Usulan Perbaikan pada Produk Sofa dengan denggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) dan Failure Mode And Effect Analysis (FMEA)

  • Bella Luckita Dewi 10070218073 Teknik Industri
  • Iyan Bachtiar Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung
  • Selamat Teknik Industri
Keywords: Kecacatan, Risk Priority Number, 5W 1H

Abstract

Abstract. UD. Mandiri Jaya is a company engaged in the business of trading furniture and electronics which was etablished since 2012. UD. Mandiri Jaya also produces around 120 to 150 units of sofa every month. Currently UD. Mandiri Jaya is experiencing a problem, namely the occurrence of defective sofa products that exceed the actual limit of the predetermined defect tolerance. Therefore, UD. Mandiri Jaya needs to make improvements to improve product quality by using the Statistical Quality Control (SQC) and Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) methods. The stages carried out in this study are identifying the causes of defects using tools from SQC including checksheets, process flow diagrams, histograms, pareto diagrams, scatter diagrams, and cause and effect diagrams. After that, the causes of defects that have been identified are analyzed using FMEA through severity, occurrence, detection, calculating the Risk Priority Number (RPN) value, prioritizing defects based on the RPN value, and taking action to reduce defects so that the highest RPN value is obtained. The results obtained from the SQC and FMEA methods, then proposed improvements using 5W + 1H based on the RPN value. The results obtained are that there are defects that have the highest RPN value to be prioritized in improvement including no SOP, the environment is not cleaned regularly, and the quality of the fabric is not good.

Abstrak. UD. Mandiri Jaya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha perdagangan furniture dan elektronik yang berdiri sejak tahun 2012. UD. Mandiri Jaya juga memproduksi sofa sekitar 120 sampai 150 unit setiap bulannya. Saat ini UD. Mandiri Jaya mengalami permasalahan yaitu terjadinya kecacatan produk sofa yang melewati batas aktual toleransi kecacatan yang telah ditentukan. Maka dari itu, UD. Mandiri Jaya perlu melakukan perbaikan untuk meningkatkan kuliatas produk dengan menggunakan metode Statistical Quality Control (SQC) dan Failure Mode and Effects Analysis (FMEA). Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu mengidentifikasi penyebab kecacatan menggunakan tools dari SQC diantaranya checksheet, diagram alir proses, histogram, diagram pareto, diagram pencar, dan diagram sebab akibat. Setelah itu, penyebab kecacatan yang telah diidentifikasi dianalisis menggunakan FMEA melalui severity, occurrence, detection, menghitung nilai Risk Priority Number (RPN), mengurutkan prioritas kecacatan berdasarkan nilai RPN, dan mengambil tindakan untuk mengurangi kecacatan sehingga didapatkan nilai RPN tertinggi. Hasil yang telah didapat dari metode SQC dan FMEA, kemudian dilakukan usulan perbaikan menggunakan 5W+1H berdasarkan nilai RPN. Hasil yang diperoleh yaitu terdapat cacat yang memiliki nilai RPN tertinggi untuk menjadi prioritas dalam perbaikan diantaranya tidak ada SOP, lingkungan tidak dibersikan secara berkala, dan kualitas kain yang kurang baik.

References

(1) Besterfield, D. H. (2013). Quality Improvement, 9th ed. New York: Pearson.
(2) McDermortt, R. E., Mikulak, R.J., & Beauregart, M. R. (2009). The Basics Of FMEA 2nd Edition. In Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9).
(3) Mitra, A. (2016). Fundamentals of Quality Control and Improvement Fourth Edition. New Jersey: John Wiley & Sons.
Published
2024-02-07