack of stock at the outlet, resulting in lost sales. As for the MTO Strategy, there is a delay in the delivery of consumer order products so that the delivery exceeds the agreed due date. Late orders will experience backorders. Lost sales and backorders cause disappointment to consumers. This research aims to increase company revenue and maintain consumer loyalty to the company by developing flexible production planning and scheduling using the Time Fences Method. The stages carried out are predicting product demand (forecasting) using the Decomposition Method, aggregate planning using the Tabular Least Cost Method, validating the Master Production Schedule (JIP) using the Rought Cut Capacity Planning (RCCP) Method and scheduling production using the Time Fences Method. In 2023, the company experienced a delivery delay of 56.25% from 16 pre-orders, causing the company to pay a penalty cost of 3% per day of delay. After applying the Time Fences Method, the company's profit increased by IDR 737,739,629. This value proves that this improvement proposal can increase company profits and fulfill customer orders according to the agreed due date.

Abstrak. PT PX merupakan perusahaan yang memproduksi sepatu berkualitas tinggi. Perusahaan menerapkan dua strategi berbeda dalam merespon pasar, yaitu strategi Make to Stock (MTS) dan Make to Order (MTO). Alokasi kapasitas produksi di PT  PX yaitu 75 % untuk pemenuhan strategi MTS dan 25% untuk MTO. Permasalahan yang terjadi pada saat ini yaitu untuk Strategi MTS terjadi kekurangan stock di outlet, sehingga mengalami lost sales. Sedangkan untuk Strategi MTO, terjadi keterlambatan pengiriman produk pesanan konsumen sehingga pengiriman melebihi due date yang telah disepakati. Pesanan yang terlambat akan mengalami backorder. Lost sales dan backorder menimbulkan kekecewaan pada konsumen. Penelitian ini memiliki tujuan meningkatkan pendapatan perusahaan dan menjaga loyalitas konsumen terhadap perusahaan dengan menyusun perencanaan dan penjadwalan produksi fleksibel menggunakan Metode Time Fences. Tahapan yang dilakukan yaitu melakukan prediksi permintaan produk (forecasting) menggunakan Metode Dekomposisi, perencanaan agregat menggunakan Metode Tabular Least Cost, validasi Jadwal Induk Produksi (JIP) menggunakan Metode Rought Cut Capacity Planning (RCCP) dan penjadwalan produksi mengunakan Metode Time Fences. Pada tahun 2023, perusahaan mengalami keterlambatan pengiriman sebesar 56,25% dari 16 pre-order, menyebabkan perusahaan harus membayarkan penalty cost sebesar 3% per hari keterlambatan. Setelah menerapkan Metode Time Fences, keuntungan perusahaan meningkat sebesar Rp 737.739.629. Nilai tersebut membuktikan bahwa usulan perbaikan ini dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dan memenuhi pesanan konsumen sesuai dengan due date yang telah disepakati.